fluff

After Rain


Author : nodat_riseuki // Cast : Highlight’s Junhyung | OC // Genre : Fluff // Lenght : Ficlet

“Karena setelah hujan akan selalu ada pelangi”

.

.

 

Perempuan itu menangis sejadi-jadinya ketika lelaki yang baru saja ia telepon memutuskan sambungan dan tak bisa lagi dihubungi.

Hatinya kalut dan pikirannya tidak menentu, sementara itu ia tidak tahu harus bagaimana. Apa yang harus dia lakukan pun pada siapa dia harus bercerita. Sementara untuk memendam semua ini sendirian, rasanya terlalu berat. Dan untuk menyembunyikannya? Rasanya tak akan berhasil, sepandai apapun dia melakukan itu, tak lama lagi waktu yang akan menghianati dan menunjukkan segalanya pada dunia.

Satu pikiran buruk mengelebat dibenaknya. Tapi segera saja ia tepis, tidak–ia tidak bisa merelakan. Akan terasa begitu jahat dan menjadi lebih kotor lagi jika dia melakukannya. Tidak.

Sekali lagi perempuan itu mendial nomor kekasihnya, tapi Junhyung tetap tidak menjawab. Suara operator telepon masih lebih setia menjawabnya.

Perempuan itu mengacak rambutnya dengan frustasi sebelum membanting ponsel ke atas tempat tidur. Dia berharap lelaki itu tidak pergi, lelaki itu tidak boleh meninggalkannya.

Memandangi mendung gelap di luar jendela kamarnya, perempuan itu berharap hujan segera turun. Kemudian ketika hujan berhenti, pelangi akan muncul.

Seperti ia berharap kekasihnya akan kembali.

.

.

.

Junhyung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh, tapi kemacetan Seoul seakan tak berpihak padanya. Melirik pada ponselnya yang mati karena kehabisan daya di kursi penumpang, Junhyung hanya bisa mendesah dan menarik nafas panjang.

Junhyung baru saja melewati lampu merah ketika hujan deras mengguyur jalanan, padahal sekarang sudah bulan April. Mungkin sisa-sisa musim dingin bulan lalu masih merambat, tapi Junhyung justru tersenyum dengan penuh arti sembari memegangi dadanya yang berdegup tak karuan kali ini.

“Ayolah,” Junhyung menekan klakson. Dia benar-benar ingin segera sampai di depan rumah kekasihnya, mengetuk pintu dan memeluknya. Tidak, dia lebih ingin untuk segera menciumnya.

Lelaki itu berharap hujan masih akan turun dan memberi mereka suasana romantis ini. Atau ketika hujan itu berhenti, Junhyung ingin pelangi menggantikan posisinya dengan menggantung indah di langit sana.

Seperti ia berharap kekasihnya akan mengerti.

.

.

.

Lelaki itu berlari dari gedung parkir menuju flat tempat kekasihnya tinggal, ia tidak tahu bahwa kekasihnya baru saja menangis keras, ia tidak tahu bahwa kekasihnya baru saja jatuh tertidur karena dilema, yang lelaki itu tahu, perempuan itu baru saja menyampaikan berita terbaik yang ia dengar pertama kalinya dalam hidup ini.

Di awal, lelaki itu memang tidak tahu harus berbuat atau bertingkah seperti apa, tapi setelah sebuah senyuman muncul secara mandiri di bibirnya, dia tahu bahwa dia bahagia.

Menaiki tujuh lantai tanpa elevator tidak terasa berat bagi lelaki itu, ia terburu-buru. Dan mengetuk pintu bukan lagi sebuah prioritas, ia menekan password dan masuk.

.

.

.

Perempuan itu tersentak dari sofa tempatnya tertidur. Hujan diluar sudah tak begitu deras, tapi rintik itu masih terlihat dengan sangat jelas membasahi jendela.

“Oppa-,” ia berucap lemah ketika melihat Junhyung yang baru saja masuk dengan nafas terengah-engah. Otaknya masih belum sepenuhnya mencerna keadaan yang tidak ia bayangkan sebelumnya. Ia berpikir bahwa Junhyung sudah pergi jauh dan tak akan melihatnya lagi karena lelaki itu bahkan tidak mengangkat telepon darinya. Tapi, apa yang terjadi sekarang? Lelaki itu berdiri di hadapannya.

Perempuan itu bisa melihat senyum lebar di bibir dan di mata kekasihnya.

Lelaki itu memeluknya erat dan mencium keningnya.

“Kau, sepenuhnya milikku.”

Perempuan itu menangis lagi dipelukan kekasihnya. Menertawai kebodohan dan pikiran jeleknya. Dia tahu kekasihnya adalah seseorang yang bisa dipercaya, dia tahu kekasihnya tidak akan meninggalkannya, dia tahu kekasihnya adalah seseorang yang mewarnai hari-harinya, seseorang yang melengkapi hidupnya.

Seperti peangi yang muncul untuk melengkapi keindahan rintik hujan yang berjatuhan.

Dia bahagia.

Mereka bahagia.

.

.

.

.

.

Junhyung melirik dua garis pada testpack yang tergeletak di atas meja dan tersenyum bahagia.

Mereka akan segera menjadi orang tua.

 

 

fin

 

an : saranghaeyo junhyung-a.

14 thoughts on “After Rain

  1. Hai maaf sebelumnya pakai akun admin ini wkwkwkk
    Aku minarifini wkwkwk xD
    Ini manis bgt wkwkwk
    Junhyung mau jadi bapakbapak wkwkwk xD
    #guling2dilantai
    Keep writing ya risuki chan~~

    Like

    1. Udah biasa kan kk pake akun admin drpd akun pribadi? 😅
      Uuu~ alhamdulillah kalo manis, berarti fluffnya berhasil 😂😂 my first junhyung story akhirnya ya kak ya, yang dibikin sambil ngedip ㅋㅋㅋ

      Like

  2. Riseuki! I’ve just checked it andddd you made Junhyung has an happy ending lmao. Junhyung will be a daay!! A hot daddy! The sexy one! Lmao. Missunderstanding gegara telepon itu emang selaly mengganggu :”) tumben bikin mas Jun ini? Wkwkwkw duh bikin lagi! Bikin lanjutan mereka punya dedek bayi!

    Like

      1. Bigaoneunnareunnarelcajawaaa~~~ :”””” lagu galau jaman dulu wk 🎶 🎶

        Weekly idol yg minta kredit card? Apa yg udah jadi HIGHLIGHT? iya dia berubah banget 😂😂😂😂 where is our old ‘bad boy’ junhyung 😂😂😂

        Like

Leave a comment