Comedy · FF Project · G · Genre · Giveaway Project · Length · Moment · One Shoot · Rating · Salty

[Love Is Moment] Drinking Buddy


Drinking Buddy

 

Author : @minarifini / Tittle : Drinking Buddy / Cast : Choi Siwon of Super Junior and Im Yoona of SNSD/ Cameo: Shin Dong of Suju, Sunny of SNSD, Ji Chang Wook an Actor,  Soohyun of SNSD, Tiffany of SNSD / Moment: Salty/ Genre : Comedy/ Rating : G / Lenght : One Shoot

 

Disclaimer : Just a fanfiction between Choi Siwon and Imm Yoona- please  don’t take it serious. Everything in this ficts are not real. Inspirared by theklog.co about korean life style. Just enjoy the whole stories. Copy paste the stories are not allowed!

 

AN:  Hi, jumpa lagi dengan saya minarifini /slapped/ siapa yang nanya coba XD wkwkkw well, FF ini saya dedikasikan untuk ‘giveaway project’ yang pertama di Mnj XD /bawa pompom ke atas/ semoga ke depannya semakin banyak FF yang masuk di Mnj dan penulis baru semakin bertambah kkk  . Semoga suka dan jangan lupa tinggalkan jejak ya untuk menambah semangat penulis amatir macam saya ^^

 

P R O L O G

 

Bagi Im Yoona, Siwon tak lebih dari seorang polisi penjaga keamanan dan lalu lintas yang bermulut manis. Tidak ada yang special dari pria itu selain wajah tampannya. Mungkin karena itu juga, Siwon sangat terkenal di kawasan Dongdaemun sebagai “polisi tampan”. Ayolah, kau tak akan pernah memanggilnya begitu lagi setelah mengetahui belangnya. Pria itu tak lebih dari serigala berbulu domba. Siwon itu seorang kasanova ulung dan Yoona berjanji pada dirinya sendiri tak akan membiarkan sepupunya menjadi target Siwon selanjutnya. Awas saja kalau dia berani-berani mendekati, Sunny!

 

 

Akhir-akhir ini kehidupan Siwon menjadi sedikit rumit semenjak kedatangan tetangga baru di apartemennya. Gadis itu bernama Im Yoona. Gadis bersurai gelombang sebahu itu sangat keras kepala, rumit, berisik dan menyebalkan. Gadis itu juga tak memiliki sisi anggun sama sekali malah terkesan jutek ! Jika dia seperti itu terus, mana ada pria yang akan jatuh hati padanya? Dan satu hal yang membuat Siwon ingin tertawa yaitu, alasan gadis itu pindah ke apartemennya hanya untuk mendapatkan hati teman lamanya- Ji Chan Wook. Hei, apa dia sadar bahwa sedikit pun Yoona tak masuk ke dalam tipe ideal gadis Chan Wook. Hahaha …

 

S T O R I E S

 

“Tak ada kebetulan di dunia ini.”

 

Saat itu Siwon sedang berjalan menuju salah satu kedai tenda setelah jam shiftnya berakhir. Siwon merapatkan mantelnya berjalan menyusuri kawasan perbelanjaan Dongdaemun. Suhu udara di kawasan Dongdaemun cukup dingin karena hujan mengguyur distrik itu sepanjang hari. Baru setikar pukul sembilan malam, hujan mereda. Beberapa botol soju cukup untuk menghangatkan tubuh begitu pikir Siwon, selain itu, Shindong, teman satu teamnya akan menyusul nanti.

 

Tak membutuhkan waktu yang lama bagi Siwon untuk sampai di kedai tenda langganannya. Siwon mempercepat langkah saat kedai tenda langganannya tinggal beberapa meter saja. Siwon menghentikan langkanya saat seorang gadis bersurai gelombang sebahu berjalan dari arah berlawanan. Siwon mengernyitkan dahinya. Gadis itu terlihat sangat familar bagi Siwon. Gadis itu berjalan menuju kedai tenda langganan Siwon. Sama seperti dirinya, gadis itu menghentikan langkahnya saat menyadari keberadaan Siwon.

 

“Kau?” Sahut keduanya. Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada sambil memincingkan mata ke arah Siwon.  Keduanya saling memandang. Melempar tatapan sebal. Terlihat sekali keduanya gusar dengan pertemuan itu.  Sungguh hubungan keduanya tidak sesederhana yang kalian pikirkan. Ada benang kusut yang saling berhubungan diantara mereka. Hal itu tak mungkin disebut dengan suatu kebetulan belaka. Dan tak lama kemudian keduanya saling membuang muka- enggan menatap satu dengan yang lain.

 

Keduanya pun masuk ke dalam kedai. Begitu masuk, mereka berdua harus menghela nafas berat, karena kedai hampir penuh dan hanya satu tempat yang tersisa. Tak ada pilihan lain selain berbagi meja bersama. Mau tak mau mereka berdua berjalan menuju meja di sudut kedai sebelum ada pengunjung yang lain datang.

 

“Jangan berfikir macam-macam, jika bukan karena keadaan aku tak sudi duduk satu meja denganmu.”  Gadis itu pun berjalan menuju ke arah sudut kedai.

 

Siwon mendengus geli seraya mengambil langkah untuk berjajar dengan gadis itu. Perlahan Siwon melingkarkan lengan kanannya pada bahu gadis itu. Sejenak gadis itu menghentikan langkahnya. Seulas seringai nampak di wajah Siwon saat gadis itu menatapnya, “dear miss next the door Imm Yoona, kau itu bukan tipeku. Tenang saja, aku tak akan berf….Akh!” Sh*t!  Seketika Siwon meng-aduh ketika gadis bernama Yoona menyiku keras ulu hatinya.

Tanpa memperdulikan Siwon yang kesakitan, Yoona menghempaskan lengan Siwon, ” ck dasar! ” Decih Yoona, “dan sikuan itu untuk membalas sakit hati Soohyun.”  Setelahnya gadis itu berlalu menuju ke arah sudut tenda.

 

“Mwo!? Hey.. Ya.. Akh!” Siwon memegangi uluh hatinya. Sial!

 

Sungguh ini memalukan, Siwon hanya bisa mengumpat dalam hati ketika menyadari dirinya menjadi pusat perhatian seluruh kedai. Segera saja Siwon memasang senyum palsu dan membungkukkan sedikit badannya untuk meminta maaf. Sikuan Yoona lumayan juga. Ini bukan yang pertama sih bagi Siwon. Yoona menyikunya tanpa perasaan. Sakit sekali Tuhan! Oh  Tuhan, mengapa Engkau menciptakan seorang gadis barbar seperti dia? Dilihanya gadis itu sudah duduk di meja dan melepaskan mantelnya.

 

Dengan masih memegang uluh hatinya, Siwon menyeret kakinya untuk berjalan ke arah gadis itu. Sungguh jika Siwon tidak memegang prinsipnya yang ‘anti main kasar terhadap wanita’ , mungkin ia akan membalas perbuatan gadis itu. Selain itu, dia adalah anggota kepolisian yang terbiasa dengan latihan fisik. Sikuan seorang gadis seharusnya tak membuatnya meng-aduh berlebihan. Siwon pun kembali menegakkan tubuhnya, berpura-pura melupakan rasa nyeri pada ulu hatinya. Aslinya, serius masih perih.

 

Saat Siwon hendak duduk, ponselya bergetar. Ada pesan masuk. Siwon pun mengambil ponselnya layaknya kakek-kakek yang ringkih. Satu tangan memegangi ulu hatinya dan tangan yang lain  mengambil ponsel di saku belakang pelan-pelan.

 

[Shindong 21;15 kst] aku ada urusan yang harus kukerjakan, kau minum sendiri ya.

 

Siwon menghembuskan nafas lelah. Apa ini artinya ia harus menghabiskan malam santainya dengan gadis menyebalkan itu? Siwon mengusab wajahnya. Samar-samar suara rintik hujan mulai terdengar kembali. Tak ada yang lebih menyenangkan selain minum dan membicarakan obrolan ringan bersama seorang teman. Malam ini Siwon benar-benar ingin bersantai melepas penat. Jika bersama dengan gadis barbar  ini, apa yang harus dibicarakan? Siwon tak ingin berdebat atau pun membahas tentang Soohyun. Satu helaan nafas berat keluar dari mulut Siwon saat melihat gadis itu sedang melipat mantelnya. Dan ada satu ide konyol terlintas di benak Siwon. “Bisakah malam ini kita berdamai dan  menjadi teman?”

 

Yoona pun terdiam. Perlahan Yoona menatap Siwon dengan satu alis yang terangkat, berdamai dan menjadi teman atas apa yang telah kau perbuat?

 

 

Entah mengapa Siwon merasa dirinya sangat nista dihadapan Yoona. Apa mungkin ia sudah terlalu berlebihan? Atau melakukan kesalahan yang fatal? Hei, apapun itu,  perasaan tak pernah bisa dipaksa.

 

Siwon mengedikkan bahunya lalu memberi isyarat ke pada bibi kedai. Bibi kedai itu pun tersenyum dan memberikan tanda jempol paham dengan pesanan Siwon. “Aku akan mentraktirmu, kedai ini terkenal dengan sup sundae-nya. Kau mau mencobanya? ” Siwon itu memang pandai berkilah.

 

Tapi sayang, gadis di depannya itu tak mudah untuk dibodohi.  Yoona menarik nafas panjang seraya melipat lengannya di depan dada. “Kau tak perlu bersikap sok gentleman. Aku tahu apa maksudmu. ”

 

Why is so hard to make a deal with you?”  Siwon menopang dagunya dan menatap Yoona.

 

“Bukan salahku, karena kau adalah orang yang tak bisa dipercaya sedikit pun. ”  Yoona membuang muka enggan menatap Siwon.

 

Siwon memegang uluh hatinya saat akan menegakkan tubuhnya sedikit, ia pun mulai membuka mulutnya, ” arrasseo, aku akan menjelaskan semua. Aku tak ada maksud untuk menyakiti Soohyun temanmu itu. Kau tahu kan perasaan tak pernah bisa dipaksa. Daripada aku menerima cintanya, tapi pada ujungnya aku hanya berpura-pura, itu sama saja akan menyakitinya lebih dalam. ” Dan tak pelak ucapan Siwon itu membuat Yoona menatapnya kembali. ” Aku hanya bersikap baik padanya karena ia selalu membawakan kotak makan siang dan aku juga sempat  memintanya untuk berhenti melakukan itu. Tapi kau tahu sendiri? ia tak berhenti sampai pada akhirnya, ia mengatakan perasaannya padaku.  Intinya, sampaikan permintaan maafku karena tidak bisa membalas perasaannya. ” Siwon mengamati air muka Yoona. “Aku tidak ada niat untuk menyakitinya.”

 

Yoona mengernyitkan dahi, “kau yakin?”

 

“Hei, mungkin aku terlihat sangat brengsek di matamu, tapi aku tak pernah membohongi perasaanku. Aku pun tak pernah main-main saat sedang meminta maaf.”  Yoona menatap lekat mata Siwon. Gadis itu seakan sedang mencari kebenaran pada sorot mata Siwon. Hey Siwon tak pernah gentar dengan tatapan mata gadis itu. Bagi Siwon, ia sudah mengatakan yang sebenarnya. Tugasnya selesai.

 

“Baiklah, i let you slip tonight! ”

 

Siwon tertawa kecil menanggapi hal itu. “Terserah kau saja. Cha, aku tak akan menarik ucapanku. Malam ini aku ingin bersantai dan karena keadaan konyol ini, kita harus berbagi meja….”

 

“Tak perlu basa-basi.” Potong Yoona tegas.

 

Tik..tok.. tikk.. tok…

 

Siwon ternganga mendengar ucapan tegas Yoona- gadis ini benar-benar keturunan seorang barbar!

Untuk sejenak Siwon hampir saja lupa apa yang ia katakan, “Aku tak mencoba bersikap sok gentleman padamu, aku akan mentraktirmu beberapa botol soju dan sup sundae untuk penyambutanmu sebagai tetangga baruku. Otte?”

 

Terlihat di sana Yoona sedang menimbang-nimbang penawarannya. Siwon ingin tertawa, sungguh gadis di depannya itu sangat sulit dan memiliki gengsi yang tinggi. Suara rintik hujan semakin terdengar, mungkin akan hujan lagi. Di saat itu juga, Yoona membuat jawabannya,“sebenarnya penyambutan ini sangat terlambat, tapi…” Yoona memotong ucapannya, gadis itu kembali mempertimbangkan sesuatu. Namun tak lama, Yoona menaikkan dagunya sedikit dan berkata, “call!”

 

Good.” Siwon menjentikkan jarinya saat gadis itu membuat keputusan. Gadis itu hanya memutar bola mata malas seraya membuka tas ranselnya. ” I’ll make special order. Aku akan segera kembali. ” Siwon pun bangkit dari kursinya. Ia masih memegangi uluh hatinya. Sudah tak bergitu perih sih, cuma Siwon sengaja saja untuk menarik simpati Yoona.  Namun sayang, Yoona malah mangabaikannya kkkk. Siwon pun berjalan ke arah bibi kedai untuk memesan makanan.

 

Tak butuh waktu yang lama, Siwon pun akhirnya menyelesaikan pesanannya dan kembali duduk di hadapan gadis itu. Siwon melipat lengan di depan dadanya ketika mendapati mejanya penuh dengan kabel mirip USB, satu buah laptop, hard disk,obeng, tempat pensil, dompet dan buku memo. Tentu itu ulah gadis itu.  Gadis itu terlihat sedang sibuk mencari sesuatu. Siwon menghela nafasnya berat, gadis yang dihadapannya memang tak biasa. Mana ada gadis yang selalu membawa kabel USB dan obeng kemana-mana? Apakah itu bentuk totalitas dari seorang yang bekerja di bagian IT? Gadis itu juga jarang sekali terlihat menggunakan make up dan ia lebih sering terlihat memakai ransel saat bekerja. “Bagaimana hubunganmu dengan Chan Wook?” Seketika Siwon mendapati gadis itu terdiam.

 

“Apa kau sedang mengejekku?” Ya..ya.. kali ini Siwon memang ingin menyulut api peperangan. Baru saja berdamai.

 

Siwon tertawa seakan tak takut dengan kalimat sarkastis Yoona. “Aku tak pernah ada niat untuk mengejekmu.” Bohong. Lidah memang tidak bertulang mudah sekali Siwon mengumbar kalimat bohongnya. “Cepat bereskan barang-barangmu, sebentar lagi pesanan kita akan datang.” Namun, Gadis itu mengabaikan ucapan Siwon dan kembali sibuk mencari sesuatu. Dari situlah membuat Siwon semakin gemas. Dasarnya Siwon memang mulut manis-manis sampah, jadi sekali lagi boleh lah menjahili gadis itu.   ” Kau sedang mencari apa? Mencari kartu memori-mu atau surat cinta baru untuk Chan Wook?”

 

“Yah!”

 

Apa memang dunia itu sesempit ini? mengapa selalu bertemu dengan gadis ini? Apa artinya jika kita selalu bertemu dengan orang yang sama setiap saat? Jodoh ? Tiba-tiba saja Siwon merasa geli membayangkan hal itu. Siwon sempat terdiam di depan pintu apartemenya saat melihat gadis bersurai gelombang itu berdiri mendekap beberapa tumpukan kardus .

 

Jangan bilang gadis itu akan menjadi tetangga barunya? Kini gadis itu menatapnya dengan tatapan menyebalkan. Sekali saja, gadis itu tak pernah memandangannya ramah. “Cih!” Gadis itu mendecih mengalihkan pandangannya dari Siwon. Gadis itu pun meletakkan tumpukan kardusnya di lantai sebelum membuka pintu apartemennya dan masuk ke dalam.

 

Siwon yang tak mau berurusan dengan gadis itu, memutuskan untuk segera pergi. Namun langkah Siwon terhenti kembali saat melihat sosok gadis lain dari arah lift. Gadis itu sangat familiar bagi Siwon.  Gadis itu sedikit ke susahkan saat membawa kardus berukuran medium. Seulas senyum nampak di wajah Siwon. Itu Sunny, sang guru TK yang manis. Segera saja Siwon menghampiri gadis itu. “Hei.”

 

“Oh, kau tinggal di sini?” Sambung gadis itu ramah seperti biasa. Senyum manisnya membuat hati Siwon terasa hangat begitu saja. Entah sudah berapa lama Siwon tak bertemu dengan gadis itu.

 

“Begitulah.” Siwon mengambil kardus begitu saja.

 

“Eih, tak usah repot-repot, Siwon- ssi.” Sanggah gadis itu sambil berusaha mengambil kembali kardus itu dari Siwon.

 

“Tak apa.”  Siwon mengangkat sedikit tumpukan kardus itu agar Sunny tak  mengambil  kardus itu. Iyalah, Siwon paling tidak bisa melihat Sunny kesulitan, namun Sunny berusaha merebutnya sambil menjinjitkan kakinya. Serius Siwon gemas melihat Sunny yang ingin mengambil alih kembali kardus itu.  “Tak apa, aku saja yang bawa. Apa kau juga akan tinggal di sini atau…?”

 

“Sunny Eoni, cepat kemari!”  Sunny dan Siwon pun mengalihkan pandangan mereka ke arah gadis berambut gelombang sebahu itu. Siwon hanya bisa mengernyitkan dahinya, ia melihat ke arah gadis berambut gelombang itu sekilas dan kemudian melihat ke arah Sunny. Pikiran Siwon mulai merancu.

 

“Iya, tunggu sebentar. ”  Jawab Sunny lembut seraya menepuk lengan Siwon. Sementara itu, gadis berambut gelombang itu kembali masuk ke dalam ruangannya.  “Jika, kau memaksa untuk mebawa kardus itu…” Sunny menggantung kalimatnya sejenak sambil mengulum senyum manis. ” Maka, baiklah. Kajja!”

 

Senyum Sunny yang manis itu mengalihkan seluruh dunia Siwon. Untuk sejenak segalanya terasa indah sebelum bayangan gadis gelombang sebahu itu muncul. Sh*t . Ada satu hal yang mengganjal.”Jadi? Dia temanmu atau…”

 

“Yoong adalah adik sepupuku.” What? Gadis itu adik sepupu Sunny? Siwon hanya bisa tersenyum canggung. Kebetulan macam apa ini? “Aku merasa lega mengetahui bahwa kau adalah tetangga adikku.”  Sunny tersenyum manis pada Siwon.

 

“Hahaha iya, a-aku juga senang memiliki tetangga baru.” Dalih Siwon. Itu hanya perkataan di mulut saja. Mengapa bukan Sunny saja yang menjadi tetangganya? Mengapa sangat sulit sekali untuk menyentu gadis mungil di sampingnya itu?

 

Jarak antara lift dan kamar apartement Yoona tidaklah jauh, tapi entah terasa berat bagi Siwon. Hal itu sama beratnya dengan perjalanan cintanya untuk mendapatkan Sunny. Kini masalahnya bertambah. Yaitu Yoona.Ah ralat bukan masalah, tapi ancaman.  Berawal dari pertemuan yang buruk membuat Siwon dan Yoona berlaga seperti tikus dan kucing. Tak pernah akur. Apalagi, fakta bahwa gadis itu saudara Sunny dan Siwon berani bertaruh, Yoona tak akan mudah untuk memberinya izin mendekati Sunny- begitulah logikanya. Ujian kali ini berat, Bung!

 

“Tolong jaga Yoona ya. Aku tak tahu mengapa ia sangat ingin untuk pindah apartement.   Padahal dulunya kami tinggal bersama dan bahkan ia tak pernah bisa jauh dariku.” Ada guratan kesediahan pada wajah manis Sunny.

 

“Ah.” Siwon mengangguk samar untuk menanggapi ucapan Sunny. Jujur saja Siwon enggan berurusan dengan Yoona. Gadis itu tak perlu penjagaan. Apa Sunny tidak tahu, betapa kasar dan barbar-nya Yoona? Siwon yakin gadis itu mampu bertahan meski harus membiarkannya tinggal di gurun bertahun-tahun. “Kau bisa datang kemari, jika merindukan Yoona atau merindukanku.”

 

“Mwo?” Sunny terkekeh geli.

 

“Aku bercanda.”  Iya Siwon memang sedang bercanda tapi sedang bercanda dengan tulus menyampaikan perasaan maksudnya. Siwon tak menyangka Sunny adalah saudara sepupu Yoona. Sifat mereka sangat berbeda. Siwon pun menghela nafas saat masuk ke dalam apartemen Yoona. Ia melihat Sunny berjalan ke arah Yoona untuk membatu  meletakkan beberapa foto di dekat tv. “Ehm!” Siwon berdeham untuk memancing perhatian keduanya. “Dimana aku harus meletakkan kardus-kardus ini?”

 

“Sebelah sana saja. ” Yoona menunjuk ke arah sofa. Tanpa basa-basi Siwon pun meletakkan kardus itu. Ada pergolakan hati, sungguh jika bukan karena Sunny, Siwon tak akan mau menawarkan dirinya membantu Yoona. “Apa ada yang bisa kubantu lagi?” kedua gadis itu menatap Siwon. “Misalnya menganggkat kardus atau yang lainnya?” Siwon menggaruk tengkuknya. Sementara itu,  Yoona sedang mengangkat satu alisnya. Sungguh tatapan Yoona itu memiliki makna tersendiri. Tapi sekali lagi Siwon tak mau mengambil pusing, ia melakukan ini demi Sunny.

 

Kekuatan cinta itu memang dahsyat. Akhirnya Siwon pun membantu kedua gadis itu meletakkan ini dan itu. Hingga membatu meletakkan beberapa kursi dan meja makan. Setelah seluruh prabotan sudah masuk ke dalam apartemen dan beberapa sudah tertata rapi. Siwon mengundurkan dirinya. Siwon tersenyum hangat pada Sunny saat akan berjalan ke arah pintu keluar. Saat sedang memakai sepatunya, Siwon melihat sebuah surat terselip di pintu. Tanpa pikir panjang Siwon mengambil surat itu. Siwon hendak memberi tahu kepada gadis-gadis itu bahwa ada surat yang terjatuh namun niatnya urung ketika melihat bagian depan surat itu. Di sana tertulis untuk Chan Wook Oppa ❤

 

Tunggu sebentar. Dari sini benang merah itu nampak. Siwon tidaklah bodoh. Mungkin ini alasan utama gadis itu pindah. Siwon menahan tawanya. I got your card, Im Yoona.

 

Pagi itu Siwon melihat tetangga barunya Imm Yoona sedang mengintip di balik dinding pembatas lobi. Siwon berjalan santai ke arah gadis itu sembari membenarkan tas kerjanya. Siwon mengikuti arah pandang Yoona, di sana terlihat  Ji Chan Wook sedang tertawa bersama Tiffany di depan deratan loker pos apartemen. Ah!

 

Tak ada yang menyakitkan selain melihat seseorang yang kita sukai sedang tertawa bahagia bersama yang lain. Bahkan ‘dia’ nampak begitu nyaman bersama yang lain dibanding dengan kita.  Oh it must be so hurt. Siwon mendekatkan dirinya pada gadis berambut gelombang itu sembari memegani hatinya.

 

“Oh sakitnya!” Siwon memang tidak tahu diri dan memiliki zero torelance pada tetangga barunya. Iya sih bagi Siwon, tetangga barunya memang tak pantas juga untuk mendapatkan simpatinya. Siwon ingin tertawa keras, melihat ekspresi nanar gadis itu saat menyaksikan Chan Wook  menawarkan diri untuk mengantar Tiffany kerja.

 

Siwon mencuri pandang ke arah tetangganya itu a.k.a Imm Yoona- gadis itu sedang meremas-remas jemari menahan emosinya. Tercetak  jelas pada sorot mata Yoona mengatakan bahwa that should be me! Hahaha tapi mau dikata apa? Itu kenyataan pahit yang harus diterima. Mau dilihat dari sudut manapun Yoona tak ada apa-apanya dengan Tiffany yang waoo memiliki tubuh yang proposional, anggun, senyum manis dan pintar tentunya, sedangkan Yoona? … hahaha dia nampak seperti upik abu jika dibandingkan dengan Tiffany.

 

Drama tak berhenti sampai di sana, hari ini mungkin akan menjadi hari ter-miris untuk gadis upik abu eh maksdunya Yoona. Saat Tiffany hendak berjalan ke pintu keluar, tiba-tiba ia terpeleset. Sungguh Siwon akan berlari menyelamatkan Tiffany yang akan terjatuh jika tidak ada Chan Wook di sisi gadis itu. Dengan gagahnya Chan Wook meraih pinggang Tiffany dan menahan tubuh gadis itu agar tidak jatuh. Untuk sesaat waktu terasa terhenti. Tiffany dan Chan Wok saling memandang dengan posisi yang dramatis.

 

Cukup lama Chan Wook dan Tiffany saling memandang dengan posisi itu. Perlahan Chan Wok melepaskan tubuh Tiffany dan menanyakan keadaan gadis itu. Tiffany berterima kasih malu-malu pada Chan Wook. Dan setelahnya Chan Wook menawarkan tangannya untuk mengajak Tiffany pergi bersama.

 

Secara mental Siwon memberikan applause atas live drama yang epic itu. Jujur saja Siwon bukan penyuka drama, tapi live drama yang disuguhkan Chan Wook dan Tiffany sungguh luar biasa hingga membuat Yoona mengigit bibirnya gemas.  Gadis itu menutup muka dengan kedua tangannya. Yoona menghentak-hentakkan kakinya dan mengumam sesuatu yang tak jelas.

 

Siwon tertawa sambil memegangi perutnya. Sungguh Siwon akan menerima bila ada yang mengatakannya tak memiliki perasaan atau kurang ajar karena tertawa bahagia diatas penderitaan seseorang. Tapi memang hal itu menghibur, Yoona yang terbakar cemburu dengan Tiffany yang sempurna sungguh epic. “Ehm!” Siwon berdeham agar membuat Yoona menatapnya. “Seperti yang sebelumnya, aku tak pernah bosan untuk mengingatkanmu. Kau bisa menggunakan jalan pintas.”

 

“Apa yang kau maksud dengan surat cinta yang kau temukan itu? jawabannya akan tetap sama. Aku tak akan mau!”

 

“Hahahah. Kau pintar juga. Mengapa kau tidak mau m… Akh!” Siwon kehilangan kata-katanya saat gadis itu tanpa aba-aba menendang tulang keringnya. Dan rasanya, SAKIT woi! “Aauh …” Seketika Siwon berlutut dan mengusab-usab kakinya.

 

“Aku tak akan merubah keputusanku. Aku tak akan takut dengan ancaman konyolmu!” Gadis itu menjulurkan lidah sebelum meninggalkan Siwon yang mengumpat karena kesakitan.

 

“Lihat saja, suatu saat kau akan  berubah pikiran…” Percuma Yoona sudah berlalu pergi. “Sial!”

 

Siwon menahan tawanya saat melihat ekspresi kesal gadis itu. “Baiklah.  Ampun … ampun..” Siwon mengangkat kedua tangannya bertanda menyerah. Selain itu Siwon tak ingin mendapat perlakuan kasar dari gadis barbar itu lagi, siapa tahu nanti gadis itu menimpuk Siwon dengan buku memo  atau yang lainnya. Bisa mati ditempat nanti! Siwon hanya meringis sambil menampilkan tanda peace. Sementara itu, Yoona mendengus kesal sembari mengemasi barang-barangnya. “Sudah ketemu barangnya?”

 

“Bukan urusanmu. ” Desis Yoona masih melihat Siwon sinis. “Kau bilang pesanannya akan segera datang, cih!” Nada bicara Yoona tak pernah berubah. Masih dengan aksen penuh penekanan dan sinis bila bersama Siwon, beda saat bersama Chan Wook. Iyalah siapa Siwon juga? Siwon jadi ingin terkekeh dengan pemikirannya sendiri. Bisa tidak ya mereka menjadi teman yang rukun? Atau paling tidak membuat Yoona berada di pihaknya. Siwon sebal mengakui, ternyata peran Yoona sangat penting dalam hubungannya dengan Sunny. Selama ini Siwon tak pernah berhasil mendekati hati Sunny. Sunny itu memang baik dan ramah tapi dalam satu sisi guru TK itu terlihat sedang menutup hatinya.  Hal itu masih menjadi pertanyaan bagi Siwon. Dan Siwon yakin, Yoona si gadis barbar pasti mengetahui hal itu. Jika mereka terus bertingkah seperti Tom and Jerry, Siwon tak akan pernah berhasil membuka hati Sunny. Secara mental Siwon menepuk jidatnya.

 

“Kau benar. Heheh…” tepat saat itu juga pesanan mereka datang. Bibi kedai sendiri yang mengantarnya. Bibi kedai pun memberikan bonus semangkuk odeng , tteobokki super pedas dan dua botol soju. Demi sang polisi tampan apa sih yang tidak- begitu kata bibi kedai kkkk. “Terimakasih, imo-nim!”  memiliki wajah tampan memang anugerah tersendiri. Setalah bibi kedai mengundurkan diri. Siwon menuangkan soju pada gelas Yoona. ” Kau beruntung malam ini, nona!”

 

Yoona memutar bola matanya malas, ” tapi entah mengapa aku merasa segalanya sangat ganjil.” Siwon menaikkan satu alisnya saat mendengar ucapan Yoona. ” Kau tadi bahkan sempat mengumpat saat berpapasan di kedai dan kini… wao… kau menjadi sangat baik?” Yoona mengambil sendok dan mulai mengaduk sup sundaenya sambil menatap Siwon.

 

Siwon tertawa kecil sembari menuangkan soju pada gelasnya sendiri, ” kau juga, kau menatapku tajam seakan ingin meninjuku tapi kini kau mau duduk satu meja denganku.” Siwon mengerlingkan matanya.

 

Yoona membuat muka ingin muntah, “ingat hal ini terjadi karena keadaan dan kebetulan saja. Aku sudah mengatakan padamu jangan berfikir macam-macam dengan keadaan ini. ” Jelas Yoona panjang lebar.   Belum ada jawaban yang keluar dari mulut Siwon. Pria itu nampak sedang menegak sojunya. Sementara itu Yoona mulai mencicipi supnya.

 

” Kau tahu, tak ada kebetulan di dunia ini.” Yoona mengernyit atas pernyataan Siwon. Tatapan gadis itu dipenuhi tanda tanya. Siwon mengedikkan bahunya seraya menuangkan saus tteobokki di atas ramyun dan perlahan mengadukknya. ” Ya, pernahkah kau berfikir pertemuan konyol kita itu seperti sudah ditakdirkan…” Yoona pura-pura tersedak, gadis itu sengaja ingin memotong ucapan Siwon. Siwon yakin Yoona pasti geli mendengar kata ditakdirkan, Siwon hanya bisa tertawa kecil sambil mengamati tingkah Yoona yang buru-buru meminum sojunya. ” Sudah selesai tersedaknya?” Siwon mulai menyuapi dirinya.

 

“Eiww. Jangan bilang kau mulai berfikir yang tidak-tidak tentang pertemuan konyol ini.” Yoona membuat muka jelek untuk Siwon. “Dengar ya, kau juga bukan tipeku so-get-lose.”  Yoona menunjuk Siwon dengan sendok sup seraya membari isyarat go away! Kali ini Siwon tersenyum samar, hey begini ya rasanya. Mungkin memang tak ada pengaruhnya toh memang Siwon tak tertarik dengan Yoona tapi jika langsung dibilang kau bukan tipe itu seperti ditampar saja kkkk.

 

Siwon tertawa geli sembari mengambil tissu di sampingnya dan perlahan mengelap sudut bibirnya.”Iya kau benar juga kita memang seperti ujung magnet yang saling tolak menolak. Tak mungkin saling tertarik satu dengan yang lain.” Pernyataan Siwon mendapat tawa ejekkan dari Yoona. Perlahan Siwon mengisi gelas Yoona dengan Soju, ” tapi aku serius dengan ucapanku bahwa pertemuan kita itu tidak sia-sia dan bukan kebetulan belaka. Ada makna y….”

 

Siwon menggantung kalimatnya saat melihat Yoona tak memperdulikannya, gadis itu malah kembali melahap sup sundae-nya. Siwon mendengus geli sebelum membuka suara, Siwon yakin setelah ini gadis itu akan mengalihkan perhatian penuh padanya, ” aku tak akan pernah bosan untuk mengajakmu bekerja sama demi mencapai tujuan kita. You know-lah?” Siwon tersenyum puas saat Yoona menatapnya lekat.

 

“Dan aku tak pernah bosan untuk berkata tidak!”

 

“Aku akan mengembalikan surat konyolmu jika kau menyetujuinya. Memang pada awalnya, aku menggunakan surat itu untuk mengancammu dan aku sempat akan memberikan suratmu pada Chan Wook tapi aku menggurungkannya. Aku berfikir jika melakukannya akan membuat hubunganmu dan Chan Wook semakin canggung. Kau dan Chan Wook berada di devisi yang sama bukan?”

 

Yoona menegak sojunya cepat. Setelahnya gadis itu menaikkan sedikit dagunya sambil mengulurkan tangannya ke arah Siwon. “Jadi kembalikan sekarang.”

 

Siwon tertawa kecil sembari menuangkan soju ke dalam gelasnya dan kemudian menegaknya, ” nampaknya kau masih belum faham nona, i’ll give it back to you after i get your agreement.” Siwon melipat lengannya.

 

Ada yang bilang bahwa wanita suka pada seorang pria yang mau mengalah dan Siwon sangat paham akan hal itu. Tak ada salahnya mengalah sedikit untuk mendapatakan sesuatu yang lebih nantinya. Siwon memajukan kursinya. ” Jika masalahnya kau tak percaya padaku, baiklah mungkin hal itu terjadi karena kita tak saling mengenal. Kau hanya melihat dari apa yang tampak saja, begitu juga denganku. Aku tahu dibalik sikapmu yang sedikit kasar pasti ada sisi lembut layaknya seorang gadis. Why don’t we stop our childish quarrel?” Secara mental Siwon bertepuk tangan bangga atas apa yang diucapkannya. Jangan ditanya dari mana ia mendapatkan rangkaian kalimat manis-manis sampah itu. Tapi satu yang jelas gadis dihadapan Siwon mulai bungkam dan memirkan ucapan Siwon. Good job bruh!

 

“Tak semudah itu. Bagaimana aku bisa mempercayakan Sunny pada seorang casanova sepertimu?”

 

Siwon mengedikkan bahunya, “Berapa kali pun aku mengatakan padamu bahwa aku bukan seorang casanova seperti yang kau liat itu percuma, toh kau tak akan percaya padaku. Kecuali kau mau mengenalku. ”

 

“Kau tahu, untuk membuka hati seseorang kita butuh kunci-nya. Aku tahu kau memegang rahasia yang disembunyikan Sunny. Setiap kali aku mendekatinya ia selalu menutup kembali hatinya, sebenarnya apa yang ia sembunyikan?” Untuk sejenak ekspresi Yoona berubah. Sorot mata gadis itu nampak kelabu. Ada guratan kesedihan. Siwon belum pernah melihat ekspresi seperti itu dari Yoona si gadis barbar.

 

I can’t tell you...” Yoona mengalihkan pandangannya ke arah jalanan yang basah karena hujan.

 

Siwon menghela nafas berat. Ia pun menuangkan kembali soju ke dalam gelasnya. Siwon menegak minumannya cepat. Untuk sejenak suasana menjadi kaku. Mungkin benar ada rahasia kelam yang sedang disembunyikan Sunny hingga Yoona tak mau membukanya.

 

Perlahan Siwon mengambil satu tusuk odeng dan mengarahkannya pada gadis itu. “Aku tak memintamu untuk mengatakannya sekarang. Kau belum percaya padaku juga, bukan?” Siwon tersenyum dan perlahan Yoona mengambil kue ikan itu.

 

“Cih, jangan berharap juga aku akan memberi tahumu.” Siwon terkekeh, sementara itu Yoona mulai mengigit kue ikan itu.

 

“Hmm so how? Bagaimana kalau dengan rahasia Chan Wook.” Yoona menghentikan aksinya dan melirik Siwon. ” Chan Wook adalah teman lamaku. Tak sulit untuk mengambil hatinya jika kau memegang kuncinya dan aku yakin kau akan melewati Tiffany. Aku bisa memberi tahumu.”  Siwon memainkan alisnya sambir tersenyum bulus. Perlahan Siwon mengeluarkan sesuatu dari mantelnya Selembar amplop warna pink dengan tulisan untuk Chan Wook Oppa ❤

 

“Yah!” Yoona hendak mengambil surat cinta yang diletakkan Siwon di atas meja namun gerakan Yoona terhenti saat Siwon menarik kembali surat itu.

 

“Eihhh.” Siwon tersenyum miring sambil memamerkan surat cinta itu. ” Pilihannya mudah ya atau tidak.” Siwon ingin tertawa keras, ayolah ini bagian yang paling menyenangkan melihat Yoona yang mukanya memerah karena kesal. Gadis itu mengembungkan pipinya.

 

” Tak masalah jika saat ini kau masih belum bisa mempercayakan Sunny padaku, tapi satu hal aku tak pernah menarik ucapanku bila kau setuju aku akan membantumu mendekati Chan Wook.”

 

“Bagaimana jika gagal?”

 

“Ayolah kita bahkan belum mencobanya? Namun jika berhasil, bantu aku untuk …ah tidak, bila terlalu berat untuk mengungkap rahasia Sunny, cukup izinkan aku untuk menjaga hati Sunny.”

 

Yoona meletakkan odeng di atas mangkuk sup. Ia memejamkan matanya. Bibirnya menggumamkan sesuatu yang tak jelas. Gadis itu sedang berfikir keras dengan penawaran Siwon. Ini situasi yang sulit. Yoona ingin sekali mendekati Chan Wook namun di sisi lain, haruskah ia menukarnya dengan mempercayakan Sunny kepada Siwon a.k.a cassanova ulung.

 

“Jangan berfikir yang macam-macam. You just need take your opportunity, nona. Kau juga butuh bahagia.” Sial! Yoona membuka matanya. Ia mendengus kesal.

 

Siwon tersenyum lebar sembari memamerkan surat cinta Yoona. “Otte?”

 

Choa, aku setuju.” Siwon mendengus geli. Wajahnya bahagia. “Tapi dengan satu syarat. Jangan mematahkan kepercayaan yang akan kubangun untukmu. Aku akan memegang ucapanmu. So, give it back to me?” Yoona menaikkan dagunya seraya mentap Siwon.

 

Call.” Siwon meletakkan surat cinta itu ke arah sisi meja Yoona. Dengan sigap Yoona mengambil surat itu. “Deal?” Siwon menawarkan tangannya untuk berjabat tangan.

 

Yoona menatapnya sejenak sebelum melipat suratnya dan memasukkan ke saku mantelnya. “Oke, deal. Awas saja nanti jika kau berani-berani membohongiku.” Yoona menerima jabat tangan Siwon.

 

Siwon hanya terkekeh. “Jangan khawatir.” Siwon mengerlingkan matanya.

 

“Eiwww.” Yoona melepaskan jabat tangannya. “God, what i’ve done!” segera saja Yoona menegak sojunya.

 

Sementara itu Siwon terkekeh melihat tingkah gadis itu. Perlahan Siwon pun menuangkan soju ke dalam gelasnya dan menegaknya. Siwon menatap Yoona yang meletakkan gelas kosong. Entah mengapa bibir Siwon terasa gatal untuk mengatakan sesuatu. “Want another shoot miss?”  Sambil mengangkat botol soju ke dua mereka. Siwon tersenyum miring saat Yoona menawarkan gelas padanya. Ah so this is how to make a with this barbar girl, mengapa tidak dari dulu aku mencobanya? kkk

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4 thoughts on “[Love Is Moment] Drinking Buddy

  1. Hahaha ini sumpah ngakak. Jadi keinget sama mv apa gitu, lagunya siyou ft siapa aku lupa. Disitu ada ahn jaehyun sm cwek Dan aku lupa namanya-_- maapkeun yang slalu lupa hahaha. Aku ngakak mereka bneran kyk kucing sm tikus. Dan Yoona, gadis Barbara. Serius knp dia sarkastik bgt dsni? Hahah aku kira mereka bakal jadian ato gmn. Ternyata mereka punya target nasing2 Hihihi. Nice job author nim! Yoona siwon, sip lah! 😉

    Like

    1. Hai author sora. Mv apa emang?
      Iya entah kenapa Yoona sangat tajam mulutnya dan jutek banget hehehe
      Enggak , enggak jadian soalnya mereka suka sama orang lain wkwkwk ya entah aku suka aja buat hubungan Siwon Yoona love/hate friendship gitu kkk kesannya lucu. Hehehe soalnya ya dulu aku pernah liat gitu, Siwon jail banget sampe bikin Yoona kesel dan berusha mukul Siwon gitu kkkk jadi yah gini deh FFnya xD
      Anyway makasihnya udah nulis komentar wkwkkw

      Like

  2. Jadi mreka saling bantu buat mendapatkan apa yg mereka mau sunny dan changwook dan moga aja malah yoonwon yg sing cinta

    Like

    1. Wkwkk iya jadi mereka saling kerja sama buat dapeetin targetnya masing2 hehehe
      Makasih ya udah meluangkan waktu untuk membaca dan mengrim komentar ^^

      Eh btw apa kamu pembaca Miss Taxi?

      Like

Leave a comment