[Season Of Love Project] Love is Over

Author : @Yunietananda (IG, Twitter)

Tema : Unspoken Confession

Title : Love Is Over

Main Cast : JHope / Jung Ho Seok (BTS), Ahn Yae Rim (Fiction Cast).

Other Cast : Jung Jiwoo (JHope’s sister).

Genre : Sad, Angst.

Rating : PG – 17

Lenght : Vignette

Disclaimer : JHope dan Jung Jiwoo seutuhnya milik Keluarga mereka. Fiction Cast dan cerita milik Author. Jika terdapat persamaan nama, karakter, watak, tempat dan waktu, kesemuanya adalah unsur ketidak sengajaan.

Author Notes : Happy b’day JHope! Happy Valentine to all. Kali ini aku mencoba menulis FF yang tema serta main castnya sudah ditentukan. Jujur ini merupakan tantangan yang cukup sulit, mengingat belakangan ini banyak ide yang kabur dari otak (*Hehehe bilang aja gak ada inspirasi). Well, Happy reading! Semoga tulisanku tidak mengecewakan. Sangat ditunggu komentar, kritik dan sarannya. Terima kasih.

 

Story :

 

LOVE IS OVER

 

~ “Kau tak harus berlagak kuat jika ini terlalu menyakitkan, tapi aku juga tidak mau melihatmu terjatuh hanya karena seorang yeoja.” ~

 

.

.

.

 

Sesosok namja berdiri penuh keresahan, menatap nanar keluar jendela kamarnya. Baru satu jam dia pulang ke rumah yang telah lama ditinggalkan, namun perasaan tidak nyaman mulai mengganggunya. Kerinduan terhadap suasana rumah yang telah lama tertahan, secara perlahan mulai terusik.

 

Semua itu bukan karena orang tua maupun kakak perempuannya, tapi karena selembar kertas yang berada diatas meja kerjanya.

 

Ia menatap pemandangan di luar sana untuk mengalihkan pikirannya, berusaha mencari sesuatu yang belum jelas apa dan bagaimana bentukknya. Namja itu hanya mengedarkan pandangannya tanpa titik fokus, sampai ada sebuah bayangan yang tergambar oleh imajinasinya.

 

Simpul manis tersungging di parasnya yang menawan, namun hanya sesaat. Bahkan senyuman itu telah terhapus oleh mata sendunya yang hendak menangis. Ia kini berbalik menatap secarik kertas yang sedari tadi tak dihiraukan. Ada perasaan yang menyeruak keluar dari lubuk hatinya. Sebuah deguban kencang. Ya, perasaan itu hampir terasa sama dengan yang selalu ia rasakan, tapi kali ini lebih berasa menakutkan.

 

Lembaran itu telah berada di tangannya. Hanya membaca, tapi hal itu sangat sulit untuk dilakukan oleh namja kelahiran 1994 tersebut. ‘Dulu aku merasa sangat senang menerima sesuatu darimu, tapi kenapa sekarang tidak lagi, Noona?’ Gumam namja bernama Jung Ho Seok dengan perasaan yang tidak menentu.

 

Hoseok duduk di tempat tidurnya, sembari memegang kertas ditangannya. Setelah membolak – baliknya berulang kali, barulah namja itu memberanikan diri untuk mulai membaca.

 

‘Ahn Yae Rim’ ~ baru saja ia membaca nama pengirim kertas tersebut, namun getaran dihatinya semakin tak tertahankan. Bayangan yeoja itu kini kembali memenuhi pikirannya. Yeoja special yang sejak kecil ia panggil dengan sebutan ‘Noona’ selain kakak kandungnya, lagi – lagi mampu membuatnya frustasi.

 

“Aaarrhhhgggg! Aku tidak bisa melakukannya!” Geraman itu terlantun begitu saja diikuti oleh gerakan melempar ‘sesuatu’ dari tangan Hoseok ke sembarang tempat. Kemudian namja itu beranjak dari kasurnya, menuju meja kerja lalu mengeluarkan semua isi laci yang penuh dengan surat.

 

Tak terhitung jumlah surat yang saat ini memenuhi mejanya, karena namja itu telah menyimpan serta mengumpulkannya sejak ia menjadi trainee di BigHit Ent. Apakah Hoseok terlalu kuno? Tidak! Ia sangat mengagumi tulisan tangan Ahn Yaerim, karenanya ia selalu meminta yeoja tersebut untuk bertukar kabar dengannya via surat menyurat.

 

‘Noona, seandainya aku tidak pergi dan tetap menjadi Hoseok-mu, apakah semua ini tak akan terjadi?’ Pikiran menyesatkan dan pengandaian terus saja berkeliaran di dalam otaknya. Membuat kegalauannya kian meluap dan tak terbendung lagi.

 

Sorot mata yang sejak awal mendung kini dengan cepat meneteskan butiran bening yang membasahi pipi namja tersebut. Debaran di dadanya perlahan menyakitinya. ‘Seperti ini kah rasanya patah hati?’ ~ tentu pertanyaan itu hanya terlintas dibenak Hoseok. Ia semakin menangis saat melihat tumpukan surat yang tak lagi berarti.

 

‘Kenapa untuk berkata bahwa aku menyukaimu, sangat sulit kulakukan? Bahkan untuk menulisnya di dalam suratpun aku tak bisa! Baboya, Jung Hoseok!’ Tak hanya berangan – angan, namja itu juga mengutuk sikapnya yang terlampau lamban.

 

.

.

.

 

“Hoseok-a, gaja!” Seru Noona-nya tepat di malam keesokan harinya. Yeoja itu terlihat cantik dengan balutan long dress hitam rancangan designer terkenal. “Daebak! Kau semakin terlihat tampan dengan tuxedo hitam itu.” Imbuh yeoja yang lebih tua 5 tahun dari Hoseok, mencoba menggoda adiknya.

 

Hanya sebuah senyuman getir yang diberikan sang adik untuk Jung Jiwoo.

 

“Neo gwaenchana?” Kali ini ucapan Jiwoo berhasil menarik perhatian Hoseok.

 

“Dwae. Waeyo?” Sahut rapper boygrup BTS itu sedikit heran sekaligus kesal pada kakak perempuannya.

 

“Ani, ppaleun!” Terlebih kalimat yang diucapkan oleh Jiwoo barusan, kian memperburuk suasana hati Hoseok. Meskipun begitu mereka berdua tetap pergi bersama – sama, dalam diam.

 

.

.

.

 

Langkah kaki Hoseok terasa semakin berat saat hendak memasuki aula besar dihadapannya. Ia tak pernah segugup ini sebelumnya. Nyalinya menciut saat berpapasan dengan para tamu lainnya. Ia pernah tampil di depan umum, disaksikan ribuan pasang mata, tapi situasi saat ini jauh berbeda.

 

Sosok JHope yang ceria dan penuh percaya diri terasa hilang darinya. Karena sedari awal namja itu melangkah penuh keraguan serta dengan kepala tertunduk tanpa alasan yang jelas.

 

Jiwoo yang berada di samping Hoseok seolah tahu kekacauan yang dirasakan oleh adiknya, hingga membuat yeoja itu reflek menggenggam tangan Hoseok erat. Hanya gerakan sederhana, tapi mengandung berjuta makna.

 

“Kau tak harus berlagak kuat jika ini terlalu menyakitkan, tapi aku juga tidak mau melihatmu terjatuh hanya karena seorang yeoja.” Ujar Jiwoo sedikit berbisik saat Hoseok menatapnya penuh tanya.

 

“Gomawo Noona. Aku merasa jauh lebih baik. Kita tetap harus memberikan ucapan selamat dan doa atas pernikahan Yaerim Noona, bukan?” Celetuk Hoseok yang menggandeng balik tangan kakaknya lebih erat.

 

Melihat sikap tegar Hoseok, membuat Jiwoo menganggukkan kepalanya perlahan sembari membuat senyuman tipis di wajahnya sebagai jawaban yang dinantikan adiknya. Lalu keduanya mulai menghampiri yeoja pemilik pesta yang merupakan sahabat mereka dari kecil untuk mengucapkan selamat sekaligus doa bagi pengantin baru tersebut.

 

-FIN-