[Season Of Love Project] Just Say Goodbye

Author: HyeKim /Title: Just Say Goodbye /Tema: Goodbye Memories/Cast:Park Subin Dal Shabet,Park Chanyeol EXO/Genre: Romance, Psycho, Hurt, Crime/ Lenght: Vignette /Rating: PG-17

 Disclaimer:Cast(s) arent mine! This is just fiction. Don’t like, don’t read or bashing. Read? Please leave your comment/like. Thanks.

Author Note:well, untuk event ini aku comot Subin but maaf aku pairingin dia sama dobi wkwkwk. Soalnya bingung ahaha. Dan maaf bila fic ini hancur-_-  Jangan lupa kunjungi blogku di http://www.hyekim16world.wordpress.com

 

Happy Reading!

 

“Ucapkan selamat tinggal pada semua kenangan kita di dunia ini…”

 

Febuari. Bulan yang identik dengan kasih sayang, bulan yang dikenal sebagai bulan valantine. Di mana sepasang kekasih bertukar coklat, memberi bunga mawar merah. Hal-hal berbau manis ditanggal 14 Febuari karap terjadi. Park Subin pun merasakan hal yang sama.  Dengan kekasihnya, Park Chanyeol, Subin merayakan 3 tahun hari kasih sayangnya dengan sangat manis. Dari menghabiskan coklat bersama berbentuk hati dipinggiran Sungai Han, diberi mawar merah bertepatan saat sunset, berciuman dibalik permen gula, dikejutkan dari balik boneka teddy bear raksasa.

 

Oh, bukannya kenangan valantinenya dengan sang kekasih sangatlah manis? Subin pun berharap tahun 2016 ini tercipta lagi kenangan yang manis antara dirinya dan Chanyeol.

 

“Sepertinya coklat yang itu enak,” gumam Subin sambil melihati coklat-coklat dari etalase toko. Setelah berpikir cukup lama, Subin pun membeli satu buah coklat yang lumayan besar.

 

Subin bersenandung ria sambil menenteng bungkusan coklatnya. Besok tanggal 14, dirinya harus bersiap-siap menciptakan kenangan valentine yang manis lagi dengan Chanyeol. Saat masih sibuk dengan pikirannya sendiri sambil tersenyum, Subin seketika memberhentikan langkah kakinya. Tangannya mencengkam erat bungkusan coklatnya. Di hadapannya berdiri sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara bergandengan tangan dengan mesranya. Sang wanita bergelayut manja ditangan si lelaki yang mengelus-elus lembut surai hitamnya.

 

Subin merasa dunianya runtuh saat menyadari dengan seksama bahwa lelaki tersebut adalah Park Chanyeol. Ya, Park Chanyeol, kekasihnya. Dan yang lebih mengenaskan lagi, wanita tersebut adalah sahabatnya sendiri, Bae Woohee. Oh ayolah, siapa yang tidak sesak melihat kekasihnya selingkuh di hadapannya apalagi bersama sahabat yang sudah kita percayai selama ini.

 

“Park Subin,” sebuah suara kaget seorang wanita terdengar di hadapan Subin yang tengah mengigit bibir bawahnya, mati-matian menahan air matanya yang sudah siap meluncur dengan bebasnya.

 

“Aku duluan, semoga hari kalian menyenangkan,”

 

Subin menunduk dan membalikan badannya, saat ingin melangkah pergi, sebuah tangan menahannya. Membuat Subin berbalik badan menghadap Chanyeol dan Woohee kembali, dengan air mata bercucuran.

 

“Akan kujelaskan,” ucap Chanyeol sambil menatap tepat di retina milik Subin.

 

“Tidak perlu, aku sudah melihatnya. Dan ini sudah jelas. Terimakasih Chan dengan kenangan yang kamu berikan padaku selama ini sebagai kekasihmu,”

 

Subin hendak melepaslan cekalan Chanyeol. Tapi pria itu tetap menatap lurus matanya, membuat pertahanan Subin runtuh. “Aku akan menjelaskannya, akan kuantar kau pulang. Appartemenmu dekat kan dari sini,”

Mau tidak mau, Subin meng-iyakannya. Keduanya berpamitan pada Woohee dan berjalan ke arah appartemen Subin. Hanya berjalan kaki selama 15 menit, akhirnya mereka sampai. Subin melepas jaketnya begitupula Chanyeol. Keduanya sekarang sudah duduk disofa empuk yang ada di ruang tengah. Subin meremas roknya gelisah sambil menunduk, sementara Chanyeol menatapnya dari samping.

 

“Emmm…,” Chanyeol membuka suaranya membuat Subin menoleh. Pria itu menghela napas sebentar lalu mulai berucap, “Maaf Subin-ah. Mulai sekarang kita putus.”

 

Subin memalingkah wajahnya saat mendengar kalimat tersebut. Ia sudah menduga Chanyeol akan mengatakannya. Tapi kenapa? Apa yang salah dari diri Subin? Jadi apakah selama ini Chanyeol berselingkuh dengan Woohee? Semua pikiran tersebut membuat Subin sedih dan menintikan kembali air matanya sekaligus emosi yang membuncah dalam dirinya.

 

“Bagus! Jadi selama ini kamu berselingkuh hah?!” Subin membentak Chanyeol sambil menatap pria tersebut dengan mata memerah dan tangan terkepal kuat.

 

Chanyeol menunduk dan menghela napas sejenak, lalu menatap kekasihnya atau bisa dibilang mantan kekasihnya dengan sendu. “Mianhae, aku mencintaimu. Tapi, keluargaku tidak merestui hubungan kita, Subin-ah. Ditambah perusahaan ayahku sedang collapse dan keluarga Woohee bersedia membantu bila aku ingin bertunangan dengan Woohee. Maaf,”

 

Air mata sudah menganak sungai dipipi Subin, baiklah, memang keluarga Chanyeol sangatlah kaya. Tidak seperti keluarganya yang hanya mempunyai toko serba guna di daerah Jamsil. Ibu Chanyeol memang sudah menentang keras hubungan putranya dengan Subin. Tapi kenapa dari semua wanita harus Woohee?Sahabat yang begitu Subin sayangi. Walaupun bersama dengan Woohee, Subin tetap tidak akan pernah bisa merelakan Chanyeol.

 

Seketika dapat Subin rasakan benda lembut menyentuh bibirnya, melumatnya perlahan tapi kian membuat air mata Subin banyak berjatuhan. Tuhan, Subin yakin akan merindukan rasa manis bibir Chanyeol ini nantinya. Chanyeol pun melepaskan tautan keduanya dan menatap Subin dalam.

 

“Aku mencintaimu,”

“Aku mencintaimu. Maukah kamu menjadi pacarku?”

“Aku juga mencintaimu, Chanyeol-ah,”

 

“Selamat hari valantine. Sunsetnya sangat indah bukan?”

“Mawar merah memang selalu menjadi favoritku.”

 

“GILA! AKU PIKIR KAU BADUT SINTING YANG MAIN MENDEKATIKU!”

“Ahahaha! Berarti kejutanku berhasil,”

 

“Aku mencintaimu, selalu dan selamanya.”

“Bahkan cintaku lebih besar darimu Park Chanyeol.”

 

Kenangan demi kenangan muncul kembali diotak Subin. Kenangannya yang manis dengan Chanyeol. Dirinya tidak ingin hal itu berhenti saat ini juga dan baginya sekarang bukanlah untuk mengucapkan selamat tinggal. Subin menggepalkan kedua tangannya dan berdiri pergi dalam satu kali hentakan. Chanyeol hanya menatapnnya lalu mengusap wajahnya gusar dan menunduk. Dirinya juga tidak mau meninggalkan Subin dan kenangan manis mereka berdua. Tapi, mau bagaimana lagi? Tidak ada pilihan lain.

 

“Chan..,” suara sendu itu terdengar di samping Chanyeol, membuat lelaki jangkung tersebut menoleh dan langsung mendapatkan pelukan hangat dari Subin.

 

Chanyeol memejamkan matanya menikmati aroma parfume tubuh Subin. Aroma yang selalu membuatnya nyaman dan ingin selalu ia hirup.

 

“Kamu memakai parfume apa sih? Aromanya selalu saja ingin kuhirup. Selalu saja membuatku ingin selalu ada didekatmu,”

“Kamu memang tidak boleh pergi dariku, Park Chanyeol. Dan asal kamu tahu, bau badanmu itu kecut sekali!”

“APA?! KECUT?! Baiklah, Nona Park jangan pernah memelukku lagi!”

“Siapa juga yang ingin memelukmu eoh?”

“Yak, Subin-ah,”

 

Chanyeol merasakan pelukan Subin makin erat, seakan tidak ingin Chanyeol pergi barang sedetikpun.

 

“Aku mencintaimu, Chan,” bisik Subin

 

“Aku juga mencintaimu,” Chanyeol mengeratkan pelukannya.

 

“Dan aku takkan rela melihatmu dengan wanita lain walaupun itu sahabatku sendiri. Aku tidak ingin kamu menciptakan kenangan baru dengan wanita lain selain aku,” Subin mulai mengeluarkan sesuatu yang ia sembunyikan dibalik lengan bajunya.

 

“Maka dari itu..-“ Subin mengatungkan ucapannya, sementara Chanyeol masih menikmati aroma tubuhnya dengan masih memeluknya erat.

 

“Ucapkan selamat tinggal pada semua kenangan kita di dunia ini….” bisik Subin pelan membuat Chanyeol mengerutkan alisnya bingung. Apakah Subin berniat pergi darinya? Tapi bukankan dirinya sendiri yang sudah memutuskan hubungannya dengan Subin.

 

Satt masih sibuk dengan pikirannya sendiri, Chanyeol merasakan sebuah benda tajam mensayat belakang lehernya. Sebuah pisau lipat sedang digunakan Subin untuk mensayat belakang leher Chanyeol. Sungguh ini sangat perih! Darah mulai keluar dari luka sayatan yang diciptakan Subin pada tubuh Chanyeol. Gadis itu mengluarkan smirknya dan mulai menggerakan kembali pisau lipatnya.

 

“Subin-ah,” terdengar suara Chanyeol yang sangat parau. Subin melepaskan pelukannya masih dengan senyum miringnya menatap Chanyeol yang memasang wajah menahan sakit.

 

“Tenang saja, sayang. Mulai detik ini, kamu akan selalu bersamaku dan kita akan menciptakan kenangan yang baru lagi di dunia lain. Di mana tidak ada yang menghalangi kita,” ucap Subin yang lalu disertai tawa seramnya.

 

Gila! Sungguh ini gila! Ini bukanlah Subin yang Chanyeol kenal 5 tahun belakang ini. Sosok Park Subin yang manis seketika hilang tergantikan sosok iblis yang menyeramkan. Subin kembali menggores tangan kanan Chanyeol dengan kasar menggunakan pisau lipatnya.

 

“Akh!” Chanyeol meringis lumayan keras saat darah mulai keluar dari tangan kanannya.

 

Tak puas dengan itu, Subin dengan tega menorehkan luka yang sama di tangan kiri Chanyeol. Chanyeol sudah tidak bisa melawan dengan sisa tenaganya. Biarkanlah ia rela mati dibunuh oleh Subin asalkan gadis itu bahagia.

 

“Aku mencintaimu, Chan. Ingatlah itu. Kamu hanya milikku seorang,” Subin kembali memeluk Chanyeol dan detik berikutnya Chanyeol merasakan benda dingin merobek kulitnya dari belakang dan membuat cairan merah pekat itu merembes keluar.

 

Chanyeol menghembuskan napasnya sangat berat dan mulai menutup matanya perlahan. Sebelum itu, dirinya mendengar Subin berbisik tepat ditelinga kanannya. “Selamat tinggal untuk kenangan kita di dunia ini. Dan selamat datang untuk kenangan kita yang baru di dunia yang baru.”

 

 

Subin menatap datar tubuh terkapar Chanyeol yang sudah bergelumuran darah. Gadis itu meraba pisau lipatnya yang penuh dengan darah  karena baru saja ia pakai untuk menusuk-nusuk tubuh Chanyeol. Subin menatap jendela appartemennya yang terbuka lebar seraya tersenyum sangat tipis.

 

“Just say goodbye for all memories in this fuck world,” gumam Subin yang detik berikutnya berlari kencang dan terjun bebas layaknya seekor kupu-kupu terbang dari jendela appartemennya.

 

Subin merasakan tubuhnya bertabrakan sangat keras dengan aspal dingin dijalan. Darah mulai keluar dari tubuhnya bak menganak sungai diiringi hembusan napas terakhirnya.

 

.

 

.

 

.

 

EPILOG

 

“Apa yang akan kamu lakukan bila aku ingin meninggalkanmu?”

 

“Aku akan membunuhmu agar kamu tidak pergi dariku!”

 

“Ck! Kamu ini memang kejam Subin-ah, ahahah.”

 

“Hal apa yang kamu paling takutkan di dunia ini?”

 

“Mengucapkan selamat tinggal pada kenangan kita berdua termasuk dirimu,”

 

-FINISH-

 

Ya Allah, Ya Allah maafkan diri ini yang buat mba Subin jadi kejam begini dan huee ini failed kayaknya. Ya lagi dilanda writerblock jadi ya gini seadanya T-T

Oh ya salam kenal author HyeKim disini. Bila sudah membaca jangan lupa komentarnya. Terimakasih ^^