Drama · Friendship · Romance

Sweetest Of Love (Chessy Love Tales Sequel) Chapter 1/2


https://mnjfanfiction.wordpress.com/wp-admin/admin-ajax.php?action=imgedit-preview&_ajax_nonce=410ebd8dfe&postid=148&rand=50650 Author: @SandraChoii (Twiter, Instagram, Line) Blog: Mnjfanfiction.wordpress.com Title: Sweetest Of Love (Sequel of cheesy love tales) Cast:   Kim Seok Jin BTS as Jin Min Suga BTS as Suga Choi Ji Hyun as Ji Hyun Choi Eun Kyung as Eun Kyung Other cast: Jeon Jung Kook BTS as Jungkook Lee Na Hyun as Nahyun Genre: Romance, Drama, Friendship Lenght: Twoshoot (Chapter 1/2) Rating: PG-17

Author: @SandraChoii (Twiter, Instagram, Line)

Blog: Mnjfanfiction.wordpress.com

Title: Sweetest Of Love (Sequel of cheesy love tales)

Cast:   Kim Seok Jin BTS as Jin

Min Suga BTS as Suga

Choi Ji Hyu

n as Ji Hyun

Choi Eun Kyung as Eun Kyung

Other cast: Jeon Jung Kook BTS as Jungkook

Lee Na Hyun as Nahyun

Genre: Romance, Drama, Friendship

Lenght: Twoshoot (Chapter 1/2)

Rating: PG-17

 

Author Notes: Annyeong Readers, Author nulis ff sequel dari Cheesy love tales atas reques beberapa readers dan atas dasar author pengen lanjutin ceritanya juga hahaha, yang belum baca ff awalnya silahkan baca di postingan awal sebelum fanfic ini,

Jujur saja fanfic ini sudah buat author banyak memeras otak untuk gonta-ganti konflik berusaha menentukan konflik yang pas jadi jika fanfic ini sangat gaje author mohon maaf, untuk kekurangan dan kelebihan dalam ff ini author butuh kritik dan saran agar di fanfiction selanjutnya bisa lebih baik..

Story:

 

@Seoul University

 

“Kajja! Aku hanya ingin bersamamu saat ini..” Sebuah kalimat yang selalu teringat, pengakuan pertama yang di ucapkan oleh Kim Seok Jin untuk menunjukkan sebesar apa keinginannya bersama dengan yeoja itu

Kau bahkan sudah tidak memberikan sticky notes lagi untukku, dengan begitu kau masih sanggup mengatakan kau mencintaiku?”

Sebuah senyuman terlukis jelas dari raut yeoja yang saat ini sedang meletakkan sebotol banana milk dan sekotak choco pie favorit kekasihnya juga tidak lupa sebuah sticky notes kembali dia tempelkan pada pintu locker milik kekasinya itu

Sticky notes itu bertuliskan

‘Maaf atas sikap burukku kemarin,
sungguh aku tidak bermaksud seperti itu..
aku mencintaimu.. gwiyeoun namja 😛

“Ya! Choi Jihyun-ah kau masih melakukan hal semacam itu untuknya? Kalian manis sekali..” Ujar seorang yeoja yang kini memperhatikannya

Yeoja itu tersenyum saat mengetahui aksinya diketahui oleh seseorang, seorang yeoja yang tidak lain adalah Choi Eunkyung teman dekat sekaligus sepupunya sendiri

“Eunkyung-ah, kenapa kau selalu bisa datang tiba-tiba lalu mengagetkanku..”

Eunkyung tersenyum mendengarnya, mungkin banyak hal kebetulan membuatnya secara tidak sengaja memergoki hal konyol yang dilakukan oleh sepupunya sendiri pada Kim Seok Jin, namja yang telah menjadi kekasih Jihyun 2 tahun lalu.

“Seharusnya aku yang mengatakan hal itu padamu, hubungamu dan Suga selalu terlihat baik-baik saja terkadang aku iri denganmu. Aku dan Jin sering sekali ribut hanya karena hal kecil..”

Eunkyung hampir menertawakan hal itu tetapi dia urungkan niatnya saat Jihyun menatapnya kesal

“Ya! Aku tidak mertawakanmu..” Sangkalnya yang kini beralih membuat Jihyun menertawakannya

“Eunkyung-ah kau pasti sangat bahagia, Suga sangat mencintaimu itu sebabnya kalian tidak pernah sekalipun bertengkar. Tidak seperti Jin yang keras kepala”

Eunkyung terdiam sejenak mendengarnya

“Kau salah, bukankah hubungan yang diselingi dengan keributan kecil itu lebih manis dan lebih menyenangkan? Itu yang membuat pasangan terlihat lebih romantis saat meminta maaf satu sama lain atas kesalahan yang dia perbuat bukan begitu?”

“Kenapa kau berbicara seperti itu?”

“Aku hanya menyampaikan apa yang aku ketahui..” Eunkyung terkekeh pelan

“Bagaimana kalau kau lakukan pada Suga seperti apa yang aku lakukan pada Jin??”

“Bodoh, maksudmu sticky notes?? Aku tidak mau..”

Jihyun menertawakan ide buruknya sendiri kali ini, mana mungkin dia meminta Eunkyung bertindak bodoh sepertinya?? Itu sangat tidak mungkin bukan?

“Apakah kau bisa membantuku?? Sedikit saja..” Jihyun memohon kali ini

“Apakah kau lupa jika Jin pernah berkata ‘Jangan libatkan orang lain kedalam urusanmu’ kenapa masih saja kau meminta bantuan??” Eunkyung menahan tawanya saat melihat ekspresi lesu yang Jihyun tunjukkan saat mendengar ucapannya itu

“Kali ini saja jangan bicarakan hal ini pada Jin, jebal!!”

“Hahaha kau ini, baiklah katakan memang kau pikir aku bisa setega itu mengacuhkanmu??”

Jihyun tersenyum puas mendengarnya

“Sebentar lagi 2nd anniversary ku dengan Jin, apakah kau tau aku harus melakukan apalagi untuk saat ini?? Tahun lalu Jin sudah melakukan banyak hal untukku setidaknya tahun ini aku ingin membayarnya, aku juga ingin melakukan banyak hal untuknya”

Eunkyung tersenyum singkat, dia ingat bahkan dia belum melakukan apapun untuk Suga padahal namja itu selalu berusaha membuatnya terkesan walau Suga tidak menyadari jika usahanya membuat Eunkyung terkesan sudah benar-benar berhasil.

“Memang apa yang sudah Jin lakukan untukmu?”

“Dia memberikanku ini.. saat 1st anniversary tahun lalu” Jihyun menunjukkan sebuah liontin dengan huruf 진(Jin) pada Eunkyung “Kami merayakannya di rumahku saat itu tanpa persiapan apapun hanya sebuah chesse cake dan lilin angka 1 yang kami buat bersama sebelumnya, saat itu kami membuat pengakuan satu sama lain apa yang membuat Jin menyebalkan dan dia juga melakukan hal yang sama padaku, dengan begitu kami bisa memperbaiki semuanya, Jin juga merekam semuanya dalam mini video sebagai dokumentasi agar semuanya tidak terlupakan begitu saja, bahkan jika salah satu diantara kita ada yang sedang marah dengan menonton video itu semuanya tiba-tiba terasa kembali baik-baik saja bahkan aku belum sempat membeli hadiah untuknya itulah yang membuatku menyesal..”

Eunkyung tersenyum mendengar cerita panjang lebar dari Jihyun, raut wajahnya terlihat begitu kagum dengan 1st annivesary yang Jihyun ceritakan padanya, 1st anniversary sederhana tapi sangat berkesan menurutnya

“Jinjja, kalian manis sekali.. ini pertama kalinya aku iri pada seseorang..” Sahut Eunkyung

“Benarkah seperti itu? Kau pikir aku tidak tau bagaimana Suga mempersiapkan anniversary kalian? Bahkan kalian merayakannya setiap bulan..”

Eunkyung tersenyum

“Bagaimana kau bisa tau??”

“Kapan aku tidak tau tentang dirimu Choi Eunkyung??”

“Hahaha aku tau, kau bahkan pernah mengikutiku saat kami sedang kencan di lotteworld bukan begitu??”

Jihyun menunduk singkat “Maafkan aku..”

“Kau yang tau bagaimana Kim Seok Jin dan hal apa yang paling dia sukai, sepertinya dengan kau menuliskan sticky notes itu sudah membuatnya senang, kau hanya perlu memberinya hadiah yang paling dia inginkan, untuk urusan acara anniversary itu urusan namja, sedangkan kita hanya menunggu saja apa yang sudah dia persiapkan mudah kan..?” Eunkyung tersenyum dan menepuk pundak Jihyun

“Yup! Kau genius sekali, mungkin itu yang membuat Suga menyukaimu..” Goda Jihyun

“Jangan merayuku!!”

Berapa saat ringtone milik Eunkyun berdering, yeoja itu tersenyum singkat lalu mengakat ponsel miliknya

“Yeoboseo.. aku sedang..”

Belum selesai kalimat yang diucapkan oleh yeoja itu, seorang namja tersenyum berjalan kearahnya dengan ponsel yang masih berada di telinganya

“Ya! Chagi-ah, aku sedari tadi mencarimu..” Ucapnya manja lalu menyimpan kembali ponsel kedalam saku miliknya, tidak ada ragu sedikitpun untuk namja itu mendekat dan mencium pucuk kepala kekasihnya

Jihyun yang sedari tadi memperhatikan mereka menghindar dari padangan yang jelas-jelas membuat iri itu dengan sedikit berdehem untuk menunjukan keberadaannya saat ini..

“Ya! Choi Jihyun.. sejak kapan kau berada disini?” Tanya Suga dengan raut wajah yang terkesan malu

“Aku sudah terlebih dahulu berada disini bersama Eunkyung sebelum kau datang..”

***

Jihyun memperhatika seorang namja yang berdiri didepan papan pengumuman yang terletak di halaman tengah universitas, pandangannya mengarah tajam pada sosok seseorang yang sepertinya pernah dia kenal, yeoja itu mencoba mendekat beberapa langkah padanya sebelum akhirnya menepuk bahu namja itu yang membuat namja itu menoleh kearahnya..

“Ya! Jeon Jungkook!!” Panggilnya semangat saat namja itu menoleh padanya

“Nunna! Geuriwoyo!!” Namja itu refleks memeluknya

“Kau kemana saja?? Kau sedang apa disini?? Bodoh kau pikir aku tidak merindukanmu apa??” Oceh jihyun kali ini

Jungkook menahan tawanya saat mendengar ocehan yang sangat dia rindukan, setidaknya Jihyun sudah kembali seperti dulu lagi, selalu terlihat bersemangat..

“Aku sibuk dengan sekolahku, saat ini aku sudah menjadi mahasiswa baru disini dan mulai saat ini kau tidak bisa menyebutku sebagai anak SMA”

Jihyun tersenyum mendengarnya, melihat perubahan penampilan Jungkook yang terlihat lebih dewasa saat ini, tapi satu hal yang tidak pernah berubah dia masih terlihat manja padanya..

“Nunna, apa kau bahagia selama ini /tanpa aku/??” Tanya Jungkook dengan menyelipkan kata ‘tanpa aku’ dalam batinnya saat dia melihat sebuah liontin dengan huruf 진melingkar indah di leher yeoja itu

“Kau bicara apa?? Aku bahagia sekali, ah iya kau satu-satunya adikku yang harus aku kenalkan pada seseorang.. Kajja..” Jihyun berusaha menuntunya tapi namja itu menghentikan langkahnya

“Kau akan membawaku kemana nunna? Menemui namjachingumu itu?” Raut wajah Jungkook berubah dari sebelumnya, yeoja itu hanya terdiam sejenak mendengarnya bahkan dia melupakan sesuatu, perasaan namja itu di masa lalu

“Kau bahkan tidak menanyakan padaku, apakah selama ini aku bahagia?? Ya jelas aku bahagia bahkan sangat bahagia saat aku tau kau bahagia, hanya saja jika memang benar seperti itu bukankah itu hanya sebuah tipuan?? Bagaimana mungkin aku bisa bahagia tanpamu??”

***

Jin tersenyum saat menemukan sticky notes di balik pintu locker miliknya, dia ingat kemarin dia dan yeojachingunya sempat ribut kecil karena sesuatu hal yang sebenarnya tidak penting

‘Kau tau saat aku tidak bisa mengantarmu pulang kuliah, setelah kau sampai rumah kau hubungi aku agar aku tidak khawatir..’

‘Aku tau, bagaimana mungkin aku menghubungimu saat itu aku belum di rumah aku pulang ke rumah Eunkyung’

‘Jinjja.. kau benar-benar ingin aku tidak fokus saat berlatih sepak bola hanya karena memikirkanmu?’

‘Kenapa kau menyalahkanku? Memang siapa yang menyuruhmu memikirkanku?’

“Yeoja itu menyebalkan, aku benar-benar merindukannya” Gumamnya dengan tersenyum mengambil banana milk dan choco pie dari dalam locker miliknya

Jin keluar dari ruang ganti setelah mengganti baju olahraganya dengan kemeja putih untuk bersiap pulang saat setelah latihan, namja itu tersenyum senang saat melihat seorang yeoja sedang menunggunya di balik pintu..

“Kenapa kau lama sekali?? Kau tau aku hampir mati kelaparan menunggumu disini..”

Jin menertawakannya lalu menarik hidung yeoja itu gemas

“Kenapa kau menyalahkanku? Memang siapa yang menyuruhmu menungguku??”

“Ya! Kau ingin balas dendam??”

Jin menertawakannya kali ini lalu memeluknya singkat

“Aku merindukanmu.. Kajja kau ingin makan apa?” Jin Tersenyum dan menuntun yeoja itu masuk dalam mobilnya

“Aku kemarin baru saja belanja, lebih baik kau antarkan aku pulang lalu aku memasak sesuatu untukmu..”

“Jinjja?? Ide bagus, kau selalu bisa mencari topik untuk kencan kita hari ini, aku akan membantumu memasak..” Goda Jin lalu mengacak rambut yeojanya gemas

“Kau bicara apa? Aku benar-benar ingin memasak sesuatu untukmu bukan mencari topik”

“Apa salahnya? Dimanapun kencan identik dengan pergi keluar mencari hal yang romantis bukan? Untuk kita kencan itu yang penting hanyalah kebersamaan, walaupun itu hanya sekedar memasak bersama.. apa kau setuju??”

Yeoja itu mengangguk cepat dan tersenyum,

“Itu karena kau masih sibuk dengan duniamu sendiri, bagaimana kita bisa pergi kencan kalau kau masih sibuk dengan club sepak bolamu itu bahkan terkadang kau pulang malam”

“Ya! bukankah kau sudah tau itu dari dulu?? Aku rasa kau sudah cukup mengerti dengan tuntutanku seperti itu”

“Aku tau itu sebabnya aku selalu berusaha agar kita selalu dekat, dengan cara seperti ini”

“Aku benar-benar sangat merindukanmu” Hanya itu yang Jin ucapkan padanya

beberapa saat yeoja itu menyandarkan kepalanya di bahu Jin

“Kenapa hari ini kau manja sekali, tidak biasanya kau bersandar saat aku sedang menyetir apa kau mau aku menabrak sesuatu?”

Yeoja itu tersenyum mendengarnya lalu bangkit dari lengan Jin tapi namja itu menghalanginya, lebih tepatnya Jin tidak ingin sedikitpun yeoja itu berpindah posisinya

“Gwaenchana, aku masih bisa menyetir dengan baik walau kau tetap seperti ini..” Jin tersenyum dan mencium kepala yeoja itu yang memang lebih dekat darinya

***

Suga menghentikan mobilnya di halaman depan rumah milik Eunkyung, sedari tadi tidak ada yang berbicara satu sama lain. Suasana sedikit canggung sangat berbeda dengan suasana yang Jihyun perhatikan di kampus beberapa waktu lalu.

“Berbicaralah sesuatu, jangan lakukan hal seperti itu padaku”

Eunkyung mengurungkan niatnya untuk turun dari dalam mobil milik Suga saat mendengar perkataan kekasihnya itu

“Gomawo Min Suga karena kau telah mengantarku pulang” jawab yeoja itu singkat

“Aku mohon jangan terpengaruh dengan keadaan, apapun yang terjadi kau harus tetap bersamaku berjanjilah padaku” Suga terlihat memohon kali ini

Eunkyung tersenyum dan menghapus beberapa bulir air mata yang telah dia tahan mati-matian sedari tadi.

“Bagaimana kau bisa memintaku untuk tidak terpengaruh jika ibumu memohon padaku agar aku meninggalkanmu?” Eunkyung menghentikan kalimatnya dan mengalihkan pandangannya dari Suga

“Eomma tidak serius saat itu, aku mohon jangan pikirkan apapun yang eomma bicarakan..”

Eunkyung tidak mengatakan apapun saat ini, yeoja itu membuka pintu mobil Suga untuk keluar,

“Aku harap Jihyun tidak mengetahui hal ini, beberapa bulan lagi Jihyun dan Jin akan merayakan 2nd anniversary mereka aku tidak ingin mengacaukan semua itu hanya karena aku dan kau..” Gumamnya saat Suga mengikutinya keluar dari dalam mobil dan mendekat

“Bahkan bulan depan adalah 2nd anniversary kita, kau tidak ingin memikirkan itu sama sekali?” Sahut Suga dengan nada datar

Eunkyung menghela nafas panjangnya

“Dengarkan apa kata ibumu, nenekku bilang anak yang melanggar aturan ibunya adalah anak yang tidak punya sopan santun”

“Mengertilah Choi Eunkyung, aku akan menjelaskan ini pada eomma beri aku beberapa waktu untuk membicarakannya dan aku akan membawa kabar baik padamu nanti”

“Aku tau, aku hanya tidak ingin kau menjadi anak yang tidak penurut pada orang tuamu. Lakukanlah semuanya sama seperti yang ibumu perintahkan, aku akan baik-baik saja..”Ucapnya singkat sebelum dia masuk kedalam rumahnya

*Min Suga POV*

Di dalam toko roti milik bibiku, aku memejamkan mataku dengan bersadar di sebuah meja. Sesekali aku membuang nafas berat saat aku kembali memikirkan banyak hal. Memikirka perjodohan konyol yang dilakukan eomma dan memikirkan Choi Eunkyung.

“Ya! Namja kecil, apa yang kau pikirkan?” Sapa bibiku saat menemuiku dengan membawakan segelas susu untukku,

Begitulah bibiku, dia tidak pernah berubah dari saat aku masih kecil. Imo selalu menyebutku namja kecil dengan membawakanku segelas susu. Bahkan aku lebih dekat dengan Imo dari pada dengan eomma, apakah sebegitu durhaka aku pada eomma?

Aku tersenyum padanya dan meraih segelas susu yang ia bawakan untukku

“Gomawoyo Imo..” Ucapku lalu meminumnya

Bibiku tersenyum melihat ekspresiku, masih sama seperti dulu aku sangat manja padanya bahkan aku tidak semanja ini pada eomma, bisakah ini di katakan aib? Aku selalu tampak seperti namja dewasa dan berwibawa di hadapan teman-temanku tapi di hadapan bibiku aku masih sama seperti Min Suga yang berusia 5thn

“Apa yang kau pikirkan? Dan lagi kenapa kau sendiri? Dimana yeoja manis yang selalu kau ajak kesini waktu itu? Padahal aku sangat merindukannya”

Aku langsung bangkit dari sandaranku sedari tadi, aku mengubah posisi dudukku menjadi lebih tegak dan tersenyum senang mendengar ucapan bibiku

“Jinjja? Jadi Imo menyukai Eunkyung?”

Bibiku hanya tersenyum dan mengangguk singkat

“Eomma memintaku meninggalkannya, rencana perjodohan dengan keluarga Lee membuat eomma nekat menemui yeojachinguku dan mengatakan padanya agar dia meninggalkanku. Imo aku tidak tau jalan pikiran eomma, dia memaksakan kehendaknya sendiri untuk menjodohkanku dengan anak sahabatnya itu bukankah ini sangat tidak adil?”

“Jinjja?? Kenapa seperti itu? Kau kan sudah dewasa harusnya mereka menghargai semua keputusanmu”

“Memang hanya Imo yang selalu mengerti bahkan eommaku sendiri tidak pernah memperdulikan perasaanku”

Bibiku tersenyum singkat

“Kau tidak boleh berkata seperti itu pada ibumu, apa kau ingin aku getok kepalamu?”

Aku menahan tawa mendengarnya,

“Imo, apa kau setuju dengan tindakan eomma padaku? Apakan saat ini masih musim acara seperti itu?”

“Tidak, jika kau memang menyukai Eunkyung kau harus memperjuangkan dia, dulu saat aku seusiamu aku juga mengalami hal yang sama seperti Eunkyung. Namjachingu-ku juga di jodohkan dengan orang tuanya, tidak ada pilihan aku hanya berkata dengarkan apa kata ibumu tapi sebenarnya aku tidak ingin dia meninggalkanku, oleh sebab itu aku tidak ingin kau menjadi seperti namjachinguku saat itu kalau kau menyukai seseorang kau harus memperjuangkannya”

Aku mengingat perkataan Eunkyung tadi, dia juga mengatakan hal yang sama seperti yang bibiku ucapkan pada kekasihnya ‘Dengarkan apa kata ibumu’

Apakah karena hal itu bibiku sampai saat ini tidak ingin menikah? Padahal saat aku masih kecil aku sering melihat beberapa orang datang melamarnya tapi tidak satupun dari mereka di terima.

“Min Suga, apakah kau sedang memikirkan kenapa sampai saat ini aku belum menikah bukan? Itu karena aku masih mencintai kekasihku, aku ingatkan padamu hal ini jangan sampai terjadi pada Eunkyung apa kau mengerti?”

“Aku tau Imo, aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi” Sahutku dengan memperkecil volume suaraku, aku tidak habis pikir Imo sama seperti bagian dari diriku kenapa dia bisa dengan mudah menebak apa yang aku pikirka dan bahkan apa yang aku rasakan?

*Author POV*

“Choi Eunkyung-ah!!”

Seseorang melambaikan tangan saat melihat Eunkyung melewati beberapa koridor untuk menuju kelasnya, seseorang itu tersenyum dan berlari menemui Eunkyung

“Ya! Choi Jihyun.. bagaimana dengan kemarin? Apa Jin sudah memaafkanmu?” Tanya Eunkyung dengan berusaha tersenyum untuk menutupi wajah tidak bersemangatnya kali ini

“Jangan mengkhawatirkan itu, hal itu sudah biasa terjadi padaku juga Jin. Aku melihat hal janggal padamu saat ini, apa yang terjadi?? Apakah kau baik-baik saja?”

“Kau bicara apa? Aku baik-baik saja” Eunkyung tersenyum singkat dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas

Jihyun berusaha mengikuti langkah yeoja itu, entah kenapa menurutnya hari ini Eunkyung sedikit berbeda. Sesuatu telah disembunyikan darinya.

“Jangan berbohong padaku, Ya! Choi Eunkyung, jika ada sesuatu yang terjadi kau harus menceritakan itu padaku jangan menyimpannya sendiri. Aku tau kau cukup pintar untuk memecahkan masalahmu sendiri tapi seberapapun hebatnya kau, bukan berarti kau tidak membutuhkan bantuan orang lain.”

Eunkyung tersenyum

“Aku baik-baik saja Jihyun, kau tidak perlu mengkhawatirkanku sungguh aku baik-baik saja. Aku harus masuk dalam kelasku sebentar lagi kuliahku akan dimulai”

Jihyun mengangguk singkat, yeoja itu memilih untuk mengalah saat ini walau dia sadar Eunkyung menyembunyikan sesuatu darinya

“Baiklah, jika memang kau ada masalah kau harus menceritakannya padaku kalau kau tidak menceritakan sesuatu padaku aku akan sangat marah terhadapmu”

“Kau tenang saja, untuk saat ini belum ada hal penting yang harus kau ketahui”

*Kim Seok Jin POV*

Ruang latihan terlihat sedikit ricuh saat Han seonsaengnim mengundur jadwal karena sesuatu hal, semua yang telah bersiap latihan tiba-tiba sibuk dengan urusan masing-masing saat Han seonsaengnim meninggalkan ruang latihan beberapa menit lalu.

Kembali menjadi sok tertib semua anggota club menghentikan aktifitas masing-masing mereka saat Han Seonsaengnim kembali memasuki ruang latihan untuk menjelaskan suatu hal.

“Hari ini ada beberapa hoobae yang akan bergabung dalam club sepak bola kita, dan kau Kim Seok Jin kau harus membantu mereka untuk beradaptasi dengan tim kita jika ada hal yang belum mereka pahami kalian semua harus membantu mereka, arraseo?” Han Seonsaengnim menyampaikan jika club sepak bola kampus ini akan bertambah dengan mahasiswa baru yang masuk tahun ini, mungkin tim sunbae akan mulai berkurang intensitas latihan karena harus mempersiapkan ujian kelulusan dan mengerjakan tugas akhir

“Ne! Seonsaengnim!” Teriak mereka semua kompak, entahlah apa yang membuatku kurang bersemangat saat ini, aku terlalu mencintai club ini walau saat ini aku cukup lega akan ada banyak waktu yang aku habiskan untuk bisa pergi kencan dengan Jihyun nantinya tapi..

“Ya kalian perkenalkan diri kalian pada sunbae kalian” Han seonsaengnim memerintahkan mereka untuk masuk dalam ruang latihan, tunggu sebentar!! Aku seperti mengenal seseorang di antara mereka

“Annyeong sunbae-nim! Aku Jeon Jung Kook mahasiswa semester awal, mohon bimbingannya..”

Seketika aku menoleh kearah sumber suara saat mendengar salah satu dari mereka memperkenalkan diri, Jeon Jungkook?? Bukankah dia anak SMA yang dulu dekat dengan Jihyun? Jadi dia saat ini kuliah di universitas ini?

Aku menatap seseorang bernama Jungkook itu cukup lama, aku rasa dia menyadari jika aku memperhatikan dia sedari tadi tapi sepertinya anak itu tidak sadar atau bahkan tidak tau jika aku adalah kekasih Jihyun?

“Annyeong sunbae-nim, apa kau mengenalku sebelumnya? Sepertinya kau sedang memperhatikanku??”

Untuk anak seusia Jongkook dia cukup berani untuk mendekat kearahku dan melontarkan pertanyaan semacam itu

“Anniya, hanya saja sepertinya aku pernah melihatmu” Aku tersenyum singkat

“Melihatku dimana?”

“Beberapa tahun lalu kau pernah datang kesini bukan? Aku melihatmu saat kau sedang bersama Jihyun..”

“Mwo??”

Aku tersenyum singkat dan mengulurkan tanganku untuk memperkenalkan diri

“Aku Kim Seok Jin selamat bergabung dalam club ini, aku berharap penuh pada kalian semua agar tim sepak bola kampus ini menjadi lebih baik dengan adanya kerja sama kalian..”

Tak ada jawaban apapun dari namja itu ketika aku memberikan sambutan atas bergabungnya dia dalam club.

“Apakah kau kekasih Jihyun nunna??”

“Yup, apakah Jihyun sudah mengetahui jika kau kuliah di universitas ini?”

“Tentu saja, bahkan akhir-akhir ini aku sering bersama dengannya saat pulang kuliah” Jawabnya dengan senyuman yang aku rasa itu sebuah ejekan

Aku menahan emosiku saat ini, jadi itu alasannya Jihyun selalu tidak pernah menghubungiku saat pulang kuliah hanya sekedar memberi tau dia sudah sampai dirumah atau belum? Karena dia sedang menghabiskan waktunya dengan anak ini lalu beralasan jika dia pulang ke rumah Eunkyung?? Pintar sekali.

“Hyung! Ah mian maksudku Sunbae-nim sebaiknya kau lebih memperhatikan Jihyun nunna jika kau tidak ingin seseorang mengambilnya darimu..” Jungkook menepuk bahuku dan menyeringai sebelum dia berjalan pergi mengikuti beberapa temannya yang sudah memulai latihan

Aku berusaha mencari Jihyun di kelasnya, sepertinya kuliah sudah berakhir aku hanya berharap satu hal dia belum pulang saat ini. Aku melewati beberapa tempat untuk mencarinya tapi saat ini aku benar-benar tidak bisa menemukannya, aku hanya butuh memperjelas perkataan anak SMA yang baru saja menjadi mahasiswa itu. Apakah anak itu mengatakan hal bohong terhadapku atau mungkin Jihyun yang selama ini berbohong padaku?

‘Kau tau mahasiswa baru bernama Jungkook itu? Bukankah namja itu sangat tampan?’

‘Kau benar, aku hanya tidak suka pada Jihyun kenapa yeoja itu sangat serakah? Bukankah dia sudah memiliki Kim Seok Jin yang juga sangat tampan tapi masih saja yeoja itu mendekati Jungkook yang jauh lebih muda darinya? Benar-benar tidak tau malu sekali’

‘Dia pikir dia siapa bisa mempermainkan namja-namja itu. Aku juga sempat melihatnya memeluk Jungkook di halaman kampus waktu itu, tidak tau diri sekali”

 

Aku mengatur nafasku yang semakin berat saat mendengar percakapan dua orang yeoja itu, jika memang benar seperti itu lalu apakah Jihyun mempermainkanku?? Aku bukan hanya marah tapi sangat marah.

*Author POV*

Jihyun membuka ponselnya saat dia sedang sibuk menunggu bus di halte dekat universitanya, yeoja itu baru menyadari sesuatu jika Jin berkali kali menelponnya.

“Jin menelponku? Mungkin kembali lagi dia memintaku untuk menghubunginya jika aku sudah sampai rumah? Aku hanya takut jika aku menelpon saat dia sedang latihan itu akan mengganggunya, tidak paham saja namja itu..” Gumamnya kesal

Berkali-kali Jihyun mencoba kembali menghubungi Jin, tapi tidak ada jawaban apapun, yeoja itu mengatur nafasnya singkat lalu kembali berjalan masuk kedalam universitasnya untuk mencari Jin yang dia yakini masih berada di tempat latihannya.

Yeoja itu memasuki tempat latihan Jin biasanya, sepertinya Jin tidak ada disana tapi seorang namja lain tersenyum dan berlari menghampirinya

“Nunna!!” Teriaknya lalu mendekat

“Jeon Jungkook?? Ya apa yang sedang kau lakukan disini??”

“Aku anggota baru dalam club ini nunna, bagaimana menurutmu??” Jungkook tersenyum senang kali ini

“Hahaha jinjja? Hebat sekali, tunggu dulu itu artinya kau sudah mengenal..”

“Kim Seok Jin sunbae?? Aku baru saja bertemu dengannya tadi”

“Kau tau dia dimana? Aku mencarinya saat ini..”

“Aku tidak tau..” Jawab Jungkook singkat

Dari arah berlawanan, seorang namja mendekat kearah mereka dan menarik pergelangan tangan Jihyun

“Untuk apa kau berada disini? Menemui dia? Jadi aku menelponmu berkali-kali kau tidak mengangkatnya karena kau sedang bersama dia??”

“Apa maksudmu?? Saat aku tau kau berkali kali menelpon, aku ke tempat ini untuk mencarimu”

Jin hanya menatap yeoja itu dengan tatapan tajamnya, menurutnya saat ini kekasihnya sudah pintar untuk menjadi seorang pembohong, Jin menyeret yeoja itu untuk mengikutinya

“Masuk!” Perintah Jin saat dia sudah sampai didepan mobilnya dan membuka pintu untuk yeoja itu

“Kenapa kau seperti ini, aku seperti tidak mengenali dirimu lagi saat ini..”

“Masuklah ke dalam aku akan mengantarkanmu pulang” Jin menurunkan nada suaranya dan mengatur emosinya sejenak

Tak ada satupun dari mereka yang berbicara saat ini, suasana hening hanya saja deru nafas yang cukup berat sesekali terdengar dari Jin, namja itu bertahan mati-matian mengatur emosinya, perkataan yang dia dengar tadi cukup membuat emosinya memuncak

Perkataan Jungkook dan perkataan yeoja-yeoja itu membuatnya percaya akan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin dia percayai

Jin menghentikan mobilnya di depan rumah Jihyun, namja itu tidak sedikitpun menoleh pada yeoja yang kini sedang bersamanya

“Turunlah, dan jangan pernah lagi kau bertemu dengan mahasiswa baru itu”

Jihyun mengatur nafasnya sejenak, yeoja itu tidak pernah berpikir jika Jin akan semarah ini terhadapnya

“Aku minta maaf jika kau sangat marah padaku, aku tidak menemui Jungkook, aku bahkan baru tau jika dia bergabung dalam club sepak bola di kampus, aku pergi ke tempat itu untuk mencarimu”

“Lalu sejak kapan kau tau jika dia kuliah di universitas yang sama dengan kita?? Kenapa kau tidak menceritakan hal itu padaku?”

“Beberapa hari yang lalu, aku minta maaf..”

“Lalu kau selalu bersama dia setiap pulang kuliah disaat aku masih berlatih bersama clubku beberapa hari ini?”

Jihyun menatap kebingungan, seperti sebuah pertanyaan akan hal yang tidak pernah dia lakukan

“Aku bersama Eunkyung mana mungkin aku bersama dia? Kau bisa bertanya pada Eunkyung, kenapa kau mencurigaiku sejauh itu?”

“Aku tidak mencurigaimu, turunlah!” Ucap Jin sekali lagi tanpa menatap yeoja itu sama sekali

*Choi Jihyun POV*

 

Sudah beberapa hari ini Jin marah padaku, aku tidak menyangka jika dia semarah itu kali ini padahal biasanya kami memang sering sekali ribut karena hal kecil tapi keributan itu tidak terjadi dalam waktu yang lama seperti ini,

Apa dia begitu membenci Jungkook? Bukankah aku sudah mengatakan padanya jika aku selalu menganggap Jungkook adalah adikku? Kenapa pikiran namja itu dangkal sekali. Nilai kuliah yang hampir mencapai sempurna tapi pemikiran masih sama seperti anak TK

Aku melihat mobil sport putih terparkir di halaman parkir universitas yang aku yakin itu adalah mobil Suga, aku mendekat kearahnya saat seorang namja keluar dari dalam mobil dan tersenyum singkat. Tidak biasanya Suga sedikit pendiam jika melihatku, tidak biasanya saat dia melihatku tidak menanyakan dimana Eunkyung??

“Ya! Min Suga..”

“Wae?”

“Aku ingin membicarakan sesuatu, apa kau sedang buru-buru?”

“Tidak, kau ingin membicarakan apa?”

Aku memesan dua buah coffe latte di cafe dekat kampus, aku memberikan satu gelas untuk Suga lalu duduk dihadapannya. Namja itu masih terlihat tidak bersemangat tapi sesekali dia tersenyum untuk menyembunyikan beberapa beban dalam pikirannya.

“Apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan Eunkyung? Kenapa kalian menyembunyikan sesuatu lagi dariku?” Tanyaku to the point padanya, aku hanya tidak ingin membuang-buang banyak waktu

Suga tersenyum sekilas, sepertinya dia sedang bersekongkol dengan Eunkyung untuk menyembunyikan masalah mereka dariku, bukankah itu keterlaluan sekali?

“Ya! Choi Jihyun, apakah kau sudah mendengar topik pembicaraan kampus hari ini?” Pertanyaan yang dia ucapkan bertolak belakang dengan pembahasan awal, masih bisa dia berdalih agar aku tidak mempertanyakan permasalahan mereka?

“Aku sedang bertanya padamu, bukankah saat kau sekolah di ajarkan jika ada pertanyaan kau harus menjawab bukan kembali bertanya.”

“Aku tau, tapi aku yakin seseorang yang bersangkutan selalu tau belakangan”

Aku semakin tidak mengerti dengan apa yang namja ini bicarakan

“Apa maksudmu??”

“Seharusnya kau bisa menjaga sikapmu, apakah kau tidak memikirkan Kim Seok Jin? Bagaimana bisa kau mendekati Jungkook sekarang?”

“Mwoya?? Ya Min Suga! Kau jangan mengarang cerita untuk mengalihkan pembicaraan..”

Suga menghela nafas panjang sebelum kembali mengatakan sesuatu padaku

“ Aku tidak mengarang cerita apapun, berita mengenai kau dan Jungkook sudah meluas saat ini, aku juga tidak yakin jika Jin tidak mendengarkannya. Harusnya kau bisa menjaga sikapmu, tidak semua orang menyukai apa yang kita lakukan ada beberapa pihak tertentu yang memanfaatkan keadaan untuk menjerumuskan apakah kau mengerti?”

“Jinjja??” Teriakku sedikit shock,

Tidak aku pikirkan sama sekali jika keadaannya menjadi seperti ini, jadi hal ini yang membuat Jin tidak bisa memaafkanku?

“Bagaimana mungkin aku melakukan itu?? Ya Min Suga, kau lebih mempercayai berita bodoh itu atau aku? Aku tidak mungkin melakukan hal seperti itu pada Jin. Bukankah kau sudah tau jika aku sangat mencintai Jin? Aku tidak akan mungkin melakukan hal bodoh semacam itu untuk menyakiti dia.”

Suga tersenyum dan menepuk bahuku singkat

“Aku tau kau tidak akan melakukan hal itu, kau jangan panik seperti itu tapi untuk meyakinkan Jin aku rasa kau butuh banyak waktu.”

Aku menghela nafas panjang dan menutup mukaku dengan kedua tangan, aku sungguh tidak habis pikir permasalah seperti ini akan terjadi.

“Lebih baik kau selesaikan masalahmu dulu, urusan aku dan Eunkyung aku rasa aku masih bisa mengatasinya”

“Tidak kau jangan mencari alasan, Aku mohon jangan menyembunyikan sesuatu lagi padaku..”

“Baiklah, aku tau kau keras kepala sekali jadi aku tidak mungkin menang jika berdebat denganmu tapi kau jangan bicarakan ini pada Eunkyung apa kau mengerti?”

“Iya tentu saja”

Suga mulai menceritakan dari awal sampai akhir apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan Eunkyung akhir-akhir ini,

“Jinjja? Jadi..”

“Iya seperti itulah Jihyun, aku sudah mencoba meyakinkan Eunkyung tapi dia masih bersikeras untuk memintaku menjauh darinya. Aku juga tidak mau begitu saja menyerah dan mengikuti apa yang eomma perintahkan, aku berhak menentukan siapa orang yang aku cintai bukan begitu?”

“Kau benar, siapa yeoja itu?”

“Molla, rencananya nanti malam eomma mengundang keluarga Lee makan malam dirumah. Aku sudah benar-benar muak dengan sikap eomma”

“Kenapa semuanya begitu rumit sekali!!” Keluhku

“Sebuah hubungan dalam cinta itu sangat sederhana, yang membuatnya rumit hanyalah cara untuk menjaganya agar tetap sederhana..”

***

Benar apa yang di katakan Suga pagi tadi, semua berita bodoh itu menyebar di kampus aku hanya tidak habis pikir siapa yang membuat berita seburuk ini, atau siapa yang salah pahan atas sikapku pada Jungkook??

Aku melihat Jin berjalan menuju kelasnya, aku benar-benar merindukan dia saat ini. Tapi kalaupun aku menjelaskan apa dia mempercayai ucapanku? Ya setidaknya aku harus meminta maaf.

“Ya! Kim Seok Jin” Panggilku yang sempat menghentikan langkahnya

Jin tidak menatapku sama sekali, namja itu kembali melanjutkan langkahnya tanpa berkata apapun padaku

“Jebal, dengarkan aku!!” Aku menahan lengan namja itu agar dia menghentikan langkanya

Jin menatapku datar, tangan kanannya melepaskan tanganku dari lengan kirinya

“Apalagi yang akan kau bicarakan? Tipuan apa lagi yang akan kau buat untuk menutupi kebohonganmu?” Tanyanya dengan wajah dingin

Rasanya hatiku sakit sekali mendengar ucapannya yang cukup menggertakku, tuduhan yang sama sekali tidak pernah aku lakukan

“Jadi kau lebih mempercayai berita bodoh itu daripada aku? Menurutmu siapa orang yang lebih mengetahui diriku selain kau? Apa menurutmu masuk akal jika aku melakukan hal itu terhadapmu?” Tanyaku kini dengan berusaha untuk menahan air mataku

Namja itu mengalihkan pandangannya, sama sekali dia tidak menatap mataku. Tapi aku juga melihat jika dia hanya berusaha mengalihkan perhatian agar dia tidak menangis dihadapaku

“Aku hanya mempercayai apa yang aku lihat” Sahutnya singkat

“Walaupun apa yang kau lihat itu tidak sepenuhnya benar??”

“Bukan hanya yang aku lihat, tapi yang aku dengar..”

“Tapi tidak semua pembicaraan seseorang itu sesuai dengan kenyataan..”

“Aku tau, sama seperti yang kau ucapkan belum tentu sesuai dengan kenyataan”

Aku benar-benar merasa Jin berubah saat ini, kenapa perkataannya terlihat seolah-olah dia memaksaku untuk mengakui kesalahan yang tidak pernah aku lakukan

Aku menghapus air mataku singkat

“Apa kau tau jika aku sangat merindukanmu? Apa kau sudah tidak memperdulikan itu lagi saat ini??”

Jin kali ini menunjukkan ekspresi wajahnya padaku, dapat aku lihat dengan sangat jelas jika dia cukup sedih dengan apa yang aku lakukan walau semua tuduhan itu tidak benar, aku sama sekali tidak penah berniat untuk mendekati Jungkook atau bahkan mempermainkan perasaan Kim Seok Jin, seseorang yang sangat aku cintai.

“Jangan pernah mengatakan kau merindukanku jika kau sanggup membuatku kecewa dengan sikapmu, aku tidak ingin mendengarnya karena bagiku itu sangat menyakitkan.” Jin mengucapkan kalimat itu lirih

Aku hanya diam kali ini, tidak berguna sama sekali kalaupun aku mengatakan banyak hal karena setiap kali ucapan yang aku katakan selalu di anggap suatu kebohongan.

Jin mendekat kearahku, dia menatapku tajam tatapan yang menunjukkan jika dia benar-benar marah.

“Apa bagimu aku ini mainan? Sesuatu jika kau bosan memainkannya lalu kau bisa membuangnya dan menghancurkannya??”

Aku tidak habis pikir jika dia akan mengatakan hal itu padaku, apakah dia tidak memikirkan bagaimana perasaanku saat ini? Setiap tuduhan-tuduhan yang dia ucapkan padaku lebih menyakitkan dari kekecewaan yang dia rasakan.

“Apapun yang aku katakan selalu kau anggap sebagai kebohongan, kalaupun aku kembali menjelaskan dan berdebat denganmu aku rasa sudah tidak ada gunanya lagi, terserah apapun yang kau pikirkan tentangku aku tidak ingin lagi mengatakan hal yang sia-sia” Sahutku singkat dan berjalan pergi

*Author POV*

Suara bel terdengar dari depan rumah milik Min Suga, namja itu terlihat tidak fokus dan berkali kali berpikir sesuatu, Suga menekan beberapa digit angka pada layar ponselnya untuk menelpon seseorang tapi ia berdecak sebal saat tidak ada respon dari seseorang yang dia telpon.

“Ya! Min Suga bukakan pintu, sepertinya keluarga Lee sudah datang”

Suga menatap males pada ibunya

“Kenapa harus aku yang membuka pintu? Bukankah itu tamu eomma?” Sahutnya lalu beranjak dari tempat duduknya di ruang tengah menuju lantai atas kamarnya

“Ya! Min Suga, hentikan dan ikuti perintahku atau aku akan lakukan sesuatu pada yeojamu itu!”

Suga menghentikan langkahnya dan menatap kesal pada ibunya

“Eomma!” Protesnya tapi sekali lagi namja itu tidak bisa mengatakan apapun di hadapan ibunya sedangkan ibunya hanya tersenyum dan mengisyaratkan “Buka pintu untuk keluarga Lee”

Suga mengalah kali ini, dia berbalik arah dan berjalan menuju ruang utama untuk membuka pintu

“Annyeong haseo, Min Suga sudah lama tidak bertemu bagaimana kabarmu?” Sambut Lee Ahjumma saat Suga membuka pintu untuknya

Suga tersenyum yang terkesan di paksakan, dalam batinya berkata “Kabar buruk untuk saat ini dan lebih buruk lagi saat kau datang”

“Oh iya kenalkan ini putriku Lee Na Hyun, Nahyun-ah berikan salam pada Suga”

Yeoja itu menunduk singkat dan tersenyum,

“Eomma sudah menunggu kalian, silahkan masuk..”

Suga beberapa kali ingin beranjak pergi dari tempat duduknya saat ini, merasa tidak nyaman mendengarkan pembicaraan ibunya dan Lee ahjumma yang memaksanya tetap duduk dan bersikap sopan,

Nahyun yang sedari tadi mengetahui gerak gerik Suga tersenyum singkat, mencoba untuk mengajaknya pergi dari situasi ini

“Min Ahjumma, eomma apakah aku boleh keluar sebentar? Aku ingin berbicara pada Suga”

“Oh tentu saja, Suga kau ikut dengannya” Perintah ibunya yang tidak mungkin bisa dia jawab dengan kaliamat “Aku tidak mau”

 

Suga mengikuti yeoja itu keluar dari rumahnya, yeoja itu duduk di bangku taman depan halaman rumah Suga dan tersenyum

“Duduklah, aku ingin membicarakan sesuatu padamu”

Suga tidak mengatakan apapun, dia hanya mengikuti apa kata yeoja itu dan duduk di sampingnya.

“Apa kau setuju dengan rencana konyol ini?”

Suga menatap yeoja itu bingung, apa yang sebenarnya yeoja itu katakan?

“Jujur saja aku sangat benci jika eomma mengatur kita seperti ini, aku juga bukan anak kecil yang harus di atur. Aku juga memiliki kehidupan sendiri dan berhak menentukan pilihanku sendiri, apakah kau setuju dengan itu?” Lanjut yeoja itu

Kali ini Suga tersenyum, senyum yang tidak lagi di paksakan

“Kau benar, aku tidak setuju dengan semua ini ternyata kau memiliki pemikiran yang sama sepertiku”

“Jinjja? Hahaha baguslah dengan begitu kita bisa bekerja sama untuk menggagalkan rencana mereka”

Suga tampak bersemangat saat mendengar ucapan yeoja itu sekali lagi

“Benar, Apakah kau sudah memiliki kekasih jadi kau tidak ingin di jodohkan oleh ibumu?”

“Tidak, aku belum memiliki kekasih tapi aku tidak suka dengan perjodohan kalaupun aku menyukai seseorang aku pasti sudah memiliki kekasih tapi saat ini aku sedang tidak menyukai siapapun lalu kau sendiri? Apakah kau sudah memiliki kekasih?”

“Ya, aku sangat mencintai dia bahkan sudah 2 tahun aku bersamanya tapi eomma mengacaukan semuanya dan menemui kekasihku untuk mengatakan agar dia meninggalkanku”

Nahyun menghela nafas panjang mendengar cerita Suga, baginya mereka adalah korban dari keegoisan orang tua

“Sayang sekali hubungan yang sudah berjalan begitu lama bisa berantakan hanya karena ini semua, kau tenang saja aku akan membantumu sebisa-ku”

Suga tersenyum mendengarnya

“Itu artinya mulai saat ini kita berteman??”

“Hahaha Yup berteman”

 

 

***

“Choi Eunkyung!!”

Panggilan seseorang membuatnya tersadar dari lamunannya. Seorang namja mendekat ke arah Eunkyung yang kini sedang sibuk merapikan beberapa buku yang terlihat cukup berantakan di meja bangkunya saat jam kuliah telah berakhir beberapa menit yang lalu.

Yeoja itu hanya menatap datar pada namja yang kini menemuinya dan duduk di hadapannya.

“Aku tidak bisa terus-menerus menjauh darimu, setiap kali aku selalu mencemaskan keadaanmu. Aku sudah bertemu dengan yeoja itu paling tidak aku membawa sedikit berita baik padamu jika aku dan dia sama-sama tidak menyetujui rencana eomma, aku dan dia akan berusaha menggagalkan rencana eomma”

Eunkyung menghela nafas panjang mendengarnya, yeoja itu tersenyum sekilas melihat sosok namja yang sebenarnya sangat dia rindukan kini terlihat sangat mengkhawatirkan dirinya, hanya saja rasa ketakutan tiap kali muncul ketika dia kembali memikirkan saat Suga berada jauh darinya dan rasa ketakuatn kehilangan Suga.

“Apakah kau yakin kau dan dia bisa menggagalkan rencana itu? Bukankah ibumu berusaha mati-matian agar kau dan yeoja itu..”

Suga tersenyum menanggapinya, namja itu meraih tangan Eunkyung dan menggenggamnya

“Kenapa kau memikirkan hal semacam itu? Apapun yang mereka rencanakan jika tidak ada persetujuan dari orang yang bersangkutan itu tidak akan mungkin bisa dilaksanakan, Choi Eunkyung-ah ini hanyalah sebuah perjodohan biasa bukan sebuah paksaan untuk menikah. Aku mohon kau jangan menyiksaku lagi dan memaksaku untuk menjauh”

Eunkyung menahan tawanya kali ini, mungkin benar dia terlalu berlebihan meminta Suga menjauhinya, hal itu dia lakukan semata-mata karena emosi sesaatnya yang merasa Suga akan meninggalkannya, tapi sejak beberapa waktu ini menjauh dari Suga, Eunkyung merasa jika dia sangat merindukan namja itu.

“Aku tau, tapi aku hanya takut kau akan meninggalkanku saat itu.”

“Itu artinya kau memikirkanku?” Tanya Suga dengan senyum kemenangannya

“Tentu saja, kau ini bodoh sekali” Eunkyung memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan perasaan malunya kali ini

“Asal kau tau, bagiku orang yang sangat aku cintai itu kau mana mungkin aku berpikir untuk meninggalkanmu? Bodoh sekali kau ini” Balas Suga mengikuti kata yang baru saja di ucapkan Eunkyung padanya

Eunkyung tersenyum mendengarnya

“Kau harus berjanji, mulai saat ini kau tidak boleh terpengaruh dengan hal semacam ini sampai kapanpun aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi dan aku tidak akan membiarkan kau pergi meninggalkanku. Apa kau mengerti?” Lanjut Suga

“Aku mengerti..”

“Berjanjilah padaku” Suga mengarahkan jari kelingkingnya dan tersenyum

“Aku berjanji” Jawab Eunkyung dengan mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Suga

Suga tersenyum melihatnya

“Apa kau tidak ingin pergi ke toko roti bibiku? Dia bilang jika dia sangat merindukanmu..”

“Jinjja?”

***

Jeon Jungkook berkali-kali mengurungkan niatnya untuk mengetok pintu yang berada di depannya kali ini, namja itu terlihat seperti memikirkan sesuatu dan kembali berencana mengetok kembali pintu rumah itu, sebelum sempat mengetok pintu itu terlebih dahulu seseorang membukanya.

“Jeon Jungkook?? Kau sedang apa disini?” Tanya seseorang itu saat melihat Jungkook berdiri di depan pintunya

“Jihyun nunna, apa kau akan pergi?”

“Tidak, aku tadi hanya merasa bosan dirumah jadi aku ingin jalan-jalan ke taman depan. Tapi karena kau sudah datang masuklah” Yeoja itu tersenyum

Jungkook tersenyum sekilas, tidak menghiaukan ucapan yeoja dihadapannya yang memintanya masuk ke dalam rumahnya. Dengan perasaan bersalahnya kali ini namja itu memeluk Jihyun.

“Nunna, mianhae.. aku sudah membuatmu dan Jin hyung menjadi seperti ini. Aku tidak tega melihatmu setiap hari seperti seseorang yang tidak memiliki semangat lagi”

“Apa maksudmu Jungkook-ah?”

Jungkook melepaskan pelukannya kali ini,

“Nunna, aku yang telah mengatakan pada Jin hyung jika kau sering bersamaku akhir-akhir ini bahkan aku sengaja mengatakan itu agar dia menjauh darimu dan dengan mudah aku bisa mendekatimu. Maafkan aku itu semua aku lakukan karena aku masih belum bisa melihat kau bersama orang lain, tapi aku salah kalaupun kau tidak bersama Jin hyung aku tidak mungkin bisa membuatmu untuk bersamaku”

Jihyun mencoba tersenyum mendengar pengakuannya, menurutnya Jungkook tetaplah seorang adik yang tidak akan mungkin menyakiti perasaannya walau kali ini pengakuan itu jelas-jelas mengatakan jika dia yang menyebabkan permasalahan datang pada dirinya dan juga Jin. Dia tau jika Jungkook melakukan itu karena namja itu sangat menyayanginya sedangkan Jungkook sudah tidak memiliki cara lain untuk mendapatkan perhatian darinya.

“Nunna, mungkin aku sudah keterlaluan kali ini kalaupun kau marah aku tidak akan pernah berontak karena aku melakukan sikap yang tidak pernah aku pikirkan bagaimana akibatnya. Aku akan membuat pengakuan ini pada Jin hyung, aku akan menjelaskan jika kau adalah seseorang yang tidak seharusnya di salahkan dalam hal ini karena kau sama sekali tidak melakukan sesuatu yang telah di tuduhkan padamu.”

Jihyun tersenyum dan memeluk Jungkook,

“Aku tidak pernah marah padamu walau aku sempat marah karena tuduhan itu sangat menyakitkan untukku, tapi aku tau kau melakukan itu memiliki alasan tersendiri dan aku paham, Jungkook-ah kau memiliki prestasi yang baik dalam banyak hal, memiliki wajah yang sangat tampan, banyak hal yang dapat kau lakukan, banyak yeoja pula yang nantinya dapat kau taklukkan. Aku benar-benar ingin kau menjadi adikku karena aku ingin selalu melindungimu sebagai seorang kakak, hanya saja ada beberapa yang mengartikan jika aku mendekatimu karena aku hanya ingin mempermainkan perasaanmu dan Kim Seok Jin, hal itulah yang membuat Jin sangat marah padaku. Sebenarnya dalam hal ini tidak sepenuhnya salahmu.”

“Apa kau tau kenapa dia sangat marah padamu? Itu karena dia sangat mencintaimu..”

Kim Seok Jin mengatur emosinya yang kian memuncak saat dirinya menyaksikan pemandangan yang cukup dramatis dihadapannya, jarak yang cukup jauh meminimkan pendengarannya untuk mengetahui apa pembicaraan kedua orang yang memang dia kenal, Jin mengepalkan tangannya dan mendekat ke arah mereka,

Dengan emosi yang sudah tidak dapat dia kontrol lagi Jin melayangkan tojokan keras tepat pada wajah Jungkook

“Ya! Kim Seok Jin apa yang kau lakukan? Hentikan!” Teriak Jihyun mencoba menghentikan Jin saat namja itu akan kembali menghujamkan pukulan demi pukulan pada Jungkook

Jin menatap tajam pada yeoja yang kini terlihat ketakutan dan menangis di hadapannya, ekspresi tidak senang tergambar jelas di wajahnya saat dengan terang-terangan yeoja itu terkesan sangat melindungi Jungkook.

“Apa kau bilang?? Kau ingin aku menghentikan semuanya setelah apa yang kau lakukan dengan anak ini tanpa sepengetahuanku??”

“Hyung, maafkan aku ini tidak seperti yang kau bayangkan. Aku..” Jungkook mencoba menjelaskan sesuatu tapi Jin menghentikannya

“Diamlah, aku tidak butuh penjelasanmu!”

Jin diam beberapa saat,

“Apa yang kau jelaskan beberapa waktu lalu aku sempat memikirkan jika aku tidak seharusnya menganggap semua ucapanmu suatu kebohongan tapi pada akhirnya aku bisa mengetahui jika semua yang kau bicarakan hanyalah kebohongan besar. Dan kau Jeon Jungkook, apakah kau ingin menunjukkan seberapa hebatnya kau di mataku begitu??”

“Seokjin-ah kau salah mengartikan semua yang kau lihat, semuanya tidak..”

“Cukup, terserah apapun yang kau lakukan dan aku tidak perduli lagi dengan apa yang akan kalian lakukan, kalian jangan pernah muncul di hadapanku lagi..”

***

“Jadi Jihyun melakukan semua itu padamu? Apa kau yakin? Sebaiknya kau jangan gegabah aku mengenal Jihyun dan itu bukan sifatnya sama sekali. Kau ini bagaimana kau adalah orang yang paling dekat dengannya kenapa kau tidak paham bagaimana dia? Harusnya saat semua tuduhan itu datang padanya kau memberikan kepercayaan untuk membuatnya tenang bukan ikut memojokkannya seperti itu. Kau tau kau sudah menyakiti perasaannya.” Jelas Eunkyung panjang lebar saat Jin menceritakan masalahnya dengan Jihyun pada Eunkyung

“Jadi menurutmu aku harus percaya dengan semua kebohongan yang dia buat begitu? Menurutmu hanya dia yang tersakiti sedangkan aku tidak?”

“Aku tau, kenapa kalian masih saja egois? Jihyun dan Jungkook itu sudah dekat sejak mereka kecil, karena Jihyun tidak punya adik sedangkan Jungkook tidak punya kakak. Orang tua mereka dekat oleh karena itu Jihyun sangat menyayangi Jungkook seperti adiknya sendiri sebaliknya dengan Jungkook, aku sangat tau mereka karena Jihyun sepupuku. Bagaimana kau bisa sebodoh itu Kim Seok Jin?”

“Ya! Kau tidak mengetahui semua Choi Eunkyung-ah, kedekatan antara namja-yeoja itu sangat sulit ditebak dan tidak terduga”

“Hyung, aku ingin membicarakan sesuatu” Ucap Jungkook yang tiba-tiba saja datang menemui mereka

“Ya! Berani sekali kau menemuiku disini, tidak ada yang harus dibicarakan sebaiknya kau pergi saja karena aku juga tidak ingin bicara denganmu”

“Jebal Hyung, dengarkan aku dulu” Jungkook berusaha memohon

“Ya! Kim Seok Jin, lebih baik kau dengarkan dulu penjelasan Jungkook” Bujuk Eunkyung

Tidak ada jawaban apapun dari Jin kali ini, Eunkyung tersenyum singkat sebelum meminta Jungkook mulai menjelaskan

“Baiklah Jungkook-ah jelaskan pada kami sekarang..”

“Eunkyung nunna sebelumnya aku ingin bertanya padamu, apakah selama Jin hyung tidak

bisa mengantarkan Jihyun nunna pulang kuliah, Jihyun nunna ada bersamaku atau pulang bersamamu?”

Eunkyung terlihat sedikit kebingungan dengan pertanyaan yang Jungkook katakan

“Dia pulang bersamaku, setiap harinya selalu begitu. Kenapa kau menanyakan hal itu?”

Jin sontak menatap mereka secara bergantian dengan banyak pertanyaan dalam benaknya, Jungkook atau Eunkyung yang kini berbohong padanya

“Hyung, aku ingin membuat pengakuan padamu. Apa yang aku katakan saat itu hanyalah kebohongan, Jihyun nunna tidak pernah bersamaku saat itu. Aku berbohong padamu karena aku ingin kau mejauhinya mungkin semua sudah mengetahui jika aku mencintai dia jauh sebelum dia menjadi kekasihmu”

Jin menunjukkan senyum kekecewaannya pada Jungkook

“Kau benar-benar….”

“Hyung, asal kau tau pada awalnya aku kecewa sekali saat Jihyun nunna selalu membicarakanmu dihadapanku karena sama sekali dia tidak pernah menganggap aku sebagai namja dewasa, aku tau semua yang aku lakukan salah. Waktu kau melihatku bersama Jihyun nunna di rumahnya saat itu aku sedang membuat pengakuan ini padanya, dia selalu memelukku karena itu kebiasaan saat kami masih kecil, dia menunjukkan jika dia menyayangiku dengan cara seperti itu. Aku sudah merelakan dia untukmu hyung, kau tak usah khawatir karena aku tidak akan mengganggu kalian lagi”

Jin tidak menjawab apapun saat ini, sedangkan Eunkyung hanya memperhatikan Jungkook tanpa mengeluarkan komentarnya.

“Jihyun nunna selalu mengatakan jika aku sangat tampan dan memiliki banyak prestasi, dia juga mengatakan tidak ada hal yang tidak bisa aku lakukan, tapi menurutku ada hal yang tidak bisa aku lakukan yaitu membuatnya mencintaku sedangkan kau bisa melakuakan hal yang tidak bisa aku lakukan”

“Apa maksudmu??”

“Bagiku sudah cukup aku melihat nunna yang begitu menyayangiku menderita karena perilaku buruk yang selama ini aku perbuat. Aku mohon bukalah matamu hyung, dia sangat mencintaimu begitu juga denganmu kan?”

Tidak ada jawaban apapun dari Jin, namja itu hanya mendengar dan sibuk dengan pemikirannya sendiri. Sedangkan Jungkook tersenyum singkat dan berjalan pergi setelah selesai menjelaskan banyak hal pada Jin

***

Hari ini setelah pulang kuliah Suga mengajak Eunkyung pergi ke toko roti milik bibinya saat dia mengingat jika bibinya sangat merindukan Eunkyung, menurut Suga bibinya adalah salah satu orang yang mendukung hubungannya dan Eunkyung,

Tapi namja itu menghentikan langkahnya saat melihat bibi dan ibuya seperti membicarakan hal serius di taman samping toko roti, karena jarak yang tidak terlalu jauh Suga dan Eunkyung masih dapat mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan,

Sangat jelas jika bibi dan ibunya sedang membicarakan dirinya

“Aku dengar kau membantu Suga untuk tetap bersama yeoja itu?Apa kau tau aku sudah membicarakan ini pada Lee hyurim sejak dulu jika anakku seorang namja dan anaknya seorang yeoja aku dan dia akan menjodohkan mereka? Dia itu teman dekatku dan aku harus menepati janji itu padanya, kau mau mempermalukanku di hadapan teman dekatku sendiri?”Ucap Hyunsung ibu dari Suga setengah berteriak

Jung Seonmi bibi dari Suga menghela nafas panjang mendengar ucapan kakaknya,

“Eonnie-ah kau bisa saja melakukan hal itu tapi kau tidak memikirkan bagaimana perasaan Min Suga? Dia sudah dewasa dan bisa menentukan pilihannya sendiri, bagaimana bisa kau bersikap egois memaksanya mengikuti kehendakmu?”

“Aku ibunya, dia putraku aku akan melakukan yang terbaik untuknya”

“Tapi aku adalah ibu kandungnya, kau tidak berhak mengatur putraku untuk mengikuti keinginanmu!”Sahut Jung Seonmi membenarkan suatu hal

 

Suga tertegun sejenak mendengar pembicaraan mereka, pembicaraan mengenai dua orang yang tengah mengaku sebagai ibunya,

~ToBeContinue~ (^-^*)

13 thoughts on “Sweetest Of Love (Chessy Love Tales Sequel) Chapter 1/2

    1. Hai istrinya jhope readers setia!! iya author sudah nulis sequel beberapa minggu lalu jadi udah selesai, hahaha gomawo sudah cek ff disini lagi chapter 2 kebetulan baru saja di posting, baca juga ya!!
      Saranghae readers :*

      Like

    1. Hahaha iya sudah ada chapter 2nya soalnya niat bikin oneshot kepanjangan jadi bikin twoshot deh pas udah selesai semua ffnya baru di posting!! di lanjut baca ya hahaha readers baik(?) XD
      Saranghae readers :*

      Like

    1. Annyeong rania!!
      Hahaha gomawo sudah mampir di blog ini, nah pas banget kan mumpung ada biasnya di baca sampe tuntas dulu XD
      yups soalnya author keburu lupa jadi ngetik ff chapter sekalian..
      Saranghae readers :*

      Like

    1. Annyeong dipta, hahaha gomawo ya udah ikutin ff ini dari awal sampe chapter 2, insyaallah nanti author bakal lanjut lagi bikin sequel ke 2, ikuti terus ya..
      Saranghae readers :*

      Like

Leave a comment