Drama · Friendship · Married Life · PG - 17 · Romance · Two Shoot

Greatest Love.. (Chapter 1 of 2) Sequel Sweetest of Love


Author: @SandraChoii (Twitter, Instagram, Line)

Blog: https://mnjfanfiction.wordpress.com

Title:  Greatest Love.. (Sequel of Sweetest of Love)

Cast:   Kim Seok Jin BTS as Jin

Choi Ji Hyun as Jihyun OC

Min Suga BTS as Suga

Choi Eun Kyung as Eunkyung OC

Jeon Jung Kook BTS as Jungkook

Lee Na Hyun as Nahyun OC

Cameo: Kim Woo Bin as Woobin

Genre: Romance, Drama, Friendship, Married-life

Lenght: Twoshoot (Chapter 1 of 2)

Rating: PG-17

Cover GL Part 1

Author Notes: Annyeong haseo readers!! Karena banyak permintaan yang author terima untuk melanjutkan sequel ke dua dari fanfic awal “Cheesy Love Tales” yang sequel awalnya berjudul “Sweetest Of Love” kini author kembali memenuhi janji author dengan sequel ke dua yang berjudul “Greatest Love…” dan semoga tidak terlalu mengecewakan untuk readers, atas kekuranganya author mohon bimbingan karena author juga manusia biasa dan tidak selamanya fanfic saya mendapat respon baik ataupun buruk..

Disclaimer: Saya pinjam member BTS (Kim Seok Jin, Min Suga, dan Jeon Jungkook-nya) dulu untuk menjadi cast dalam fanfic saya, jika ada kesamaan cerita antara author lain itu tanpa sengaja karena jalan cerita sangatlah luas, sebisa mungkin saya akan menuliskan cerita dengan karaketr menulis saya juga dengan imajinasi yang saya miliki dan tentunya para author telah memiliki karakter masing-masing dalam menulis.. no plagiat guys..

Untuk fanfic sebelumnya bisa readers lihat di link ini >>

https://mnjfanfiction.wordpress.com/2014/05/31/cheesy-love-tales/

https://mnjfanfiction.wordpress.com/2014/07/12/sweetest-of-love-cheesy-love-tales-sequel-chapter-12/

https://mnjfanfiction.wordpress.com/2014/07/12/sweetest-of-love-cheesy-love-tales-sequel-chapter-22-end/

Happy reading ^^

Chapter : 1 / 2

*Story*

*Choi Ji Hyun POV*

Hari ini adalah hari dimana kami semua mengadakan upacara kelulusan, walaupun acara telah berakhir sekitar 20 menit yang lalu tapi suasana masih saja ramai dengan beberapa mahasiswa yang ingin mengabadikan kelulusan mereka dengan kamera yang mereka bawa masing-masing. Aku cukup senang karena aku merasa saat ini aku telah menjadi seseorang yang dewasa, aku senang karena kami semua mendapat nilai yang cukup memuaskan setelah perjuangan untuk belajar, dan mengerjakan tugas akhir beberapa bulan ini.

Aku membawa sebuah cupcake coklat dan sebotol banana milk favorit Kim Seok Jin kekasihku, aku meletakannya di dalam locker miliknya dan untuk terakhir kalinya aku menempelkan sticky notes di locker ini dengan menahan tangisku. Entah siapa pemilik locker ini nanti setelah kami lulus dan benar-benar menjadi alumni universitas ini setelah beberapa tahun ini aku yang selalu meletakkan sticky notes di dalam pintunya.

Aku menuliskan

“Chukkae, kau telah lulus dengan nilai terbaikmu.. ini adalah terakhir kalinya aku menempelkan sticky notes di locker ini karena suatu saat nanti locker ini bukan lagi milikmu.. Aku merindukan saat dimana pertama kalinya aku menempelkan sticky notes untukmu disini..”

 

Untuk sekali lagi, Choi Eunkyung sepupuku selalu menemukanku disini saat setelah aku menempelkan sticky notes di balik pintu locker Kim Seok Jin

“Itu terakhir kalinya kau menempelkan sticky notes di sana, apa kau sudah memberi salam perpisahan pada locker andalanmu itu?” Godanya padaku saat dia berhasil menangkap raut sedihku saat ini, benar-benar Choi Eunkyung tidak bisa berpura-pura tidak tau saja saat melihatku sedih, dengan dia mengaku seperti itu kan jelas mempermalukanku dihadapannya.

Aku tersenyum untuk menyembuyikan wajah maluku darinya, memang benar ini terlalu berlebihan itu hanya sebuah locker yang nantinya bukan lagi milik Kim Seok Jin tapi locker itu adalah locker keberuntunganku, banyak kenangan yang tidak semua orang mengerti. Walau locker ini nantinya bukan milik Kim Seok Jin lagi tapi Kim Seok Jin selamanya akan menjadi milikku, itulah yang terpenting untuk saat ini.

“Kau tidak tau, locker itu adalah keberuntunganku..” Sahutku

“Aku tau, jangan kau kira aku tidak tau jika locker itu juga bagian dari kenanganmu bersama Kim Seok Jin disini. Ayolah Jihyun kau hanya berpisah dengan locker bukan dengan Seokjin..” Sahutnya yang sempat membuatku tertawa lepas,

Benar sekali,

“Nunna!!” Seketika aku menoleh pada suara itu, aku sangat mengenalnya

“Jeon Jungkook!!”

Namja itu mendekat dan tersenyum padaku juga pada Eunkyung, saat namja itu mendekat aku tersenyum menyambutnya dan merentangkan kedua tanganku yang sempat membuatnya bingung

“Kajja, kau tidak ingin memeluk nunnamu untuk memberikan selamat?” Lanjutku membuatnya tersenyum

“Tapi, kau ingin topik pembicaraan kampus menjadi seperti dulu? Dan lagi Seokjin hyung bisa membunuhku..” Gumamnya pelan,

Aku terkekeh mendengar pengakuannya, aku sangat menyayanginya sebagai adikku

“Ya! Kau adalah adikku, jika Seokjin membunuhmu aku akan meminta dia membunuhku juga,” Sahutku yang seketika membuatnya memelukku dan berkata

“Chukkae nunna”

Namja itu tersenyum untuk mengatakan sesuatu pada Eunkyung

“Ya! Eunkyung nunna, kau tidak ingin memeluk kami?? Aku juga ingin mengucapkan selamat untukmu”

Setelahnya Eunkyung mendekat dan memelukku juga Jungkook bersamaan

“Paling tidak kau harus berterimakasih padaku, jika hanya kau yang memeluk Jungkook seseorang disini akan mengatakan kau serakah karena memiliki Seokjin dan mendekatai Jungkook kembali seperti saat itu, tapi sekarang seseorang disini akan mengatakan Jungkook serakah karena memeluk dua orang yeoja sekaligus”

Aku dan Jungkook menertawakan pengakuan Eunkyung,

“Ya! Eunkyung nunna, itu sama saja kau menciptakan image buruk untukku..”

“Tau apa kau tentang image buruk?” Sahutnya dengan menggetok kepala Jungkook

“Appo-ya.. kau ini selalu berbaik hati pada siapapun tapi padaku sikapmu kasar sekali..” Keluh Jungkook,

Eunkyung menertawakannya cukup keras.

“hahaha, ya mengertilah itu sikap special untukmu dariku anggap saja karena aku juga menyayangimu sama seperti Jihyun.”

“Tapi Jihyun nunna tidak pernah menggetok kepalaku sepertimu..”

“Itu sebabnya kau menyukainya, seharusnya sikap kakak-adik yang benar itu seperti sikapku padamu tidak segan-segan menggetok kepalamu jika kau bersikap salah itu juga agar kau tidak menyukaiku..”

Aku hanya diam mendengarnya, tidak biasanya Eunkyung banyak bicara seperti itu

“Ya! Jihyun nunna, ada apa dengannya??”

“Hahaha jangan kau pikirkan mungkin dia sedang datang bulan..” Sahutku dengan sedikit berbisik padanya membuat Jungkook terkekeh pelan

Eunkyung menatapku dengan tatapan mematikannya

“Ya! Aku tidak akan membuat masalah lagi dengan Kim Seok Jin, lagipula kau kan juga sudah tau jika Jungkook sudah bersama Nahyun, kenapa masih saja kau mencurigaiku seperti itu?” Sahutku

“Jinjja?? Joha!!” Jawabnya dengan menepuk-nepuk kepalaku, benar-benar..

***

*Choi Eun Kyung POV*

Hari ini adalah hari pertamaku mulai menjalankan usahaku yang sudah aku rencanakan jauh-jauh hari, sebuah butik yang aku beri nama C.E.K fashion dan beberapa pegawai yang sudah lumayan bagus untuk sebuah usaha permulaan, aku ingin mencoba memulai usahaku dari nol walau kedua orang tuaku selalu memintaku untuk melanjutkan usahanya yang sudah cukup sukses tapi memiliki usaha sendiri adalah impianku sejak dulu, aku dapat mendesain baju dengan baik bahkan sejak aku banyak menginformasikan di beberapa situs online acara pembukaan butikku kemarin cukup ramai penginjung. Bukan hanya itu, siang nanti aku juga sudah berjanji akan pergi makan siang bersama Jihyun di cafe baru miliknya, Choi Jihyun sepupuku juga bahkan baru memulai usahanya beberapa hari ini, dia sama sepertiku sejak dulu yeoja itu sudah berangan-angan memiliki cafe sendiri sedangkan Min Suga telah bekerja bersama ayah angkatnya di Min’s company yang terletak di kota Myeongdong bersama Kim Seok Jin hanya saja Jin berada di bagian arsitektur.

Aku memasuki ruang kerjaku, ini tidak buruk aku bahkan sangat memimpikan memiliki ruang kerja sendiri, memiliki butik sendiri dan berimajinasi tentang fasion itu membuatku cukup senang karena aku bekerja sesuai dengan hobi yang aku miliki,

~drrtt…drttt~

Aku merasa ponsel dalam saku blazerku bergetar, aku tersenyum membaca sebuah nama yang tertera disana, ‘Min Suga’ namjachingku mengirimkan sebuah selcanya saat dia memasuki ruang kerja barunya dan sebuah pesan padaku

‘Chagi-ah, bagaimana kerjamu hari ini? kau lihat penampilanku kali ini dengan baju kerjaku, tidak terlalu buruk kan? Bahkan ini sangat baik.. yang buruk hanyalah ketika aku merindukanmu..hahaha’

Aku tersenyum melihatnya, dalam foto itu Suga terlihat sangat tampan dengan baju kerjanya mungkin karena aku kekasihnya jadi aku memujinya terlalu berlebihan. Tapi bagaimanapun karena dulu kami satu universitas ini pertama kalinya kami berada di tempat yang berbeda dan aku merindukannya walau myeongdong juga tidak terlalu jauh.

Sesaat setelahnya aku tersenyum jahil dengan sedikit merapikan baju juga rambukku dan meletakkan cameraku pada sebuah tiang penyangga untuk mengambil selca secara keseluruhan dengan background ruang kerjaku, setelahnya aku mengirimkan padanya dan menuliskan sesuatu untuknya

‘Kerjaku saat ini sangat menyenangkan, kau lihat background fotoku saat ini? Ini adalah ruang kerja baruku, tidak terlalu buruk kan? Bahkan ini sangat baik karena aku adalah pemiliknya 😛 hahaha’

Setelah aku mengirimkannya pada Suga, kembali ponselku bergetar tidak kali ini berdering seseorang menelponku, aku melihat sebuah nama yang tertera ‘Choi Jihyun calling’

“Yeoboseo, wae Jihyun-ah?” Sapaku pada Jihyun

‘Eunkyung-ah, kau sedang dimana?’ Tanya yeoja itu, dia tidak tau atau hanya berpura-pura tidak tau jika aku sedang bekerja sekarang?

“Aku? Tentu saja di butikku, kau ini bagaimana?”

‘Hahaha arraseo’ Kekehnya pelan ‘Aku ingin minta tolong padamu’ Lanjutnya

“Tolong untuk hal apa?”

‘Bagaimana aku mengatakannya padamu?’

“Kalau kau tidak bisa mengatakan, bagaimana aku bisa membantumu?”

‘Aku tau, saat kita makan siang di cafe ku nanti aku akan menceritakan padamu.. untuk hari ini fighting!!’ Lanjutnya lalu menutup telponnya

“Mwo?? Anak ini..” Gumamku saat tiba-tiba dia menutup telponnya

Siang ini aku memarkirkan mobilku di halaman parkir cafe milik Jihyun ‘J&J cafe’ aku pernah mendenganya mengatakan J&J itu adalah singkatan dari Jin & Jihyun, bahkan sampai saat ini hubungan mereka selalu terlihat manis, walau aku tau bagaimana mereka dulu seperti sangat tidak memungkinkan untuk menjadi kekasih.

Aku bahkan sempat menggodanya dulu saat Jihyun menceritakan mengenai nama untuk cafe miliknya,

‘Aku akan memberi nama cafe ku J&J cafe, yang artinya Jin & Jihyun’

‘J&J? Itu benar Jin & Jihyun atau Jungkook & Jihyun?’ tanyaku saat itu yang berhasil membuat Jihyun menendang kakiku dan aku menertawakannya

 

Aku melihat Jihyun tersenyum menghampiriku dan keluar dari pintu cafe miliknya

“Kenapa kau berdiri disini? Kenapa tidak masuk?” Sapanya

“Aku akan masuk, aku hanya ingin tau bentuk luar dari cafe milikmu aku rasa ini tidak terlalu buruk..Joha!!” Sahutku

Jihyun tersenyum singkat dan menggandeng tanganku untuk masuk dan memintaku duduk di sebuah bangku yang dekat dengan arah jendela, setelahnya yeoja itu mengambil beberapa menu makan siang kami dan dua buah orange jus

“Kau ini, minggu lalu aku mengundangmu untuk datang saat peresmian cafe ini kau bahkan tidak bisa datang” Ucapnya saat yeoja itu duduk di hadapanku

“Mian, kau kan juga tau jika aku sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk butikku yang juga akan di buka?” Lanjutku dengan sedikit menahan ekspresi bahagiaku

Jihyun yang mengetahui jika aku sangat bahagia saat ini seperti menahan diri untuk tertawa, tapi aku rasa dia juga sedang bahagia..

“Oh iya mengenai butikmu itu, aku ingin menjadi pelanggan pertamamu yang memesan baju pengantin. Kau menyediakannya kan?” Tanya yeoja itu dengan raut wajah yang sedikit memerah, aku menatapnya curiga kali ini

“Kau?? Hahaha Jihyun-ah, jangan mengatakan jika kau akan menikah dengan Seokjin??” Sahutku membuatnya sedikit tersipu

Yeoja itu menganggukkan kepalanya dan berkata padaku

“Diamlah, aku customer mu jangan banyak bertanya..” Gumamnya pelan membuatku semakin ingin menertawakannya

“Hahahaha kau benar-benar ingin menikah dengannya? Ayolah Jihyun kenapa kau baru menceritakan ini padaku?”

Jihyun tertawa dan menutup wajahnya dengan kedua tangan untuk menutupi wajah malunya kali ini, setelahnya yeoja itu mencerikatakan sesuatu padaku

“Sebenarnya saat setelah kelulusan waktu itu Jin mengatakan padaku jika dia ingin menikah denganku karena aku sangat mencintainya aku tidak mungkin menolaknya..” Pengakuan dengan nada suara polos miliknya

“Hahaha chukkae!! Suga sebenarnya juga..” Aku tiba-tiba menutup mulutku untuk berhenti mengucapkannya

“Mwo? Suga juga..”

“Ah bukan-bukan seperti itu, Suga juga pernah hampir mengatakan jika Jin akan melamarmu tapi dia tidak jadi mengatakan padaku karena takut aku akan menceritakan hal itu padamu maksudku seperti itu..” Sangkalku

“Benar seperti itu? Cepatlah kau yang terlebih dahulu berpacaran dengan Suga bagaimana mungkin aku dan Jin yang akan terlebih dulu menikah?”

Aku tersenyum menepuk bahu Jihyun

“Gwaenchana, kau kan lebih tua dariku..”

“Sedikit..” Sahut Jihyun

“Iya baiklah sedikit.. sedikit lebih tua dariku sedangkan Jin juga sedikit lebih tua dari Suga tidak ada salahnya bukan begitu? Kau tenang saja aku akan mendesain baju pengantin kalian sebaik mungkin..”

Jihyun terseyum mendengarnya,

“Gomawoyo Eunkyung-ah”

***

*Lee Nahyun POV*

Pagi tadi Jeon Jungkook mengajakku untuk makan siang di cafe ini, sepertinya ini cafe baru beberapa waktu lalu aku melewati tempat ini bahkan cafe ini belum di buka, aku tersenyum sekilas melihat jam tanganku yang sepertinya aku datang lebih awal karena jarak antara cafe ini dan kantor tempatku bekerja tidak terlalu jauh sedangkan aku harus menunggu Jungkook pulang kuliah yang masih 10 menit lagi.

“Nahyun-ssi!!” panggil seseorang saat aku baru saja masuk ke dalam cafe ini, aku tersenyum ketika aku mengetahui jika Choi Jihyun dan Choi Eunkyung yang memanggilku saat ini.

Aku berjalan ke arah mereka,

“Duduklah disini..” Jihyun menepuk sebuah kursi yang berada di sampingnya untuk memintaku duduk didekatnya, aku tersenyum dan duduk bersama dengan mereka

“Kau tau dari mana tempat ini?” Tanya Jihyun padaku

“Oh itu, aku sedang ada janji dengan Jungkook untuk makan siang bersama disini.. kalian juga sedang makan siang bersama disini?”

“He’em, kau belum tau jika cafe ini milik Jihyun? Aku setiap hari akan makan siang disini dengan gratis..” Sahut Eunkyung dengan ekspresi santainya dan saat itu juga Jihyun menendang kakinya yang berada di bawah meja, membuatku menertawakan mereka.

“Jadi Jungkook akan kesini?” Tanya Jihyun

“Yup, aku tidak tau jika cafe ini milikmu..”

“Hahaha gwaenchana, tidak banyak yang tau memang karena aku baru saja membukanya beberapa waktu ini.. oh iya di lantai dua ada meja untuk couple suasanya cukup romantis nanti jika Jungkook datang kalian bisa menggunakannya, Seokjin yang mendesainnya dan kalian harus mencoba..’

“Jinjja?? Baiklah aku nanti akan mencobanya.. hahaha cafe barumu hebat juga ya?” Sahutku

“Hahaha bukan seperti itu, ini semua ide dari Jin..” Jawabnya

“Kau bekerja di kantor yang tidak jauh dari sini? Kalau ada waktu kita bisa sering bertemu disini untuk makan siang.. ” Timpal Eunkyung

“Tentu saja, aku juga akan mempromosikannya pada rekan kerjaku..” Jawabku

Tak berapa lama aku mengobrol dengan mereka tapi sepertinya Jungkook sudah datang, namja itu berjalan ke arah kami dan tersenyum…

“Nunna!!” Sapanya ke arah kami “Chagi-ah kau sudah menunggu lama? Maafkan aku setelah keluar kelas aku langsung ke tempat ini ternyata kau sudah berada disini terlebih dulu” Sesalnya padaku

“Gwaenchana, karena ada mereka yang menemaniku jadi aku tidak bosan menunggumu disini..” Sahutku yang sepertinya membuat Jungkook sedikit lega

“Oh iya aku sudah mengatakan pada Nahyun jika di lantai dua ada meja untuk couple, tempatnya cukup romantis, karena Jin yang mendesain jadi kalian harus mencobanya..” Jelas Jihyun

“He’em gomawo nunna, kami akan mencobanya..”

*Author POV*

Jungkook memesan beberapa menu makanan untuk dirinya dan Nahyun makan siang, setelah seorang pelayan mengantarkan makanan mereka dengan semangat Jungkook mendekatkan sebuah mangkuk sup padanya,

“Nunna, kenapa kau diam saja? Kenapa kau tidak makan? Apa kau tidak suka dengan makanan yang aku pesan? Kau ingin mengganti menu lain? Katakanlah aku akan menggantinya..” Ucap Jungkook dengan  tersenyum pada yeoja dihadapannya yang terlihat sedikit lebih diam dari sebelumnya

“Bukan, bukan seperti itu.. aku menyukai makanannya tapi kenapa kau mengajakku untuk makan siang disini?” Tanya yeoja itu dengan suara pelan yang terkesan sedikit tidak bersemangat.

“Mwo??” Tanya Jungkook tidak mengerti apa maksud dari perkataan yeojanya kini,

“Apa kau masih menyukainya??”

“Menyukai Jihyun nunna maksudmu?”

Nahyun hanya diam beberapa saat mendengarnya, setelahnya yeoja itu menghela nafas panjang untuk kembali mengatakan sesuatu pada Jungkook,

“Kau mengajakku untuk pergi makan siang di cafe miliknya, apa itu alasanmu agar kau bisa bertemu dengannya? Apa kau masih menyukainya?”

“Kenapa kau berkata seperti itu? Kenapa kau harus cembura terhadap kakakku sendiri? Nunna kau bahkan sudah tau seberapa kedekatan antara aku dan dia..”

“Oleh karena itu aku takut, kau pernah menyukainya itu yang membuatku takut..” Gumam Nahyun kini,

“Bukankan aku sudah mengatakan jika, kau adalah satu-satunya orang yang berhasil membuatku berhenti mencintainya, tapi aku tidak bisa benar-benar untuk berhenti menyayanginya karena aku menyayangi dia sebagai kakakku sedangkan aku menyayangimu sebagai kekasihku,”

***

Kim Seok Jin membuka pintu sebuah cafe saat akan menjemput kekasihnya pulang sore ini, namja itu tersenyum geli ketika melihat seorang yeoja yang tengah di carinya sedang menyiapkan beberapa pesanan pembeli di dapur cafe yang dapat terlihat dari meja pengunjung, yeoja itu bahkan tidak menyadari jika Kim Seok Jin sudah berada disini untuk menjemputnya.

Jin berjalan kearahnya,

“Sepertinya kau sibuk sekali, bahkan sampai tidak menyadari jika aku datang..” Sahutnya membuat yeoja itu menoleh kearahnya

“Ya! Kau sudah datang? Kau mau makan?” Tanya yeoja itu, Jin hanya tersenyum sekilas dan memeluknya

“Aku bukan sedang lapar tapi aku sedang merindukanmu..” Ucapnya kini

Yeoja itu tersenyum singkat setelahnya, dia berusaha untuk melepaskan pelukan Jin darinya

“Ya!! Tanganku penuh dengan cream cheese, baju kerjamu bisa kotor karena ini..”

“Aku tidak perduli..” Ucapnya sekali lagi dengan tetap memeluk yeojanya, sedangkan yeojanya hanya tersenyum dan membalas pelukannya

“Setelah ini aku harus mencuci bajumu..” Gumannya

“Ya memang itu yang harus kau lakukan..” Lanjut Jin dengan tersenyum jahil dan lebih mengeratkan pelukannya

“Aku sudah mengatakan pada Eunkyung jika kita akan memasan baju pengantin padanya, dan aku juga sudah mengatakan jika kita akan menikah” Ceritanya pada Jin dengan nada pelan

Jin mengendurkan pelukannya, lalu tersenyum pada yeoja yang kini tepat di hadapannya

“Benar seperti itu? kau sudah mengatakannya? Jadi kau sudah tidak sabar ingin menikah denganku?” Tanya Jin sekali lagi dengan senyum jahilnya,

Jihyun menatapnya kesal, dan mundur beberapa langkah darinya

“Kau yang menyuruhku mengatakannya kenapa sekarang kau mengataiku seperti itu?”

Jin terkekeh pelan mendengarnya dan melihat ekspresinya, sesaat namja itu meraih tangan Jihyun

“Hahaha maafkan aku, aku sudah ingin hidup bersamamu bukankah kau juga begitu??” Tanya Jin dengan pose gwiyeomi yang sengaja menggodanya dan selalu berhasil membuat yeoja itu salah tangkah,

Jihyun mengalihkan perhatiannya untuk menutupi wajah salah tingkahnya di hadapan Jin, walau dia tau jika wajah salah tingkahnya sudah tertangkap basah oleh jin,

“Aku harus selesaikan ini, setelah itu aku akan membuatkan makanan untukmu..”

***

Eunkyung merapikan beberapa peralatan dan kertas-kertas desain yang cukup berantakan di atas meja kerjanya untuk di simpan di dalam laci penyimpanan miliknya, setelah itu Eunkyung tersenyum singkat saat menatap jam tangannya. Seharian ini banyak pembeli yang datang dan pesanan yang di terima juga cukup banyak, mungkin hari ini cukup melelahkan untuknya tapi tidak untuk sekarang. Setelah waktu menunjukkan pukul 6 malam itu artinya Suga akan datang untuk menjempunya dan mengantarkannya pulang seperti yang telah namja itu janjikan,

Tak berlangsung lama dari itu, ada sebuah pesan masuk yang sedikit membutnya kecewa, Suga mengirimkan pesan jika hari ini akan di adakan rapat penting untuk mewakili ayahnya yang berhalangan datang, walau dalam pesan itu sangat jelas Suga menyesal tapi sama sekali tidak dapat mengurangi bagaimana rasa kecewa Eunkyung padanya..

“Padahal aku ingin mengatakan sesuatu padamu saat ini, tapi aku rasa lebih baik aku tidak mengatakannya jika kau tidak menayakan lagi padaku” Gumamnya dengan berusaha tersenyum dan kembali menyimpan ponsel dalam tas miliknya,

Beberapa pekerja dan karyawannya masih berada di butik miliknya karena butik miliknya akan tutup tepat di tengah malam hanya saja Eunkyung akan pulang jam 6 setiap harinya,

“Lanjutkan pekerjaan kalian, aku akan pulang sekarang jika ada hal penting kau hubungi saja aku..” Pamitnya pada salah seorang karyawan sebelum pergi

Eunkyung membuka pintu butik miliknya dan berjalan beberapa langkah kearah jalan untuk mencari taksi, tapi sepertinya beberapa taksi yang lewat sudah membawa penumpang,

“Jika Suga tidak menjemput itu artinya aku harus menelpon taksi? Padahal hari ini aku tidak membawa mobilku karena dia berjanji akan menjemput..” Gumamnya dengan kembali memainkan ponselnya

Eunkyung menghentikan aktifitasnya sejenak saat melihat seseorang yang sepertinya pernah dia kenal tersenyum dan berjalan menghampirinya, seorang namja dengan postur tubuh tinggi dan kacamata hitamnya.

Namja itu melepas kacamatanya saat berada di hadapan Eunkyung,

“Choi Eunkyung.. Kau mengingatku? Jadi benar butik itu milikmu?” Sapanya pada Eunkyung yang masih terlihat bingung dengan kedatangannya secara tiba-tiba

“Kim Woobin Sunbae??” Gumam Eunkyung pelan terkesan sedikit ragu-ragu apakah benar namja itu Kim Woobin sunbaenya saat mereka masih SMA?

Namja itu tersenyum bahkan hampir saja tertawa sekarang saat dia tidak dapat lagi menyembunyikan ekspresi senangnya, dengan sigap namja itu memeluknya,

“Akhirnya aku bertemu denganmu juga, aku merindukanmu..” Gumamnya saat memeluk Eunkyung

Eunkyung tersenyum sekilas dan berusaha melepaskan pelukannya,

“Sunbaenim, bukankah kau tinggal di canda sejak lulus sma dan melanjutkan kuliah disana?”

Woobin menganguk singkat

“Memang, tapi aku kembali lagi kesini kemarin sore. Aku juga ada project di sini oleh karena itu aku langsung mencarimu dan aku dengar kau sudah memiliki butik sendiri disini..”

“Benarkah seperti itu?” Eunkyung tersenyum singkat

“Kau sedang menunggu siapa?” Tanya Woobin sekali lagi, menurutnya baru kali ini Eunkyung bersikap seperti itu padanya, dulu bahkan Eunkyung sangat gembira jika Woobin mendekatinya dan berbicara padanya, bahkan saat dia akan pindah ke canada menurutnya seseorang yang sangat kehilangan dirinya adalah Choi Eunkyung.

“Sebenarnya aku tadi sedang menunggu kekasihku, tapi hari ini dia sedang ada rapat penting jadi aku menelpon taksi”

Woobin mengubah ekspresinya saat mendengar sebuah kata ‘kekasih’ mungkin tidak ada salahnya saat yeoja itu sudah memiliki kekasih, tidak ada hubungan apapun di antara mereka walau woobin tau jika saat sma Eunkyung pernah menyukainya. Atau mungkin juga karena kesalahannya sendiri, dia terlihat tidak pernah memperdulikan perasaan yeoja itu padanya tapi saat ini seperti sebuah karma akan sesuatu yang telah di sia-siakannya, sebuah kenyataan bahwa dia juga menyukai Eunkyung di saat yeoja itu sudah memiliki kekasih.

“Sunbae-nim, apa kau baik-baik saja?” Tanya Eunkyung membuyarkan lamunan woobin sekilas, namja itu mengangguk

“Nan-gwaenchana, kau tidak perlu menelpon taksi.. aku memarkir mobilku di ujung jalan sana aku akan mengantarkanmu pulang..”

Eunkyung diam beberapa saat, bahkan dia sedikit tidak enak untuk menolak.

Eunkyung hanya terdiam saat mobil namja itu melaju dengan kecepatan sedang untuk mengantarkannya pulang, yeoja itu sesekali memperhatikan namja yang kini berada di sampingnya. Namja yang pernah membuatnya jatuh cinta ketika mereka masih di bangku sma.

 

#Flashback#

Choi Eunkyung tersenyum beberapa kali saat hari ini Kim Woobin mengantarkannya pulang, sejak masuk di SMA beberapa bulan ini seseorang yang menarik perhatiannya pertama kali adalah Kim Woobin, bahkan baru kali ini dia merasakan bagaimana rasanya menyukai seorang namja,

“Aku sengaja membawa dua buah helm untukku juga untukmu, karena hari ini aku sudah berjanji akan mengantarkan kau pulang tapi sebelum itu aku akan mengajakmu ke suatu tempat…” Ucapnya pada Eunkyung dengan memberikan sebuah helm kepada yeoja itu

“Seharusnya jika sunbae sedang sibuk tidak usah memaksakan diri untuk mengantarku pulang, aku bisa pulang bersama Jihyun..” Sahutnya

“Aku tau di kelas Jihyun sedang ada jadwal tambahan pelajaran jadi kau pasti pulang sendiri.. naiklah..” Woobin tersenyum dan meminta Eunkyung naik ke atas motor sport miliknya

Woobin menghentikan motornya di halaman depan sebuah kedai ice cream, setelahnya namja itu menuntun Eunkyung masuk bersamanya,

Mereka duduk di sebuah kursi dengan semangkuk besar Ice cream mix di mejanya dan dua buah sendok di tangan mereka masing-masing,

“Aku sudah berjanji padamu jika aku akan mentraktirmu ice cream, makanlah..” Sahut woobin untuk menyadarkan Eunkyung dari lamunannya sedari tadi

Eunkyung tersenyum dan memakannya beberapa sendok sebelum dia menanyakan sesuatu pada namja yang sedang makan ice cream bersamanya,

“Sunbae-nim, bukankah sebentar lagi kau akan melaksanakan ujian kelulusan? Apa rencanamu setelah kau lulus nanti?” Tanya Eunkyung sedikit ragu

Woobin hanya tersenyum singkat,

“Itu sebabnya aku melunasi janjiku ketika aku berjanji akan mentraktirmu ice cream, setelah ini aku akan benar-benar fokus pada ujian kelulusan dan waktuku untuk pergi bermain akan sedikit berkurang, setelah lulus nanti aboji akan mengajakku pindah ke canada dan melanjutkan kuliahku disana. Bagaimana menurutmu?”

Eunkyung mengubah ekspresinya, seperti sebuah berita tiba-tiba yang akan membuatnya shock. Tapi Eunkyung terlalu pintar untuk menyembunyikan perasaannya, baginya hanya dengan mencoba tersenyum seseorang tidak akan tau jika dia menyimpan kesedihan.

“Jadi setelah lulus nanti sunbae akan pergi ke canada? Apa kau akan menetap disana? Menurutku disana mungkin banyak universitas bagus jadi kau akan bisa belajar lebih baik disana..”Jawabnya singkat

“Aku akan menetap disana, mungkin saat liburan aku baru akan datang ke seoul.. kau benar banyak universitas bagus disana, apa kau tidak ingin memintaku untuk tidak pergi?” Tanya Woobin sekali lagi yang sempat membuatnya kesulitan untuk menahan sedihnya yang telah dia lawan sedari tadi.

Saat Woobin dapat menangkap dengan jelas ekspresi Eunkyung sekarang, namja itu tersenyum padanya,

“Aku memiliki seorang adik yeoja, jika saja dia tidak meninggal saat berusia 7thn mungkin saat ini dia seusiamu dan kau sangat mirip dengannya, oleh karena itu aku selalu mengajakmu pergi..” Jelas Woobin dengan sedikit melamun,

Eunkyung mengernyitkan dahi saat mendengar sebuah pengakuan yang Woobin buat saat ini, antara rasa prihatin dengan cerita Woobin dan dengan sebuah pernyataan jika Woobin selama ini begitu baik terhadapnya karena dia mirip dengan adiknya yang sudah lama meninggal, sebuah pernyataan yang sebenarnya tidak dia inginkan.

“Ah lupakan apa yang baru saja aku ucapkan, hahaha maaf sudah membuatmu mengkhawatirkanku..” Lanjutnya

“Gwaenchana..”

“Oh iya, aku ingin mengatakan sesuatu padamu.. apa aku kenal dengan Sunbae mu? Seo Yoon Hee? Kemarin kami berpacaran, dia juga mengatakan kalau setelah kelulusan dia akan mencari universitas di canada, bukankah ini menyenangkan?” Sahut Woobin dengan ekspresi senangnya

“Mwo??” Tanya Eunkyun datar

#Flashback end#

“Ya! Choi Eunkyung.. apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Woobin mengembalikan Eunkyung dari flashbacknya

Eunkyung tersenyum singkat,

“Sunbae-nim bagaimana hubunganmu dengan Yoonhee sunbae? Bukankah kau sudah tunangan dengannya?”

“Mwo? Siapa yang mengatakan itu padamu?” Tanya Woobin kembali padanya

“Yoonhee sunbae sendiri yang mengatakan itu, aku sempat bertemu dengannya saat dia sedang di seoul..” Eunkyung tersenyum

“Lalu kau percaya begitu saja dengan kata-katanya??”

“Untuk apa aku tidak percaya? Bukankah sebelum kau pindah kalian juga sudah berpacaran?” Tanya Eunkyung yang bersamaan dengan Kim Woobin menginjak rem mobilnya saat mereka sudah sampai di halaman depan rumah Eunkyung

“Kau benar, tapi aku sudah lama putus dengannya, dia berkencan dengan namja lain di belakangku aku sudah memaafkannya beberapa kali tapi tetap saja dia melakukan hal yang sama”

Eunkyung mengubah ekspresinya sejenak mendengar cerita Woobin, yeoja itu berusaha tersenyum dan menepuk bahu Woobin singkat,

“Sunbae-nim, kau akan mendapatkan yeoja yang lebih baik lagi dari dia jadi kau tidak perlu memikirkannya dan tidak usah mencemaskan hal itu”

“Gomawoyo Eunkyung-ah, mungkin jika saat itu kau yang menjadi kekasihku semuanya tidak akan menjadi seperti ini..” Gumamnya yang membuat Eunkyung kembali tidak dapat mengatakan apapun,

“Harusnya kau tidak usah percaya dengan apa yang Yoon Hee katakan padamu, apa karena itu yang membuatmu sudah memiliki kekasih?” Lanjut Woobin

Eunkyung menatap namja itu dengan tatapan tajamnya ketika dia berhasil dengan jelas mencerna semua pernyataan yang Woobin ucapkan saat ini,

“Mwo?? Aku sudah memiliki kekasih karena aku mencintai namja itu bukan karena kau sudah bersama dia, sunbae-nim ini semua tidak ada hubungannya denganmu..” Sahut Eunkyung sebelum dia akan membuka pintu mobil Woobin untuk turun,

“Ya! Choi Eunkyung!” Panggil Woobin untuk menghentikan Eunkyung, “Sesungguhnya saat aku mengajakmu ke kedai ice cream saat itu, memang benar kau mirip dengan adikku tapi saat itu aku bimbang untuk menentukan perasaanku yang sesungguhnya antara aku menyukaimu atau karena aku menyayangimu sebagai adikku, sejak aboji memutuskan mengajakku pindah ke canda sejak itu pula aku memutuskan untuk menjadikan Seo Yoon Hee sebagai kekasihku, karena aku tidak mungkin mengaku jika aku menyukaimu disaat aku akan pergi meninggalkanmu, bukankah itu terlalu menyakitkan untukmu..?” Lanjutnya yang membuat Eunkyung terdiam beberapa saat.

Eunkyung kembali tersenyum dan menatap Woobin singkat, baginya sudah cukup saat dia tau bahwa dulu cintanya pada Woobin bukanlah bertepuk sebelah tangan,

“Gomawoyo, sunbae-nim.. karena kau sudah mengantarku pulang..” Pamitnya singkat sebelum turun dari mobil Woobin dan masuk ke dalam rumahnya,

***

Suga sedikit tersenyum yang seolah dipaksakan, saat sedari tadi dirinya mengikuti sebuah mobil sport hitam melaju dari arah butik milik Eunkyung, Karena Suga merasa tidak enak jika membatalkan janjinya pada Eunkyung begitu saja, maka namja itu memutuskan meminta ijin beberapa saat untuk menjemput Eunkyung sebelum kembali ke kantor.

Tapi saat Suga baru saja sampai didekat butik milik kekasihnya, dia malah melihat yeoja itu masuk ke dalam mobil dengan seorang namja yang tidak dikenalnya,

“Apakah itu saudara Eunkyung? Tapi sejak beberapa tahun aku bersamanya aku tidak pernah mengetahui jika dia memiliki saudara namja yang sedang bersamanya itu.. atau mungkin dia…”

Suga mengambil ponsel dari saku miliknya, beberapa saat namja itu mengirimkan pesan pada Eunkyung,

‘Annyeong.. mianhae jika hari ini aku membatalkan janjiku, ini benar-benar sangat mendesak.. aku berjanji jika kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali, aku benar-benar mengkhawatirkanmu hari ini..’

 

Beberapa saat setelahnya ponsel Suga bergetar, sepertinya Eunkyung telah membalas pesannya

‘Gwaenchana, tidak usah terlalu di pikirkan aku cukup mengerti posisimu saat ini.. sungguh aku baik-baik saja, kau tak perlu mengkhawatirkanku, apa rapatmu sudah selasai?’

 

Suga berpikir sejenak sebelum membalas pesan dari Eunkyung,

‘Aku sedang di ruang rapat saat ini, sekali lagi maafkan aku.. bagaimana kau pulang tadi? Bersama dengan siapa?’

Suga berkali-kali menatap layar ponselnya, namja itu hanya ingin tau apakah Eunkyung akan mengatakan hal jujur padanya atau mungkin sebaliknya,

Saat ponselnya kembali bergetar, tanpa membuang banyak waktu Suga membuka pesan balasan dari Eunkyung

‘kau tak perlu mengkhawatirkanku, aku sudah berada di rumah saat ini. Aku pulang bersama taksi..’

Setelah membaca pesan itu, Suga tersenyum singat dan melemparkan ponselnya di kursi mobil yang berada di sampingnya. Suga saat ini bahkan tidak ada di ruang rapat, namja itu masih berada di dalam mobilnya yang terparkir tidak jauh dari rumah Eunkyung saat namja itu mengikuti mobil milik Woobin,

Suga menghela nafas panjang untuk menurunkan emosinya sejenak,

“Menyedihkan, bahkan menjemputnya saja aku tidak becus..”

*Jeon Jung Kook POV*

Pagi  ini aku mengetok pintu rumah Nahyun nunna sedikit keras, Aku tau dia berada di rumah sendiri sejak mulai bekerja dia memutuskan untuk membeli rumah baru yang lebih dekat dengan tempatnya bekerja, jadi mungkin tidak apa jika aku mengetok pintu rumah orang sedikit tidak sopan, sejak kejadian beberapa hari lalu di cafe milik Jihyun nunna membuatnya sedikit marah padaku bahkan tidak sama sekali mengangkat telponku,

`ceklek`

Seseorang membuka pintu rumahnya,

“Ya! Kau mau mengetok pintu rumahku atau mau mendobraknya? Tidak punya sopan santun..” Sahutnya dengan ekspresi marah yang menurutku lucu, sama sekali tidak menyeramkan,

Aku tersenyum singkat setelahnya, aku memang sengaja menggodanya kali ini.

“Ayo kita pergi..” Ajakku singkat

“Kemana? Ya! Bukankah hari ini kau harus kuliah? Lagipula aku juga tidak mau pergi denganmu” Tolaknya mentah-mentah tanpa menyapa dan mempersilahkan aku masuk dalam rumahnya, aku benar-benar tidak sakit hati mendengar ucapannya atau bahkan melihat sikapnya yang seperti itu, hal itulah yang membuatku semakin menyukainya. Sikap kekanakannya seolah aku ingin lebih menjaganya.

“Kenapa kau tersenyum seperti itu? Cepat pergilah aku tidak mau melihatmu, kau kan masih punya Jihyun nunna kau bisa pergi dengannya” Sahutnya kesal saat melihatku beberapa kali tersenyum dengan sikap kekanakannya,

Aku tau dia masih marah padaku, dan aku ingat bagaimana marahnya Jin hyung beberapa tahun lalu pada Jihyun nunna karena aku, semakin dia marah karena rasa cemburu semakin dia menunjukan jika dia sangat mencintai kekasihnya bukan begitu?

Bibirku membentuk sebuah senyuman jahil kali ini, percuma juga jika aku menjelaskan banyak hal pada seseorang yang sedang marah hal itu tidak akan berguna sama sekali..

“Bukankah kau tinggal sendiri di rumah ini?” Tanyaku yang membuatnya sedikit bingung

“Wae??”

Aku menegok ke dalam rumah sepertinya memang benar tidak ada orang, saat ada kesempatan aku mengambil sebuah kunci rumah yang menggantung di pintu lalu menutup pintunya dan menguncinya dari luar, yeoja yang semula hanya diam saja kini mulai berontak saat aku menyimpan kunci itu ke dalam saku celana jeansku,

“Ya! Apa yang kau lakukan?? Cepat berikan kunci itu padaku!!” Teriaknya dengan bersungut-sungut,

Aku hanya tersenyum jahil dan mengalihkan pandanganku darinya,

“Apa kau tidak mendengarku? Berikan kunci itu padaku!! Kau ingin membuatku terkunci diluar rumahku sendiri?” Kesalnya

Aku hanya tersenyum santai mendengarnya,

“Aku akan memberikan kunci rumahmu nunna kau tenang saja..” Jawabku dengan menuntun tangannya untuk ikut pergi denganku,

“Ya!! Kita mau kemana??” Tanya Nahyun nunna yang berusaha melepaskan tanganku dari pergelangan tangannya

Aku mulai menghentikan langkahku didekat taman saat kami sudah berjalan cukup jauh, aku mengubah ekspresi wajahku yang sejak tadi sangat santai menjadi sedikit kekanakan.

“Nunna, kenapa kau tega sekali berkata seperti itu padaku? Padahal aku sangat merindukanmu..” Sahutku dengan ekspresi imut yang sempat di ajarkan oleh Kim Taehyung teman sma ku dulu,

Nahyun nunna menahan tawanya ketika melihatku beberapa saat lalu, tapi saat ini dia benar-benar menertawakanku,

“Hahahahaha sudah berhentilah menggangguku, jika ekspresimu seperti itu mana bisa aku marah padamu, kau tau ekspresimu barusan seperti seorang anak kecil yang merengek meminta permen dari ibunya”

“Hahaha aku memang seorang anak kecil yang sedang meminta permen tapi dari ibumu..” Gumamku

“Mwo?”

“Kau bahkan lebih anak kecil dariku, mengartikan kalimatku saja otakmu tidak mampu..” Sahutku lalu berjalan mendahuluinya

“Ya!! Apakah kau baru saja mengataiku??” Teriaknya dengan mempercepat langkah kakinya ke arahku, bahkan yeoja itu sempat menjitak kepalaku dari belakang,

Saat itu juga aku berbalik arah menghadapnya, tanganku meraih pergelangan tangannya yang belum sempat turun dari atas kepalaku, aku menatapnya tajam sangat jelas terlihat yeoja itu sedikit ketakutan dengan sikapku, aku tersenyum singkat memperhatikan taman yang cukup sepi dan mencium bibirnya untuk beberapa saat, bukan aku melakukannya cukup lama karena aku benar-benar merindukannya setelah beberapa hari ini dia mengacuhkanku,

Dan benar saja, aku yakin dia juga merindukanku saat aku merasakan yeoja ini juga membalas ciumanku padanya, tidak seperti biasanya dia memelukku cukup erat. Saat aku baru menyadari tangannya mulai bergerilya menjelajahi saku celana jeansku dan….

“Ya!! Aku dapat!!” Yeoja itu tersenyum kemenangan dengan menunjukan kunci rumahnya yang dia ambil dari saku celanaku dan mundur beberapa langkah menjaga jarak dariku agar aku tidak mengambilnya kembali,

“Nunna!! Kau mempermainkanku?” Kesalku

“Memang hanya kau saja yang bisa mempermainkanku? hahaha” Sahutnya dengan menertawaiku

Aku tersenyum melihatnya, aku rasa dia sudah tidak marah padaku, aku mendekat dan menuntunnya untuk duduk pada bangku taman tak jauh dari tempat kami saat ini,

“Nunna apa kau ingat bagaimana awal kita bertemu?”

Nahyun nunna tersenyum dan mengangguk singkat,

“Tentu saja, bagaimana aku bisa melupakan seorang namja yang sangat mengesalkan saat itu??”

“Nunna berkatalah yang indah-indah jangan mengacaukan suasana yang romantis ini..” Gumamku yang sempat membuatnya terkekeh pelan

“Memang kenyataannya seperti itu, lalu aku harus berkata apa?”

“Hahaha baiklah aku tau aku tau..” aku kembali mengalah kali ini, benar-benar sepertinya aku tidak sedang mengencani yeoja yang lebih tua dariku tapi aku mengencani yeoja yang lebih muda dariku.

“Nunna..” Panggilku beberapa saat, ketika tiba-tiba suasana sedikit hening

“Waeyo?”

“Apa kau sangat membencinya?”

“Mwo? Membenci siapa maksudmu?”

“Jihyun nunna..” Sahutku dengan nada pelan dan sedikit hati-hati

Tiba-tiba Nahyun nunna menertawakanku kembali

“Hahaha kau bicara apa? Jika aku membencinya mana mungkin aku mau berteman dengan dia dan juga Eunkyung? Aku senang ketika bersama dengan mereka, aku bahkan menganggap mereka juga sepupuku sama seperti Jihyun dan Eunkyung.. kenapa kau bertanya seperti itu?”

“Lalu siapa yang kau benci? Sepertinya kau marah sekali padaku”

“Aku sama sekali tidak membenci Jihyun, aku hanya kesal jika kau kembali menyukainya. Aku berkali-kali mengatakan padamu karena kau pernah menyukainya itu yang membuatku takut..”

“Jinjja?? Itu artinya kau sangat menyukaiku?” Tanyaku dengan nada introgasi yang cukup jelas

“Diamlah, jangan banyak bertanya agar kau tidak terlihat bodoh..”

“Nunna aku hanya ingin memastikan, aku benar-benar mencintaimu tapi aku juga menyayangi Jihyun nunna sebagai nunnaku aku benar-benar menganggap dia sebagai nunnaku sungguh aku tidak bermain-main saat ini. Mungkin Jihyun nunna benar saat dia mengatakan padaku jika saat itu aku masih terlalu muda jadi tidak bisa mengartikan perasaanku antara perasaan sayang sebagai seorang kakak atau seorang yeoja..”

“Aku tau, tapi entah kenapa aku selalu cemburu jika kau dekat dengannya, aku ingin menghilangkan perasaan itu tapi aku belum bisa melakukannya dengan baik jadi aku akan berusaha secara perlahan…”

“Arraseo..” Aku merangkul pundaknya dan menepuknya beberapa saat membuatnya menoleh padaku dan tersenyuum.

*Author POV*

 

Suga membuka pintu sebuah toko roti milik ibunya yang sebelumnya dia tau bahwa yeoja itu adalah bibinya (sequel sebelumnya) , namja itu mencari sebuah tempat duduk kosong untuk duduk dan menyandarkan punggungnya sejenak dan berpikir sejenak, bagaimana bersikap kepada Eunkyung dan bagaimana cara menanyakan tentang namja itu pada Eunkyung,

“Arrgghhh..” Teriaknya tertahan dengan mengacak rambutnya sedikit frustasi “Kalau tidak ada hubungan apapun dengannya harusnya kau tidak perlu mengatakan hal bohong padaku” Gumamnya singkat

Seorang yeoja paruhbaya tersenyum menghampirinya saat beberapa kali memperhatikan tingkah laku putranya itu,

“Omonaa… putraku tampan sekali dengan jas kantornya itu, apa yang kau lakukan disini? Cepat pergi sana temui dia..” Sahutnya yang sempat membuat Suga menoleh ke arahnya

“Eomma, apakah mungkin Eunkyung berkencan dengan namja lain di belakangku?”

Yeoja yang Suga sebut dengan kata eomma terkekeh mendengar pertanyaan putranya itu,

“Jika mungkin kau yang berkencan dengan yeoja lain di belakang Eunkyung itu masih bisa di percaya tapi jika Eunkyung yang melakukanknya, aku tidak percaya hal itu” Jawab Jung Seon Mi wanita yang Suga sebut sebagai eomma sepertinya membuatnya sedikit kesal

“Eomma, apakah kau menuduh anakmu melakukan hal seperti itu?”

“Hahaha anniya, jangan menanggapinya terlalu serius maksudku namja lebih mudah untuk berkencan dengan yeoja lain di belakang kekasihnya tapi yeoja sangat menghargai seseorang yang mencintainya, apakah kau lupa setelah ayahmu pergi dengan yeoja itu eomma mu ini tidak pernah mencari namja lain untuk menggantikannya?”

“Eomma jangan menyamakanku dengan dia..” Sahut Suga malas setiap mendengar sosok seseorang yang tidak ingin dia sebut sebagai ayah,

“Kalau begitu cepat kau temui Eunkyung, kau bisa menanyakan baik-baik bukan menerka sebuah kejadian yang tidak konkrit seperti itu”

Suga tersenyum singkat mendengar penjelasan yeoja yang di sebutnya sebagai eomma, namja itu bangkit dari termpat duduknya lalu mencium pipi kiri ibunya dan berjalan pergi,

“Ya! Min Suga kau akan pergi kemana?” Teriak ibunya saat Suga mulai berjalan pergi,

Suga menoleh kearah ibunya dengan raut wajah yang cukup bahagia, namja itu meneriakkan sebuah kalimat  “Eomma, bersiaplah kau akan segera mempunyai menantu sebentar lagi..” yang sempat membuat ibunya terkekeh pelan,

Suga hampir membuka pintu tapi seseorang yang berpapasan dengannya membuka pintu terlebih dahulu, seorang namja paruhbaya yang menatapnya beberapa saat. Suga tersenyum singkat dan sedikit menunduk pada namja paruhbaya itu lalu berjalan pergi.

Jung Seon Mi ibu dari Min Suga  menatap namja itu singkat,

“Seonmi-ah.. apakah dia adalah Yoon Gi?” Tanya namja itu yang tidak mendapat respon apapun dari lawan bicaranya

“Untuk apa kau kemari? Aku sedang banyak pekerjaan jadi sebaiknya kau pulang..” Sahut Seon Mi dengan berjalan pergi

“Ya! Apakah dia Yoongi putraku?”

Jung Seonmi berbalik menghadap namja di hadapannya,

“Jeon Kwang Soo, dia bukan Yoon Gi dia Min Suga dan dia bukan putramu kau bisa mengerti?” Jelasnya singkat

“Aku mendengar dia menyebutmu eomma, bukankah aku sudah katakan jika anak itu lahir kau harus memberinya nama Yoon Gi hanya itu aku tidak meminta banyak dan aku juga tidak meminta dia menggunakan marga yang sama denganku..”

“Berhentilah mencampuri urusanku, kau tidak pernah memperdulikan anak itu bahkan dia juga tidak perduli sama sekali padamu. Aku memberinya nama Suga agar dia menjadi namja yang selalu bersikap manis tidak sepertimu..”

Tidak ada jawaban dari namja itu, Jung Seon Mi hanya menatap singkat dan meninggalkan namja itu untuk melanjutkan beberapa pekerjaannya yang sempat terganggu,

Memang benar Jeon Kwang Soo menikah dengan yeoja lain karena perjodohan yang di lakukan oleh keluarganya, dalam keinginannya adalah menikah dengan yeoja pilihannya yang selalu di sebutnya Jung Seon Mi. Bahkan namja itu sangat bahagia ketika dia tau Seonmi benar-benar membesarkan putranya yang sangat ingin dia panggil dengan nama Yoon Gi, walau Yoon Gi sempat diadopsi oleh kakak Seonmi sejak kecil.

Dia sangat tau mengenai hal itu, tidak seharipun dia lawatkan untuk mengunjungi atau memperhatikan mereka dari kejauhan, tapi yang sangat menyakitkan untuknya hanya dengan alasan tidak ingin menggangu, namja itu bersembunyi dan berjanji untuk tidak menemui mereka.

“Seonmi-ah, saat ini aku sudah bercerai dengan istriku aku ingin kau bisa menerimaku kembali seperti saat sebelum perjodohan itu terjadi.” Gumamnya untuk menghentikan seseorang yang bernama Seonmi,

Yeoja itu hanya menatap datar mendengarnya, berusaha menutupi wajah sedihnya. Ketika air mata itu kembali keluar dengan cepat yeoja itu menghapusnya,

“Apakah kau sudah gila? Kau menghancurkan keluargamu sendiri setelah kau menghancurkan aku dan Yoongi lalu kau masih bisa setega itu menghancurkan perasaan anak dan juga istrimu? Lupakan saja karena aku sama sekali tidak perduli dengan urusan perceraianmu itu”

***

Seokjin memarkir mobilnya tepat di halaman parkir sebuah butik C.E.K milik Eunkyung, saat siang ini dia dan Jihyun akan melihat desain baju pengantin pesananya pada Eunkyung

Yeoja itu tersenyum saat akan turun dari mobil milik Seokjin tetapi ucapan Seokjin menghentikan langkahnya,

“Bagaimana ini, jika aku melihat desain baju pengantin kita aku semakin ingin tanggal itu cepat datang” Sahutnya dengan sedikit menunjukkan aegyeo seperti yang sering dia lakukan.

Kekasihnya terkekeh pelan mendengar sebuah kalimat yang menunjukkan Jin sangat ingin cepat menikah dengannya.

“Jangan menertwakanku,” Sahut namja itu dengan memalingkan wajahnya

“Kau sangat lucu, mana mungkin aku tidak menertawakanmu?” Bela Jihyun tidak mau kalah,

Jin tersenyum mendengar semua ocehannya, baginya hal ituah yang membuatnya rindu pada Jihyun jika tidak bertemu dengan yeoja itu beberapa saat saja,

Jin mulai mendekatkan dirinya pada yeoja yang sedang berada di hadapannya, mencium bibirnya untuk beberapa saat,

“Wajamu merah sekali..” Goda Jin padanya yang membuat yeoja itu menatapnya kesal

“Kajja..” Ajak yeoja itu setelahnya dan turun terlebih dahulu dari dalam mobil Jin,

Jihyun berjalan beriringan dengan Jin memasuki butik milik Eunkyung, terlihat yeoja itu sedang sibuk dengan beberapa kertas dan pensil di tangannya, tidak biasanya. Eunkyung kali ini menggambar desain di sebuah sofa yang terletak di ruang tengah tidak di dalam ruang kerjanya, sesuatu yang sedikit janggal menurut Jihyun. Menurutnya ketika Eunkyung merasa kesepian dirinya selalu mencari tampat yang sedikit lebih ramai,

“Choi Eunkyung-ah” Panggilan Jihyun pada yeoja itu untuk menghentikan aktivitasnya sejenak

“Ya kalian, apa kalian ingin melihat desainnya?” Tanya Eunkyung di ikuti dengan anggukan dari Jihyun

Eunkyung menunjukkan sebuah kertas yang baru selesai di gambarnya,

“Aku membuat desain seperti ini, gaun putih dengan beberapa motif bunga yang juga berwarna putih dan crystal untuk membuat gaunya sedikit berkilau, untuk model bajunya aku akan membuatnya sebaik mungkin, kalian tidak perlu khawatir aku akan membuatkan kalian baju pengantin terbaik..”

“Gomawoyo Eunkyung-ah, aku percaya padamu. Ehm apa yang sedang kau lakukan di sini? Apakah kau bisa berkonsentrasi jika kau bekerja tidak di dalam ruanganmu?” Tanya Jihyun dengan nada hati-hati

Eunkyung menunjukkan senyumnya yang menandakan dia dalam kondisi yang baik,

“Tentu saja, aku bosan didalam ruanganku lagi pula bukankah ini jam makan siang? Jadi aku harus mencari tempat yang sedikit ramai agar aku tidak melupakan makan siangku…”

“Apakah Suga tidak mengingatkanmu untuk hal itu? Atau dia tidak menjemputmu untuk makan siang bersama?” Tanya Seokjin tothepoint membuat seorang yeoja yang di sampingnya menginjak kakinya geram,

“Mwoya??” Bisiknya pada yeoja yang membuat kakinya merasa kesakitan

Eunkyung tersenyum singkat melihat tingkah mereka,

“Tidak ada apapun, kalian tidak perlu mencemaskanku”

Suga membuka pintu butik milik Eunkyung dan berjalan menghampiri mereka yang membuat Jin terlihat cukup lega, seperti sebuah keyakinan jika tidak terjadi apapun antara teman dekatnya dengan Choi Eunkyung,

Suga menunjukkan senyum hangatnya dan berjalan ke arah Eunkyung untuk memeluknya,

“Chagi-ah aku merindukanmu, maaf aku terlambat datang..” Gumamnya kini pada yeoja yang masih dalam pelukannya

Eunkyunng seolah ingin melepaskan pelukan Suga padanya, tapi kembali niat itu diurungkannya saat melihat Seokjin dan Jihyun masih berada disini,

“Baiklah, masih banyak yang harus aku persiapkan aku akan kembali lagi nanti..” Ucap Jihyun singkat yang sempat membuat Suga melepaskan pelukannya pada Eunkyung

“Ne..”

“Ya Min  Suga, Eunkyung belum pergi makan siang.. jangan lupa untuk mengajaknya makan..” lanjut Seokjin seperti sebuah peringatan ‘lebih perhatikan dia’

Setelah melihat dua orang itu pergi, raut wajah Eunkyung juga Suga berubah.. seperti sedikit canggung dan seperti banyak pertanyaan yang ingin mereka tanyakan tetapi tetap tidak ada pembicaran di antara keduanya,

“Untuk apa kau datang kemari?” Tanya Eunkyung singkat saat Suga mengikutinya masuk ke dalam ruang kerja miliknya,

“Kenapa pertanyaan itu seolah kau lontarkan kepada seseorang yang sudah bukan menjadi kekasihmun lagi?” Pertanyaan Suga sempat membuat Eunkyung bungkam beberapa saat,

“Apakah kau menginginkan hal itu terjadi Min Suga?” Eunkyung merendahkan nada suaranya, pandangannya menjauh dari sosok namja yang kini berada di hadapannya,

Suga mengangguk mantap di hadapan yeoja itu, sepertinya moodnya berubah derastis saat ini saat perkataan Eunkyung yang baru saja di dengarnya, entahlah akhir-akhir ini dia sedikit sensitiv.

“Tentu saja, apakah kau tidak melihatnya? Bagaimana aku tidak bosan jika terus menjadi kekasihmu?” Gumam Suga dengan beberapa kali menghapus air matanya

Seperti sebuah hantaman keras, dia tidak pernah menyangka pembicaraanya dengan Min Suga akan sejauh ini,

“Apakah kau sudah berkencan dengan namja yang menjemputmu saat itu? Apakah supir taksi sekarang sudah tidak menggunakan mobil yang disebut dengan taksi?”

Eunkyung berusaha menahan dirinya untuk tidak menangis, sebuah kalimat singkat terucap dari bibirnya,

“Kau mengikutiku?”

“Tidak, apakah kau tau jika saat itu aku menyempatkan diri untuk menjemputmu apakah kau tau bagaimana perasaanku ketika sampai di tempat kekasih yang akan aku jemput tetapi dia sudah bersama dengan seorang namja lain masuk kedalam mobilnya, ketika aku menanyakanmu kau mengatakan pulang bersama taksi? Apakah kau sering mengatakan kebohongan padaku?”

“Aku hanya tidak ingin kau mencemaskanku” Jawab Eunkyung singkat dengan tetap berusaha mati-matian menahan tangisnya,

Suga mengangkat dagu yeoja yang sedang menunduk di hadapannya, mencoba membuat yeoja itu menatap matanya untuk memastikan yeoja itu tidak lagi berkata bohong padanya,

“Nuguseyo?”

Eunkyung menatap Suga beberapa saat,

“Apakah kau berpikir jika aku melakukan hal itu padamu? Namja itu adalah Sunbae ku saat aku masih sekolah dulu, memang aku sempat menyukainya tapi itu dulu tapi untuk saat ini aku hanya menyukaimu..”

Suga mengalihkan pandangannya pada Eunkyung,

“Kenapa kau tidak pernah mengatakan hal itu padaku?”

“Untuk apa? Itu bukan hal penting yang harus kau ketahui, aku tidak ada hubungan apapun dengannya dan aku juga tidak pernah tau jika dia akan kembali ke sini setelah beberapa tahun lalu dia menetap di canada. Aku bahkan sudah melupakan hal itu aku juga tidak menceritakannya karena aku tidak pernah lagi memikirkannya”

Suga menarik nafas cukup dalam dan menghembuskannya cepat, seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi selalu dia mengurungkan niatnya,

“Kau tidak percaya dengan apa yang aku katakan?” Tanya Eunkyung kembali saat beberapa kali memperhatikan gerak gerik tidak biasa dari Min Suga

Suga menggeleng singkat,

“Tidak bukan seperti itu..”

“Aku tidak berniat mengatakan hal bohong padamu, aku hanya tidak bisa menjelaskan semuanya melalui sebuah pesan apalagi saat itu kau sedang mengadakan rapat. Aku hanya tidak ingin kau memikirkannya dan mengacaukan pekerjaanmu tapi aku sudah berencana akan menceritakan itu padamu”

Suga mencoba tersenyum dan menepuk bahu Eunkyung singkat,

“Tapi aku sudah tidak ingin menjadi kekasihmu lagi Eunkyung-ah” Gumamnya dengan beberapa kali menghapus air matanya, Eunkyung hanya mematung dalam posisinya tidak ada satupun kalimat yang dia ucapkan,

TBC~^^~

Next 

20 thoughts on “Greatest Love.. (Chapter 1 of 2) Sequel Sweetest of Love

  1. kyyyaaaaaa… kak san, lope bget sm ffmu aq sdh nunggu luuaamaaa ini akhirnya post jg kkkk
    aduh suga knp tb” gicuu??
    aq g bs komen byk” dsini cz sdh g sabar mau bca chp 2 lnjut komen dsana y kak san :3

    Like

    1. Annyeong Armyswag hahaha iya gomawo sudah menunggu ff ini luaamaa lope banget deh sama kamu yg gk sabar baca(?) Hahaha suga kan juga manusia masa gk boles galau(?) XD ok lanjut saya tunggu komen selanjutnya
      Saranghae readers :*

      Like

    1. Annyeong jhoppie, daebaakkk istrinya jhope masih setia baca ff di wp ini.. sudah ada silahkan di cek.. saranghae deh buat istribya jhope yang gk bosen baca ff di wp ini
      Saranghae readers :*

      Like

  2. akhirnyaaaa posting jg sudah lama tunggu, heheeehee thor jin makin so sweet, ada kim woobin jg duuhh >\\< knp bang agus tb" gtuu?omooo greget amat thorr great fanfic!!!!!

    Like

  3. omoooo,,, wkt armyswag eonni blg squel uda publis lngsung bca haahaaha dy blg ffx makin greget bner beut deeh >,,< jin trnyata romantisss kkkkk tmbh seruu ad kim woobin dan suga mulai galau/?

    Like

    1. Annyeong Keyla, hahaha owalag teryata kamu temenya di armyswag toh? Iya iya gomawo sudah langsung baca ffnya, iya konflik jin kan sudah tuntas di ff sebelumnya jadi sisi romantisnya muncul(?) XD iya ada kim woobin yg bikin suga galau XD

      Like

  4. unn…………. daebak nie bgust bgt mskipun msih da typo…
    unnie thank you dsni jungkook romantis bgt q sampek ktawa2 ndri……
    semoga pernikahan x jin ma jihyun lancar tnpa hambatan… hhhhh……….
    hufftttt ksah cintax suga n eunkyung lagi diuji ya unn,,,, jgn sampai mreka pisah unn…
    q harap smwx happy ending………..

    Like

    1. Annyeong selpii, hahaha gomawo sudah baca ya.. iya banyak typo karena kebanyakan ngetiknya malam dalam kondisi ngatuk XD
      hahaha iya jungkook romantis banget, amin lancar jaya pernikahan jin sama jihyunnya hahaha
      iya soalnya ada kim woobin jadinya ada ujian dikit buat mereka XD
      Saranghae readers :*

      Like

Leave a reply to syifaa Cancel reply