Gadis Permen Karet

Author: @minariFini/ Tittle : Gadis Permen Karet/ Cast: Mark Lee- NCT DREAM, Jaemin- NCT DREAM dan Koeun- SM ROOKIES/ Genre: Fluff/ Rating: Teen/ Leght: Ficlet

Disclaimer: Hanya sebuah FF antara Mark Lee- NCT dan Ko Eun SM ROOKIES. Inspirasi ff ini berasal dari MV NCT DREAM- Chewing Gum.

An: wkwkwk lagi suka sama NCT DREAM serius mereka imut banget. Awalnya cuma liat NCT U, nah di situ sih suka sama Taeyong karena tatapan matanya dan dancenya bagus, tapi satu yang bikin aku kaget XD yuyup Mark Lee, ampun dia ngerepnya keren loh! Setuju ga XD dan dan dia emang bakat banget kkk dalam setahun 4 kali debut hahahahh /peluk dedek Mark/ setelah itu munculah NCT Dream, ampun , nuna kudu piye sama kamu Mark XD he is such cutie pie. Imut banget di sana XD lirik lagunya lucu kkkk dan member NCT Dream lainnya, semua suka kok, lucu semua dari si jisung, chenle, renjun, jeno, jaemin dan dongyuk  hahahah hafal gw kkkk tapi most wanted-nya tetep si Mark XD. Okay, so jadi yang lagi pada suka NCT jangan lupa baca dan tinggalkan jejak ya. Enjoy ^^

 

–

“Ibu bilang, ini hanya rasa kagum terhadap lawan jenis saja.” Mark menyentuh dadanya, detak jantungnya berdesir dua kali lebih cepat dari biasanya. Matanya awas melihat seorang gadis berjalan santai melewatinya. Namanya Ko Eun si gadis permen karet. “Tapi, rasa kagum tidak mungkin seperti ini rasanya.” Gumamnya.

 

“Hah,”  laki-laki yang bernama Donghyuk- atau yang akrab di sapa Hechan oleh Mark ini menunjukkan wajah dungu. Ekspresi wajahnya terlihat tidak mengerti. Ia menatap Mark, menunggu kalimat penjelas dari temannya itu. Hei, ada yang aneh.  Hechan Mengamati gerak-gerik temannya. Ia melihat temannya itu sedang memperhatikan seorang gadis. Itu Ko Eun.

 

Hechan berkacak pinggang. Pantas saja. Di mata Hechan, akhir-akhir ini Mark terlihat aneh di depan Ko Eun. Misalnya saja temannya itu sering menggumam sesuatu yang tak jelas ketika berpapasan dengan Ko Eun, kadang temannya a.k.a Mark itu seakan berusaha menahan nafasnya ketika melihat Koeun tersenyum dan pernah sekali, Mark terlihat tergagap-gagap saat Koeun mengajaknya mengerjakan tugas kelompok. Sungguh aneh !

 

Sepengetahuan Hechan, Mark tidak pernah bersikap seperti itu terhadap teman-teman perempuannya di sekolah, apalagi dengan Ko Eun. Haechan ingat sekali, Mark dan Ko Eun bagaikan Tom and Jerry versi nyata. Serius, mereka sering terlibat adu mulut. Masalah sepele sih, cuma satu hal yang dapat ditanggakap oleh logika Haechan, Mark dan Ko Eun tidak memiliki hubungan yang baik, meski beberapa kali keduanya berada dalam kelompok belajar bersama- mereka tetap saja bertingkah seperti Tom and Jerry. Dan  entah sejak kapan Mark bersikap tidak wajar seperti ini.

 

“Apa maksudmu?” Hechan menyenggol lengan Mark untuk menarik perhatian temannya itu. Sungguh hampir satu menit lebih Mark mengamati Ko Eun berjalan menyusuri koridor dengan rambut kuncir kuda yang bergoyang-goyang saat berjalan. “Ko Eun akan membunuhmu, jika ia tahu kau menatapnya dengan tatapan seperti itu.” Bisik Hechan yang di sambut dengan decihan temanya-Mark.

 

Mark pun membenarkan posisi ranselnya sebelum berjalan meninggalkan Hechan. Ada rasa kesal yang menyelip di hatinya. Ia kesal karena Hechan telah menangkapnya basah memperhatikan Ko Eun. Degup jantungnya masih terus berdesir, namun ia berusah keras untuk bersikap normal. Mark pun berjalan sambil menyelipkan tangannya di saku celana.

 

Mark mengumpat dalam hati, ketika ia mendengar Hechan tertawa di belakangnya. Mark tahu temannya itu sedang mengejeknya. Sial! Yakin setelah ini, Haechan akan terus menggodanya.

 

“Hei, apa maksudmu dengan ‘rasa kagum tidak mungkin seperti ini’ saat melihat Ko Eun?” Hechan berusaha menyusul langkah Mark. Yang ditanya pura-pura tidak mendengar. “ Jika bukan kagum, kau menyukainya.” Mark hampir tersedak ludah sendiri, Hechan pun menyampirkan lengannya di bahu Mark ketika berhasil menyamahi langkah temannya itu. Mark tetap menghiraukan perkataan Hechan. “Atau bahkan lebih, kau mencintainya!” Seketika Mark menghentikan langkahnya.

 

“Jangan gila.” Elak Mark dengan menyiku perut Haechan.

 

“Ouch..” Mark mengabaikan rintihan Haechan yang terdengar dibuat-buat. “Hei.. Tunggu. Aku tahu, kau menyukainya. Kau bersikap aneh di depannya akhir-akhir ini.” Mark berusaha keras menyeret kakinya menjauh. Mengambil langkah panjang untuk menghindari ocehan menyebalkan Haechan adalah cara terbaik.

 

Duh! Mengapa malah si Haechan dulu yang menyadari hal itu? Apakah ia benar jatuh cinta dengan Ko Eun? Lalu mengapa perempuan itu? dari sekian banyak perempuan di sekolahnya mengapa harus Ko Eun si gadis permen karet yang bisa membuat jantungnya berdesir?

 

Mark ingin mengacak-acak rambutnya sendiri. Rasanya aneh, apakah begini rasanya jatuh cinta?

 

“Mark Lee, aku akan mengatakan hal ini pada Ko Eun!”

 

Damn it!

–